Hampir semingguan Soobin mikirin gimana caranya minta kunci rumah lama ke ayahnya,
Akhirnya dengan bantuan sang ibu, Soobin bisa mendapatkan kunci rumah lamanya itu
Sekarang tinggal bawa kakaknya kesana, terus tunjukin barang yang bisa bikin kakaknya inget kembali sama Tzuyu
Dengan sedikit berlari Soobin mendatangi ruangan sang kakak di kantor,
Tok tok
"mau ketemu siapa?" tanya June dengan wajah malasnya, padahal dia lagi ngaso bentar sambil nunggu si bos selesai meeting
"kak Jungkooknya ada?" tanya Soobin to the poin
"lagi meeting, tunggu kamu adiknya?" Soobin mengangguk sebagai jawaban
June menghela nafas, "oke, kamu tunggu aja di dalem, 10 menit lagi kakakmu akan kembali"
Soobin menurut saja, daripada dia capek nunggu sambil berdiri. Lebih baik dia masuk ke dalam, dan rebahan dulu main game
"mau minum nggak?"
"eh, gak ngerepotin kak?"
"udah buruan, mau minum apa?" June tak mau terkena omelan dari Jungkook karena membiarkan adiknya kehausan menunggu
"kopi aja deh kak, makasih" setelah itu Soobin rebahan di sofa, sambil memainkan game nya
Klek
Soobin langsung mengubah posisinya menjadi duduk,
"lho, kamu ngapain disini?"
Soobin nyengir, "kak, jalan-jalan kuy?"
Jungkook menatap heran kepada adiknya itu, aneh sekali dia pergi ke kantor cuma karena ingin mengajaknya jalan-jalan di hari yang sibuk seperti ini
"oke deh, kita pulang kerumah dulu, kakak mau ganti baju"
"gak usah kak, ini urgent soalnya hehe" Soobin langsung nyeret kakaknya untuk pergi
Soobin memaksa kakaknya duduk dikursi penumpang, sedangkan dia di kursi pengemudi
"heeeh, kakak yang nyetir, kamu belum boleh" protes Jungkook, namun adik laknatnya itu tak memperdulikannya
Soobin dengan santainya mulai mengemudikan mobil itu, ya walaupun belum benar-benar ahli tapi ya cukup untuk tidak membuat mereka kecelakaan
Selama perjalanan, Jungkook misuh-misuh sendiri sedangkan Soobin dengan santainya menaikan volume radionya
"dah nyampe, ayo turun"
Jungkook terdiam menatap rumah tersebut, dia merasa familiar dengan suasana disini
"rumah siapa bin?"
Soobin menepuk jidatnya sendiri, dia lupa kalau kakaknya ini beneran amnesia
"dah ah, masuk aja" Soobin pun berusaha membuka pintu rumah lamanya dengan kunci yang Ia dapatkan dari Ibu
Klek
"kuy, masuk" Soobin membiarkan kakaknya masuk duluan
Tak buruk juga, semua perabotan ditutupin dengan plastik dan herannya lagi lantainya benar-benar bersih, apalagi atapnya benar-benar tak terlihat seperti rumah yang ditinggal penghuninya selama bertahun-tahun
Soobin mengira-ngira kalau sang ayah pasti sering menyuruh orang untuk membersihkan rumah ini,
"eits, kakak mau kemana? Ayo sini ikut soobin dulu"
Setelah itu mereka berhenti di depan pintu bertuliskan 'jungkook', ya setiap pintu ruangan disini ada tulisannya
Kamar dengan nama pemiliknya,Jungkook lagi-lagi terdiam memperhatikan namanya yang tertulis di pintu,
"bin? ini kamar kakak?" Soobin mengangguk cepat, lalu menarik kakaknya masuk ke dalam
Dia pun menyalakan lampu kamar agar suasana tak begitu buruk,
"kakak inget nggak? Ada barang kakak yang tertinggal disini"
Jungkook menatap Soobin dengan bingung,
Entah kenapa, seolah dituntun Jungkook pun mengecek dibawah ranjangnya, dan benar saja disana ada kotak besar yang berdebu
Menariknya perlahan, lalu membukanya,
Ah, kamera ini. Jungkook mengingatnya, kamera pertama yang ayah berikan kepadanya
Dan, semua foto-foto masih tersimpan rapi di dalam kotak
Tunggu, memangnya sejak kapan dia suka mencetak hasil jepretannya,
Lagipula kenapa banyak sekali, dengan perlahan Jungkook melihat foto-foto tersebut
"cantik" hanya itu yang dapat dia ucapkan setelah melihat hasil jepretannya dulu
'daripada nanti nancy marah lagi, mending aku cetak semua foto ini, lalu aku hapus dari kamera ku'
Kepalanya kembali pusing, dan kenapa ada banyak sekali foto Tzuyu disini
"aku tebak, kakak pasti suka sama cewe itu kan?" Soobin menyenggol lengan kakaknya, agar fokusnya buyar
"eiy, sembarangan, kaka tuh cuma nyari objek foto yang bagus" Jungkook lanjut memfokuskan kameranya pada gadis manis yang sedang duduk menunggu bis disana
"alesan, kalau gak suka kenapa difotoin coba, buang-buang memori"
Ingatan demi ingatan mulai terputar ulang di otaknya, Jungkook merasakan kepalanya semakin pening
"kak, janji kan bakal sering ngabarin aku?"
"janji," perpisahan yang diakhiri dengan pelukan hangat
"akh," Soobin langsung menghampiri kakaknya yang sedang kesakitan
"good night , my princess, sleep tight"
"too, my prince, sweer dream"Rutinitas yang mereka lakukan sebelum tidur, video call sampai kantuk melanda dan mengucapkan selamat malam
Tes tes
Airmatanya turun begitu saja, pasti Tzuyu lebih merasakan sakit yang mendalam
Karena Jungkook tak memenuhi janjinya, dan tentu saja karena dia telah bertunagan dengan perempuan lain
Astaga, kenapa begitu sesak, Jungkook tak berhenti menangisi kebodohannya
Ini semua salahnya, kenapa dia seolah tak mau mengingat apapun
Sekarang apa yang harus dia lakukan?
Dia mencintai Tzuyu, namun dia sudah bertunangan dengan Lisa
Mana yang harus dia pilih,
"lho, kak mau kemana?" Jungkook tak menggubris pertanyaan adiknya itu,
Dan malah masuk ke dalam mobil, lalu menjalankannya begitu saja,
Meninggalkan Soobin yang sedang kebingungan,
"semoga tak terjadi hal buruk pada kakak" ya dia hanya bisa berdoa, semoga kakaknya tak bertindak bodoh
Dan lagipula kakaknya sudah mengingat semuanya, itulah tujuan utamanya
"mom, soobin berhasil, sekarang tinggal kakak yang menentukan langkah selanjutnya" setelah itu Soobin pergi setelah mengunci rumah itu kembali
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
Fanfiction"tapi janji ya, kakak bakal sering kabarin aku kan" Tzuyu ngajuin jari kelingkingnya, Jungkook tersenyum, lalu nautin jari kelingkingnya "janji," sequel dari: Really, started: 11 Agustus 2019 Ended: 21 November 2020