HAPPY READING!!
Semoga kalian suka sama cerita ini.
Part ini udah lumayan panjang yaa readers,hampir 2000 kata.
Dan aku ga bisa yaa kalo double update,soalnya ngetik itu butuh waktu lama yaa readers, tapi aku bakal usahain untuk update setiap hari kog☺
Maaf kalau ada typo!
______________________Reyhan pov.
Hari ini aku ikut menghadiri acara ijab qabul Dokter Rizal di kediaman Dokter Hanum.
Jujur aku terpaku menatap Zahra turun dari tangga bersama Dokter Hanum.
Bahkan aku malah membayangkan kalau Zahra lah yang menjadi pengantin perempuannya, dan aku disini yang menjadi calon imamnya.
Tiba-tiba bibirku tak sengaja tertarik menampilkan senyuman karena hal itu.Disana, Zahra tak sengaja melihatku sedang menatapnya.
Bahkan mungkin melihatku tersenyum.
Pandangan mata kami bertemu.
Ia tersipu malu,
Pipinya jadi memerah karenanya.
Hahahaha...
Dalam hati aku tertawa melihatnya selucu itu.
Sudah beberapa minggu terakhir ini memang aku tidak bertemu dengannya.
Aku yakin dia malu melihatku tadi karena kejadian beberapa minggu lalu di RS.
Saat itu, aku tak sengaja melihatnya digendong oleh kak Rizal menuju IGD.
Jujur saat itu aku langsung panik dan khawatir melihatnya demikian.
Alhamdulillah ia segera ditangani dan keadaannya berangsur membaik.Tiba-tiba saat acara baru selesai,aku melihatnya buru-buru keluar dari rumah Dokter Hanum sendirian.
Mau kemana dia? Pikirku...
Ia tampak menengok kebelakang beberapa kali saat berjalan, membuatku berfikir ia sedang merencanakan sesuatu.
Dan ternyata ia malah naik ke motor abang go*ek yang pasti sudah ia booking sebelumnya.
Padahal cuaca sedang mendung.
Dan itu membuatku jadi penasaran.
Akhirnya kuputuskan untuk mengikutinya dari belakang.Ditengah perjalanan hujan turun dengan derasnya.
Dan ia tidak menepi untuk berteduh.
Ah, lebih tepatnya pasti si Abang meminta berteduh tapi Zahra menolak.
Alasannya jelas sekali!
Ia benar-benar menikmati guyuran hujan,
Bahkan dengan lihai ia melambai-lambai kan tangannya ke udara.Sebenarnya aku hendak memberhentikannya dengan menyelip motor yang ditumpanginya,
Tapi belum sampai berbuat demikian, malah ia sudah berhenti di tepi jalan.
Aneh,
Padahal rumahnya masih beberapa meter lagi, batinku.Sontak aku melotot tak percaya!
Ia membayar ongkos sehingga membuat sang Abang yang memboncengnya tadi beranjak pergi.
Lalu ia malah berjalan kaki sambil sesekali terlihat bersenandung ria.
Ah,pasti ia sengaja main hujan, mumpung keluarganya tidak ada yang tau.Aku segera mengklaksonnya dari belakang.
Kulihat ia menoleh sambil cemberut hendak marah.
Langsung saja aku turun menghampiri nya dengan membawa payung."Ra,masuk! Aku antar pulang. Jangan main hujan, nanti kamu sakit"
Ucapku sedikit teriak karena suara hujan sangat deras."Ga mau" tolakknya dan langsung berlari menjauh dariku.
"kejar kalo bisa, hahahaha..." Teriaknya padaku sambil berlari menerjang hujan.
Aku langsung membuang payung yang kupegang dengan asal dan berlari mengejarnya.
Membiarkan tubuhku ikut basah karena guyuran air hujan.Duarrr....
Terdengar suara petir menggelegar.
Kulihat ia menunduk (jongkok) dan menutup telinganya.
Ia takut suara guntur ternyata."Kena kamu! Sekarang masuk mobil, bibirmu udah pucat kayak mayat tau nggak!" Ucapku sambil memegang tangannya.
"Emang ga tau, wlekkk..." jawab Zahra sambil menjulurkan lidahnya.
Akhirnya dia menyerah,
Ia ikut masuk ke mobiku.
Wajahnya sudah terlihat pucat pasi karena terlalu lama terguyur hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zahra Khumaira Al-Farisi
De TodoZahra Khumaira Al-Farisi, seorang gadis yang sangat amat benci dengan hal-hal berbau medis, mulai dari jarum suntik,obat, dan rumah sakit. Namun,ntahlah takdir mengharuskannya berdekatan dengan hal-hal tersebut. "Sejauh apapun kau menghindar,ak...