39. Preman

5.3K 275 41
                                    

Happy reading readers,,
Maaf typo!!
........................................

Zahra Pov.
Kesel
Kesel
Kesel
Pokoknya aku kesel  bangetttt gara-gara kemarin.

Dan hari ini...!!
Aku mau makan makanan kesukaanku,titik.
Nasi goreng seafood.
Selain sup ayam, nasgor termasuk menu makanan favoritku.
Apapun dan siapapun ga boleh ada yang nyegah!

Nasi Goreng seafood,,
I'm coming!!!

Flashback on.

"Emang pengen makan apa kamu di kedai itu?" Ucap Om Burhan tiba-tiba memasuki ruangan.

"Eh, engg....enggak kog Om, Zahra ga mau makan apa-apa." Ucap Zahra dengan gugup.

"Dokter Reyhan? Silvi? Alysa? Apa benar yang dikatakan keponakan saya ini??" Sidik Dokter Burhan.

Zahra menatap mereka bertiga dengan memelas.
Khawatir jikalau tiga manusia itu mengatakan hal yang sebenarnya.

"Benar Dok, bukan apa-apa. Lagipula kami tidak jadi kesana,dan ini? Kami menikmati sekali buburnya." Jawaban Reyhan menyelamatkan Zahra.

"Heeh, Om. Nih, kita juga makan buburnya. E..enak banget kog buburnya. Ya kan Lys?" ucap Silvi sambil menyikut Alysa di sampingnya agar ikut menyelamatkan Zahra.

"Ehehe,iya Om. Tapi Zahra kog ga dimakan sih buburnya, ini enak banget loh. Saking enaknya, makanan ini cuman ada di sini. Bahkan di daftar menu Resto ayahmu pun gaada Rey. Hahaha...
Besok-besok kita jadikan resep menu baru yaa..." Terlihat jelas Alysa sedang ngayal.

"Hahaha... Kalian suka kan? Nih,punyaku aku ikhlaskan buat kalian deh." Respon Zahra menanggapi lelucon dari Alysa sambil menyerahkan mangkok buburnya.

"Santai saja. Saya bisa mintakan lagi ke pihak Rumah Sakit, tidak perlu menikmati bagian Zahra." Jawab Dokter Burhan.

Uhuk...uhuk...
Alysa dan Silvi sampai tersedak mendengar penuturan Dokter Burhan.

"Eh,engg...enggak usah repot-repot Dokter Burhan. Beneran deh kami udah kenyangggg banget." Jawab Silvi.

"Becanda nya ga lucu Om." Ucap Zahra ketus.

"Loh,Om ga becanda Ra... Mau bukti yaa?" Ucap Dokter Burhan sambil memegang ponsel hendak menelfon seseorang.

"Eh,enggak usah om." Teriak Zahra.

Adegan setelah nya Zahra disuapi oleh Ayahnya karena paksaan dari kedua kakaknya dan Om Burhan.

Namun, baru sesendok saja ia sudah berlari ke wastafel lalu memuntahkannya.

"Ayaaaahhh...Zahra ga mauuu" Panggil Zahra manja agar Ayahnya tidak menyuapinya lagi.

Namun,belum sempat Ayahnya menjawab,
Malah Om nya mengambil alih posisi sang Ayah yang menyuapinya.
Juga mengambil mangkuk bubur tersebut.

"Habiskan satu mangkok ini, maka bulan depan kamu ga perlu datang untuk check up. Gimana? Deal..." Tawar Om Burhan pada Zahra.

"Ommmmmm, plisss" jawab Zahra memelas.

"Kalau check up selanjutnya kamu mengira hanya seperti hari ini yang hanya serangkaian pengecekan, kamu salah besar." Goda om nya.

"Separuh aja yaa Om? ,Yayaya..." Rengek Zahra disetujui omnya dengan anggukan kepala.

Setelah mati-matian berusaha agar ia tidak muntah lagi, akhirnya bubur di mangkuk itu tinggal separuh.

"Rezaaa, buatin susu vanilanya Zahra!!" Teriak omnya lagi.

Zahra Khumaira Al-FarisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang