7

3.8K 222 0
                                    

"Perasaan saya itu tulus, tapi kenapa kamu sia-siain gitu aja?!"

-Muezzakesal


Muezza terlihat lebih fresh dengan riasan make up diwajahnya, kali ini ia didandani bak seorang putri oleh Omanya.

"Nah, kamu pake baju yang ini aja". Oma menyodorkan baju berwarna pink dengan rok pendek selutut berwarna abu-abu.

"Lucu ya aku yang pake".

"Tambah cantik deh cucu oma, oma tunggu dibawah ya sayang".

"Oke Oma".

Muezza memakai flatshoes berwarna abu-abu dan menuruni tangga satu persatu untuk sampai didepan Omanya.

"Kita mau naik apa Oma?". Tanya Muezza.

"Jalan kaki aja, sekalian olahraga sore". Jawab Oma yang diangguki muezza.

"Oma, kue nya lucu-lucu bangettt". Matanya berbinar melihat berbagai macam bentuk kue dari keroppi, hello kitty hingga macam-macam tokoh manusia.

Tetapi...

Tunggu...

Ada satu titik yang mengganjal

Seperti...

"Ka Siezza". Gumamnya.

Terlihat dua sejoli tengah berjalan mendekat kearahnya.

"Muezza? Lo ada disini?". Kaget Siezza.

"Siezza? Kamu kok bisa ada disini?". Kaget Oma.

"Iya Oma, tadi aku kerumah Oma tapi ngga ada terus kebetulan liat poster pesta kuliner jadi aku ajak Dion kesini". Jawab Siezza.

"Dion?". Oma mengernyitkan dahinya bingung.

"Ah iya, kenalin Oma ini Dion dan Dion ini Oma ku". Siezza terlihat antusias sekali mengenalkan Dion pada Omanya.

Dion tersenyum dan membalas tautan tangan Oma.

"Dion, Oma".

Oma tersenyum menanggapi Dion.
"Yudah aku sama Dion lanjut dulu ya, aku usahain nanti kerumah Oma lagi". Pamit Siezza.

"Yaudah hati-hati". Siezza dan Dion terlihat saling menautkan tangannya dan terus menjelajahi pesta kuliner.

"Oma,aku mau pulang". Ucap Muezza pelan.

"Ngga ada yang mau kamu beli dulu?kita baru sampe loh". Tanya Oma yang dijawab gelengen oleh Muezza.

"Ada yang kamu sembunyiin dari Oma". Oma mengajak Muezza berjalan kearah rumahnya.

Diperjalananpun Muezza terlihat murung, seakan tidak tertarik dengan hal sekecil apapun, padahal pesta kuliner seperti ini yang paling ditunggu-tunggu Muezza.

Oma mendudukkan Muezza diayunan belakang rumahnya.

"Ayo cerita sama Oma". Perintah Oma, Muezza terlihat menatap oma nya sebentar lalu mengangguk.

"Sebenernya tujuan aku kesini juga untuk menghindar dari mereka, untuk pertemuan tadi aku bener-bener ngga nyangka bisa ketemu". Muezza menghembuskan napasnya pelan.

"Dion itu sebenernya siapa?". Tanya Oma.

"Mas dion itu anak dari temen papa, sekitar dua minggu yang lalu mereka datang kerumah dengan tujuan berkenalan sama Ka Siezza". Jawab Muezza.

"Terus kenapa kamu menghindar dari mereka?".

Matanya terlihat seperti sedang mencari bintang dilangit, padahal Muezza tengah menahan air matanya yang memaksa untuk turun.

"Mas Dion itu lelaki yang setiap pagi selalu aku temui didekat rumah, dan entah kenapa, aku jatuh cinta sama dia, tapi Mas Dion jelas memilih Ka Siezza yang notabennya cantik, pintar dan berpendidikan".

"Muezza, Oma paham perasaan kamu, tapi yang jelas oma ngga mau karena cinta persaudaraan kalian jadi berantakan".

"Iya Oma, aku akan berusaha untuk mengikhlaskan perasaan aku, aku akan berusaha untuk melupakan Mas Dion, demi Ka Siezza". Ucap Muezza terlihat yakin dengan keputusannya.

Padahal...

Muezza masih memikirkan Dion

Muezza masih menaruh rasa pada lelaki itu, karena tidak mungkin kan perasaan itu hilang begitu saja?.

Tetapi untuk kedepannya...

Ia akan berusaha untuk itu

Untuk mengikhlaskan perasaannya

Untuk melupakan cintanya

Demi persaudaraannya.

DIEZZA (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang