"Kamu itu layaknya giveaway, banyak yang rebutin tapi cuma satu yang jadi pemenang".
Muezza masih tersenyum sepanjang jalan pulang, ini hari yang berkesan untuknya dan ia berjanji untuk tidak pernah melupakan hari ini."Maaf ya mas aku ngerepotin tadi, bener-bener lupa bawa uang". Muezza mengingat kejadian saat akan membayar bubur dan tidak ada uang seperakpun dikantong celananya.
"Ngga apa-apa, kan saya yang ajak kamu sarapan".
Mereka telah sampai didepan rumah dan tidak lupa Muezza mengajak Dion masuk kerumahnya.
"Assalamu'alaikum".
"Walaikumsalam, eh ada Dion?". Jawab bunda.
"Iya Tante, kebetulan tadi jogging bareng Muezza".
"Loh memangnya Siezza kemana?". Tanya bunda.
"Mungkin Siezza masih cape". Jawab Dion sopan.
"Yaudah duduk dulu, Mue bangunin kakak kamu". Muezza naik keatas dan mendobrak pintu kamarnya, disana terlihat Siezza yang masih tertidur pulas.
"Bangun, ada mas Dion tuh dibawah". Muezza mengguncang tubuh Siezza.
"Apaansih, gue masih ngantuk". Serak Siezza.
Muezza menarik tangan Siezza agar Gadis itu segera bangun dari tidurnya.
"Ih Muezza, Lo tuh ganggu banget ya".
"Mas Dion nunggu Lo dibawah".
"Hah? Dion? Astaga gue lupa, gue ada janji mau jogging sama dia". Siezza berlari kekamar mandi tanpa melihat ini sudah siang.
"Bucin tapi ngga niat". Sindir Muezza.
Setelah menunggu beberapa menit, Siezza keluar dari kamar mandi mengenakan celana training.
"Gue duluan ya Mue". Pamitnya.
"Serah Lo lah ka". Muezza benar-benar tidak habis pikir dengan Siezza yang masih belum menyadari jika hari sudah siang.
Ia mengikuti kemana arah kakaknya turun dan melihat gelak tawa bundanya dan juga Dion diruang tamu.
"Kok kalian ngetawain aku sih?". Bingung Siezza.
"Kamu tau ngga ini udah jam berapa?". Tanya bunda dengan sisa tawanya.
"Jam enam pagi lah Bun,". Jawabnya polos.
"Ini udah jam sembilan Siezza, Dion baru aja pulang jogging sama Muezza". Jelas bunda.
"Loh kok kamu tinggalin aku sih?". Siezza cemberut kearah Dion yang dari tadi menatap dirinya.
"Aku ngga tega bangunin kamu".
"Ih jahat".
...
Muezza baru saja selesai mandi setelah membantu bundanya membuat pesanan catering.
Ia tersenyum menatap dirinya dipantulan cermin.
Mengingat kejadian tadi pagi yang membuatnya senyum-senyum sendiri.
Plashback on
"Sarapan dulu, saya laper". Ajak Dion yang diangguki Muezza.
Mereka menghampiri tukang bubur yang ada dipinggiran jalan.
Bubur sudah ditangan mereka masing-masing.
"Kamu tim makan bubur diaduk atau engga?". Tanya Dion.
"Engga". Jawab Muezza sembari satu suapan masuk ke mulutnya.
"Alasannya?".
"Layaknya perasaan, ngga enak kan kalo diaduk-aduk". Dion tertawa mendengar jawaban receh Muezza.
"Kamu lucu". Muezza terpana dengan pujian Dion.
'kamu lucu'. Ulangnya dalam hati.
"Lebih lucu lagi kalo perasaannya ngga dibales kaya ada tukang bubur lewat tapi kamu ngga liat, ada tapi ngga dianggap". Ucap Muezza sarkastik.
"Duh, sakit sih". Balas Dion.
"Siezza bilang kamu suka bikin puisi ya? Terbukti sih sama kata-kata kamu barusan". Tanya Dion.
"Ngga juga sih, kadang tiba-tiba ada kata-kata bagus lewat dipikiran aku terus aku tulis deh". Jawab Muezza.
"Saya mau denger dong, sedikit aja". Pinta Dion.
"Kamu itu layaknya giveaway, banyak yang rebutin tapi cuma satu yang jadi pemenang".
Dion tertawa lagi.
"Bagus tapi lucu".
"Udah deh mas dimakan buburnya jangan ketawa terus, kan ngga enak kalo ada didepan mata tapi disia-siain".
"Mas sama mba nya so sweet banget sih, saya jadi inget sama istri saya". Celetuk si bapak tukang bubur.
"Emang istrinya kenapa pak?". Tanya Muezza pada sibapak tukang bubur.
"Istri saya ninggalin saya karena saya ngga bisa gombal". Bukannya sedih atas apa yang diderita sibapak tukang bubur, mereka berdua malah tertawa.
Plashback off
"Aku itu layaknya salah satu orang yang ikut giveaway tapi ngga pernah beruntung". Muezza menertawakan dirinya sendiri.
Walaupun hari ini terasa cepat bagi Muezza, seperti janjinya diawal untuk tidak pernah melupakan hari ini.
Terimakasih untuk hari ini, Mas Dion ❤️
![](https://img.wattpad.com/cover/203169793-288-k927276.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DIEZZA (Sudah Terbit)
RomanceBerhenti atau bertahan? Ketika lelaki yang kamu cintai, memiliki rasa untuk kakakmu sendiri? Ingin bertahan tapi tak mungkin Harus mundur tapi tak ingin ... Aku tidak pernah memilih kepada siapa aku jatuh cinta, tidak pernah ingin cinta menjadi hal...