"Ternyata bahagia bukan cuma tentang memiliki, tapi jogging bareng udah lebih dari itu"
Cincin telah terpasang dijari manis gadis yang memakai gaun berwarna merah yang menjuntai indah ditubuhnya.Sedari tadi Muezza dengan gaun birunya berdiri dibelakang Omanya, tersenyum tipis melihat kebahagiaan keluarganya.
"Mue? Kamu kok berdirinya disini sih?". Tegur Kelisa yang muncul dari arah belakangnya.
"Kelisa? Kamu Dateng?". Tanya bingung, pasalnya hanya keluarga besar yang datang.
"Aku diundang sama ka Siezza". Jawab Kelisa yang diangguki Muezza.
"Yaudah selamat menikmati acaranya ya, aku mau ketoilet bentar". Muezza menjauh dari keramaian dan pergi ketaman belakang rumahnya.
Ia harus ingat kata Omanya kemarin, jika garis kebahagiaan yang sudah ditentukan tidak akan pernah tertukar bahkan terlewatkan sedetikpun.
Dari acara ini seharusnya juga Muezza paham, jika Dion bukanlah kebahagiaan nya begitupun sebaliknya jika dirinya bukan kebahagiaan untuk Dion.
Tapi tetap saja, pria berjas hitam itu malam ini sungguh terlihat mempesona, ketampanan nya bertambah berkali-kali lipat, apalagi senyum yang tidak pernah luntur dibibirnya menambah wibawanya malam ini.
"Lo Beruntung ka".
"Siapa yang beruntung?". Tegur bundanya yang tiba-tiba saja berada dibelakangnya.
Muezza tersenyum menatap bundanya.
"Bunda bahagia malam ini?". Tanya Muezza yang diangguki bundanya.
"Akan lebih bahagia kalo kamu juga bahagia". Jawab bunda.
"Kamu suka sama Dion?". Muezza kaget mendengar pertanyaan bundanya, darimana bundanya tau? Tidak mungkin Oma nya bercerita karena ini adalah rahasianya dan Oma.
"Bunda ngomong apa sih?".
"Kamu ngga bisa bohong sama bunda, dari cara kamu menatap Dion itu beda". Ucap bunda.
"Bun, kalaupun aku bilang aku suka, ngga mungkinkan dia jadi milik aku? Aku mampu ngendaliin perasaan aku, walaupun aku tau ini susah tapi demi kebahagiaan orang yang aku sayang, aku rela". Bunda memeluk Muezza.
"Maafin bunda ya, bunda cuma mau kalian bahagia".
"Lagian bunda ngapain kesini? Acaranya kan didalem". Ucap Muezza.
"Bunda kan cari kamu, eh ngga taunya ada disini, yuk masuk". Muezza mengikuti langkah bundanya untuk masuk kedalam lagi dan berusaha untuk terlihat baik-baik saja.
"Mue, Lo kemana aja sih? Sini foto". Ajak Siezza.
Muezza berdiri disamping Siezza dan mulai berpose.
Satu
Dua
Tiga
"Selamat ya ka, lancar kedepannya". Ucapnya.
"Lo cepetan cari pacar, gue takutnya Lo kesepian nanti". Canda Siezza.
"Iya Lo tenang aja".
Setelah berbincang sebentar Muezza minggir dan mendekat kearah Omanya.
Muezza duduk disamping Omanya dan melihat pancaran bahagia disekelilingnya, semua tersenyum menatap dua sejoli yang tengah berbahagia.
Sepertinya...
Malam ini penuh canda dan tawa bahagia, tidak ada kesedihan
Dan Muezza turut bahagia.
...
Paginya Muezza bangun lebih awal untuk jogging disekitaran rumahnya, ia sudah siap dengan celana training dan kaos yang melekat ditubuhnya.Saat ia ingin membuka pintu ia dikejutkan dengan kehadiran seseorang didepan rumahnya.
"Mas Dion? Ada apa pagi-pagi kesini?". Tanyanya pada Dion yang terlihat memakai pakaian olahraga seperti dirinya.
"Saya ada janji sama Siezza buat jogging pagi ini". Jawabnya.
"Emm, ka Siezza nya belum bangun, mau aku bangunin?".
Dion terlihat menggaruk kepalanya seperti salah tingkah.
"Jangan deh, pasti dia kecapean karena acara semalem". Balas Dion.
"Ya mungkin sih".
"Kamu mau jogging juga kan? Saya bareng kamu aja deh kalo gitu". Muezza terlihat melebarkan mulutnya.
"B-bareng aku?". Dion mengangguk mengiyakan.
"Boleh kan?".
"Boleh aja sih, yaudah yuk keburu siang". Muezza mendahului Dion untuk berlari, pagi ini jantungnya seperti ikut marathon bersamanya.
Ini tidak pernah terbayangkan sebelumnya, bahkan kenyataannya masih seperti mimpi.
Ia menengok kesamping kanannya dan mendapati Dion dengan keringat yang mulai terlihat didahinya, tidak terasa mereka sudah berlari lumayan jauh.
"Istirahat dulu, cape kan?". Ucap Dion.
"Iya". Mereka berdua duduk dipinggiran jalan ditemani wara-wiri motor yang saling bersautan.
"Saya kesana bentar, kamu tunggu sini". Muezza mengangguk patuh.
Ia tersenyum menatap punggung Dion yang mulai mendekat kearah penjual minuman.
"Ternyata bahagia bukan cuma tentang memiliki, tapi jogging bareng udah lebih dari itu". Gumamnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
DIEZZA (Sudah Terbit)
RomansaBerhenti atau bertahan? Ketika lelaki yang kamu cintai, memiliki rasa untuk kakakmu sendiri? Ingin bertahan tapi tak mungkin Harus mundur tapi tak ingin ... Aku tidak pernah memilih kepada siapa aku jatuh cinta, tidak pernah ingin cinta menjadi hal...