try again

508 55 1
                                    

Hari ini Jungkook telah bertekad, Dia akan berusaha untuk kembali menarik hati Tzuyu

Dia sengaja menjauhi wanita itu selama 3 bulan, untuk menenangkan diri.

Jungkook tidak mau jika kehadirannya malah ditolak, karena setelah batalnya pernikahan Tzuyu, dia mencoba berbicara dengan perempuan itu dan berakhir diusir dari sana

Dengar-dengar keadaan Tzuyu mulai membaik, dia mulai kembali bekerja di kantor kakaknya

Jungkook ikut senang, karena pasca kejadian pembatalan itu, Tzuyu terlihat murung dan lebih pendiam dari biasanya

Kalau kalian tanya Jungkook tahu darimana padahal dia tidak berada di dekat Tzuyu, jawabannya adalah Jeonghan membantunya

"apa boleh aku menemuinya?"

Pria di depannya itu menghela nafas, lalu menatap serius kearahnya
"coba saja, aku harap kau tidak diusir"

Jungkook tak bisa untuk tidak menyunggingkan senyum lebarnya,  "terimakasih kak Jeonghan, aku pergi dulu"

Dengan langkah pasti Jungkook berjalan menuju ke ruangan dimana Tzuyu sedang berkutat dengan berkas-berkas yang menumpuk diatas mejanya

Sebagai Pria yang sopan, Jungkook pun mengetuk pelan pintu bercat putih itu

"ya masuk"

Suara itu sedikit berbeda, mungkin saja Tzuyu memang bersikap tegas saat di kantor,

Huh,

"aku merindukan suara lembutnya" gumam Jungkook sebelum dia menekan kenop pintu

Klek

Jungkook terpaku sejenak saat melihat kecantikan wanita itu,  lihatlah raut wajah seriusnya dan kacamata frame bulat yang bertengger pada pangkal hidungnya

Ekhem

Jungkook tersadar saat suara dehaman itu terdengar, eh dia ketahuan sedang memandanginya ya

"ada apa kau kemari?" terdengar cuek, namun Jungkook menyukainya

"ya, hanya mampir" Jungkook berusaha santai, padahal hatinya sedang berdetak kencang saat pandangannya tak sengaja bertemu mata cantiknya

"oh"

Jungkook terdiam, hanya itu respon yang diberikan Tzuyu, hm menyebalkan tapi aku suka

------------

Tzuyu menatap sebal pada pria yang dengan santainya berbaring di sofa, Dia jadi berpikir kalau perkataan Jeonghan benar

'buang saja sofa itu, hanya memenuhi ruangan saja'

Ya, Tzuyu rasa besok dia harus membuang sofa itu, agar manusia itu tidak seenaknya berbaring disitu

Padahal dia sudah 3 jam mendiamkan pria itu, emang dasar kepala batu

------------

"cie, pasti kau sedang terpana dengan wajah tampan ku kan?" Jungkook tersenyum meledek kearah Tzuyu, karena wanita itu tertangkap basah sedang memandanginya, Hehe jadi malu

"dih kepedean, mending kau pergi saja"
Kalimat pedas berhasil terlontar dari bibir manis Tzuyu

Jungkook bangkit dari sofa empuk tersebut, lalu mendekat ke wanita yang sedang memandang kesal kepadanya itu

"ayo pergi, ini sudah waktunya makan siang" Jungkook sengaja berbicara tepat disamping telinga wanita itu

Setelah mengatakan tawarannya, Jungkook pergi begitu saja, tak memperdulikan pipi wanita itu yang sedikit bersemu merah

Entah karena marah atau malu

--------------

Brak

Jeonghan yang sedang menikmati bekal yang dibuatkan oleh seola, terkejut mendapati adiknya menatap nyalang ke arahnya

"astaga, Tzuyu jadi cewe yang alus dikit napa, kalo kakak jantungan gimana?"

"bodo amat, lagian kenapa kakak ngasih tau ruanganku pada pria itu" Tzuyu merengut sebal, karena pria itu dia jaid tidak fokus pada pekerjaannya

"ya, dia memaksa" jawab Jeonghan dengan entengnya kembali melanjutkan acara makannya

Kalau saja Seola disini, dia pasti akan tertawa karena pertengkaran kecil kakak beradik itu

"kakak tuh ya, nggak ngerti-ngerti" ucapan Tzuyu terdengar seperti merajuk

Jeonghan menaruh sendoknya, lalu berjalan pelan ke arah adiknya yang sedang merajuk itu

"dengerin kakak, kamu mau sampai kapan nutup hati? Inget umur kamu, lagian Jungkook serius sama kamu" ujar Jeonghan lembut dengan mengelus puncak kepala adiknya itu

"nggak semudah itu kak, aku takut" Tzuyu langsung memeluk kakaknya, dia hanya belum siap jika harus menjalin hubungan lagi

Dia hanya terlanjur sakit hati,

Batal menikah bukanlah hal yang mudah untuk Tzuyu lalui, banyak tetangga yang membuat gosip-gosip murahan tentang dirinya yang batal menikah,

Padahal mereka tidak tahu kejadian sebenarnya,

Sungguh, semua pria itu sama brengseknya, terutama pria bermarga hwang itu


PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang