Seminggu berlalu,
Selama seminggu itu pula baik Reyhan maupun Zahra sama-sama tak saling bertukar kabar.
Ah,lebih tepat nya ingin bertanya kabar tapi masing-masing menahan diri.
Yang satu karena malu, sedangkan yang satu sedang merencanakan sesuatu.
Yang jelas, keduanya sama-sama didera rindu, yang mengharapkan temu."Dasar Reyhan ga pekaaaa, masa udah seminggu dia ga kasih kabar, eh tapi kan emang gue yang salah gara-gara baru ngaktifin hp." Gerutu Zahra pada dirinya sendiri.
Perlu kalian ketahui yaa Readers, Zahra memang sengaja melepas baterai handphone nya sejak kejadian seminggu yang lalu.
Dan hari ini ia memang sudah memasangnya, tapi notif yang diharapkannya tak kunjung muncul.
Yap tull !!!
Ia menunggu chat dari Reyhan."Bukannya seharusnya ia sudah pulang hari ini? Apa kepulangannya mundur? Atau sengaja diundur gara-gara disana ketemu cewek yang lebih segalanya dari aku?? Huaaaaaaa." Gerutunya lagi dan lagi.
Lihatlah readers!
Bahkan saking kesalnya ia sekarang sudah guling-guling kesana-kemari diatas kasur.Brukkkk...
"Tolooong..." Teriaknya setelah terjatuh dari kasur dan sulit bergerak karena tubuhnya terlilit selimut.
"Astaghfirullah, kamu kenapa sayang" Ucap Bundanya yang baru masuk untuk mengantarkan segelas susu vanila untuk Zahra.
"Bun, tolong Bun,," ucapnya masih dengan usaha untuk membuka lilitan selimut dari tubuhnya.
Setelah dibantu oleh sang Bunda, akhirnya ia bisa berdiri.
Lalu bergegas melipat selimut yang berantakan di lantai."Kamu ini kenapa sebenernya? Kog bisa-bisanya sampai kayak gitu... Trus ada yang sakit ndak?" Tanya Sang Bunda khawatir.
"Hehehehe, gapapa kog Bun, tadi ga sadar aja klo udah ditepi kasur." Ucapnya sambil menyengir lebar.
"Besok lagi hati-hati. Alhamdulillah masih pakai selimut, jadi jatuhnya ga parah. Kalo sampai jatuh tanpa selimut kan ya bisa lebam tubuhmu. Naudzubillah lah pokoknya." Omel Bundanya.
"Iyaaa Bundaku sayangggg"
***
Ditempat lain.
Reyhan sedang berada disebuah taman bersama beberapa orang yang menghias taman tersebut untuk disulap menjadi tempat yang spesial.
"Nanti disini dikasih lilin bentuk hati ya mas, sama nanti saya butuh kursi dan microfon untuk menyanyi." Pintanya pada salah seorang pegawai.
"Siap mas."
***
Ciwi Group.😍Silvi:
Nanti malam hangout yukk,
mumpung malming.Zahra:
Ciyeee jomblo,
Wkwkwk,,Silvi:
Dih, sombong.Alysa:
Udah jangan berantem.
Nanti malam kita hangout jam 7. Okay?Zahra:
Siyapp.Silvi:
Siyyapp.Zahra:
Mau kemana emang kita?Silvi:
Lihat aja nanti,***
Pukul 7 tepat Zahra sudah siap dengan gamis berwarna merah maroon dengan jilbab pashmina berwarna nude.
Ia tak memakai make up, hanya taburan bedak bayi dan lipbalm.
Lalu bergegas turun, menunggu jemputan sahabat nya di pos satpam.Jika kalian pikir Zahra pergi tanpa izin, kalian salah besar ya Readers.
Karena sejak tadi siang ua sudah merengek pada Kakeknya agar membantunya meminta izin pada Ayah dan anggota keluarga nya yang lain.Tinnn...
Tinnnn....Suara klakson membuatnya langsung berdiri dan berpamitan pada Pak Joko, satpam dirumahnya
Mobil melaju dengan pelan.
Seakan ikut menikmati malam yang dingin ini."Loh ini kita mau kemana sih?" Tanya Zahra penasaran karena rute yang mereka lalui sedikit berbeda.
"Ntar juga tau." Jawab Silvi seadanya karena masih menyetir.
"Lah, kalo taunya nanti ya percuma toh Sil.
Lha wong aku itu pengen taunya sekarang." Gerutu Zahra.Omelan nya hanya dianggap angin lalu oleh Silvi dan Alysa, membuat Zahra sedikit kesal.
***
Setibanya mereka di taman,
Alysa dan Silvi bersiap menjalankan misi.
Mereka berdua harus pergi saat ini juga."Kebelet nih, kalian tunggu sini ya." Ucap Silvi sambil memegang perutnya.
"Kebiasaan deh Siiill," ucap Zahra.
"Yaudah, yuk aku anter." Ucap Alysa.
"Lah trus gue sama siapa?" Tanya Zahra.
"Udah, lo duduk aja di bangku kursi taman sana. Ntar gue segera balik kog. Udah gue bubu-buru nih, ga tahan." Ucapn Silvi sambil sedikit berlari.
Lalu setelah beberapa saat Zahra duduk di bangku taman sendirian, lampu taman tiba-tiba padam.
Sontak, Zahra menjerit ketakutan.
Berusaha sekuat tenaga berteriak memanggil kedua temannya yang tak kunjung kembali."Huaaaaa...
Reyhaaaaannnn toloooonggg...
Eh, dia kan masih diluar kota.
Kakekk...
Ayahh....
Bundaaaaa...
Kak Rizal...
Kak Reza...
Silviiii...
Alysaaaaa...
Tolong Zahraaaa" teriaknya.Lalu tiba-tiba ada kembang api yang menyala, sedikit memberikan penerangan bagi Zahra.
Lalu ada lilin-lilin yang menyala membuat Zahra yang penasaran mengikutinya.Lalu dia berhenti.
Melihat lilin yang berbentuk love di tengah taman.
Dan ada seseorang di tengah-tengah lilin, sedang duduk memegang sebuah gitar."Reyhan?" Ucap Zahra dengan terharu.
________________
DOUBLE UP NIH,
Hehe,,gimana Readerssss?
Seneng ga kalian?
Jangan lupa nyenengin author juga yaa, dengan tekan vote dan kasih tanggapan kalian di kolom komentar,,
Pokok nya kalo vote sama komentar nya dikit author juga bakalan lama upnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Zahra Khumaira Al-Farisi
RandomZahra Khumaira Al-Farisi, seorang gadis yang sangat amat benci dengan hal-hal berbau medis, mulai dari jarum suntik,obat, dan rumah sakit. Namun,ntahlah takdir mengharuskannya berdekatan dengan hal-hal tersebut. "Sejauh apapun kau menghindar,ak...