"lho, ada kak tzuyu disini" Hyunjin dengan enaknya langsung duduk disamping Tzuyu yang lagi nikmatin makan siangnya
"kamu disini juga, jin?" tanya Tzuyu yang sama terkejutnya
Hyunjin senyum ganteng, hehe sekalian siapa tau kakel yang dulu Ia kejar bisa bales perasaannya
"ditanya, malah senyum-senyum gitu kaya orang gila"
"hehe, kan gila karena kakak mah aku rela"
Tzuyu tertawa geli, jangan pikir dia akan termakan gombalan laki-laki di depannya itu
Hyunjin terus diem, merhatiin Tzuyu yang lagi makan, lumayan kan pemandangan
"kamu nggak pesen?" tanya Tzuyu pada akhirnya
Dia risih kalau lagi makan ditatapin se intens itu,
"enggak, liat kakak makan aja aku udah kenyang"
Tzuyu menghela nafas, sungguh dia ingin sekali menyumpal mulut itu supaya tidak mengeluarkan kata-kata yang membuatnya tertawa geli
"ekhem"
Tzuyu tersenyum, akhirnya dia bisa lepas dari Hyunjin
"eh, pak bos. Selamat siang pak" Hyunjin langsung berdiri lalu membungkuk hormat
Jeonghan langsung menatap sinis kearah Hyunjin, berani-beraninya dia nge-godain Tzuyu
"kamu ngapain godain Tzuyu?" tanya Jeonghan dengan tidak menghilangkan tatapan sengitnya
"nggak kok pak, saya tadi cuma ngobrol bentar" ujar Hyunjin berusaha membela diri
"saya lihat sendiri kok, udah sana balik kerja" Hyunjin mengangguk, lalu langsung pergi dari sana
"dia ngomong apa aja sama kamu?" Jeonghan terlihat sangat marah, dia tidak senang jika ada yang menganggu ketenangan adiknya itu
"biasa kak, gak penting hehe" Tzuyu sih bodo amat, yang penting sekarang dia bisa lanjutin makan dengan tenang
"kamu kenal sama hyunjin ya?"
"iya, dia kan dulu adik kelas aku"
Jeonghan menjentikan jarinya, seolah dia mendapatkan sesuatu
"ooh, si hyunjin tukang gombal itu kan""nah itu kakak inget, heran kenapa dia gak berubah ya tetep aja tukang gombal"
Jeonghan menghela nafas, "kalo nggak nyaman, gak usah deket-deket lagi sama dia"
Tzuyu mengangguk, lagipula siapa juga yang mau dekat-dekat dengan manusia modelan Hyunjin, tukang gombal
"kak~, sakit mulu dah perasaan" Soobin mengganggu tidur siang berharga milik kakaknya itu
"ish, soobin jangan gitu dong, kasian kakak kamu" omel Suzy langsung menjewer anak bontot nya itu
"aduh sakit mom, " kini giliran soobin yang ngambek,
"lho, soobin kapan dateng mom?" tanya Jungkook keheranan, bukannya Daddy tidak mengijinkan Soobin terbang ke seoul, tapi kenapa tiba-tiba anak itu ada disini
"makanya jangan tidur mulu, cepet sembuh deh, nanti soobin kasih hadiah" ujar Soobin setengah bercanda
"oke, beneran ya. awas aja kalau kamu bohong" ajaibnya Jungkook tertarik dengan tawaran soobin
Soobin tersenyum senang, oke rencana satu berhasil, tinggal nyelesain sampe akhir
"mom, tolong jangan beritahu daddy kalau aku ada disini" ujar Soobin setengah memohon
Pasalnya dia sendiri sedikit takut jika nanti ayahnya akan mengamuk jika melihatnya berada disini,
Dia aja kesini bermodal nekat, dan ya untungnya kak Jaehyun mau membeliknnya tiket pesawat
"lho, kamu memang belum minta ijin ke daddy?"
Soobin cuma nyengir sebagai jawaban, ya mau gimana lagi dia nggak biasa bohong, apalagi sama ibu sendiri
"maaf, soobin terpaksa"
"yaudah ngga papa, daddy nggak mungkin marahin kamu, kan sekarang kita lagi di rumah Joshua jadi nggak mungkinlah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
Fanfiction"tapi janji ya, kakak bakal sering kabarin aku kan" Tzuyu ngajuin jari kelingkingnya, Jungkook tersenyum, lalu nautin jari kelingkingnya "janji," sequel dari: Really, started: 11 Agustus 2019 Ended: 21 November 2020