"Jangan menatap wanita selain saya, saya cemburu!!!
Tapi saya sadar, saya bukan siapa-siapa"-Muezzasadardiri
Muezza merasa aneh dengan sikap Siezza yang tumben sekali mau pergi kepasar bersamanya.
"Yakin lo mau kepasar?". Tanya Muezza memastikan.
"Iya bawel, nanya mulu deh".
"Bun, aku pamit". Muezza dan Siezza menyalimi tangan bundanya, Papanya sudah berangkat kerja tadi pagi.
"Hati-hati ya".
Mereka berdua keluar dari rumah dan berjalan untuk mendapatkan angkutan umum.
"Lo kok kuat sih ketempat bau begini?".
"Apaasi lo, kalo ngomong itu dijaga, kalo engga ada pasar mau belanja dimana lo?". Kesal Muezza pada Siezza yang sembarang berbicara seperti itu.
"Di mall kan bisa".
"Dari segi harga aja udah beda, yang ada rugi catering bunda kalo belanjanya di mall". Balas Muezza.
"Lagian ya, tadikan udah gue bilang, ngga mungkin orang kaya lo mau kepasar kaya gini". Omel Muezza.
"Gue kira pasarnya wangi, ngga bau kaya gini, tau gini juga gue ogah".
"Mending bantuin gue bawain belanjaan". Muezza menyerahkan beberapa kantong plastik ketengan Siezza.
"Udah cepet beli apa lagi, mau muntah nih gue". Ucap Siezza.
"Udah selesai kok, ayo pulang". Muezza membawa Siezza ketempat pemberhentian angkutan umum dan menaiki angkutan umum yang ada disana.
Sepuluh menit berada diangkutan umum membuat Siezza merasa sesak.
"Kenapa ngga naik ojek?". Tanya Siezza.
"Kalo ada yang murah kenapa harus yang mahal?". Balik tanya Muezza.
"Tapikan, angkot sumpek gitu".
"Udah deh, berisik tau ngga, baulah,sumpeklah". Kesal Muezza.
"Pantesan aja jarang ada cowo yang mau sama lo". Cibir Siezza.
"Urusannya cowo sama ginian apa? Ngaco banget".
"Mana mau cowo nemenin lo ketempat bau kaya gitu".
"Diem deh, dari pada gue marah". Ancam Muezza.
Saat mereka sudah sampai didepan rumahnya, Muezza dibuat terkejut lagi dengan kehadiran sosok lelaki itu.
Berada tepat seperti kemarin, tetapi tatapan lelaki itu melihat kearah sebelah kirinya, dimana Siezza berada disebelah kirinya.
Muezza terlihat kesal, tapi apa yang membuatnya merasa kesal? Apa iya dirinya cemburu?.
Astagfirullah
Bukan siapa-siapa.
Jujur saja, Muezza penasaran dengan lelaki itu, siapa namanya pun ia belum tau, apalagi yang lain-lainnya.
Tetapi mengapa dirinya mudah jatuh cinta pada lelaki itu?.
"Muka kamu kenapa ditekuk gitu?". Bunda memegang dagu putri keduanya itu.
"Ngga papa bun".
"Gimana kakak kamu? Rewel ngga?". Tanya bunda.
"Aku kapok deh bun, ngga mau ajak dia lagi". Sang bunda tertawa mendengar jawaban Muezza.
"Lagian bunda, belanjanya ditempat kaya gitu". Timpal Siezza.
"Loh? Emang kenapa? Dipasar kan murah-murah, sayurannya juga masih seger-seger". Jawab bunda.
"Besok-besok aku deh bun yang belanja dimall". Usul Siezza.
"Lo mau bikin usaha catering bunda bangkrut?". Kesal Muezza.
"Lagian yang biasa belanja juga gue bukan lo, urusin aja kuliah lo". Muezza terlihat marah dengan kakaknya itu.
Sudah kesal dengan masalah pasar ditambah lagi dengan Mas-mas itu menatap kakaknya, meledak sudah emosi Muezza.
Tapi, inilah Muezza, si gadis manis yang melampiaskan emosinya dengan membuat kue.
Ia selalu merasakan hatinya mendadak ceria ketika membuat kue, terlebih jika hasil kue buatannya enak.
"Telur udah, terigu udah, gula juga udah". Muezza mengabsen satu persatu bahan-bahan yang ia campurkan untuk membuat kue.
"Kamu ngapain?". Tegur bunda.
"Aku lagi coba buat matca cake bun". Balasnya tersenyum riang.
"Bunda jadi tester pertamanya ya".
"Siap bun".
"Aku berangkat kuliah dulu ya bun". Siezza sudah terlihat anggun dan wangi untuk pergi kekampusnya.
"Iya hati-hati". Pesan bunda.
"Gue berangkat". Siezza menyodorkan tangannya didepan Muezza setelah menyalimi bundanya.
Terpaksa Muezza menyalimi tangan Siezza dengan rasa dongkolnya yang masih tersisa.
"Jangan marah-marah terus, btw kue nya sisain gue ya". Pesan Siezza pada Muezza yang memutar bola matanya malas.
Happy Ied Adha semuanya😊
Semoga hari kalian menyenangkan❤️Btw, penasaran ngga sama sosok si cowok?. Buat yang penasaran, tunggu chapter selanjutnya yaa.

KAMU SEDANG MEMBACA
DIEZZA (Sudah Terbit)
عاطفيةBerhenti atau bertahan? Ketika lelaki yang kamu cintai, memiliki rasa untuk kakakmu sendiri? Ingin bertahan tapi tak mungkin Harus mundur tapi tak ingin ... Aku tidak pernah memilih kepada siapa aku jatuh cinta, tidak pernah ingin cinta menjadi hal...