badluck

456 53 0
                                    


"kok bisa?"

Tzuyu hanya menggeleng sebagai jawaban dari pertanyaan kakaknya itu,

"astaga, perusahaan apa itu memecat orang tanpa diberi tahu alasannya" Jeonghan mencibir atas sikap perusahaan tempat Tzuyu bekerja

"udahlah kak, kali aja phk"

"ya nggak bisa gitu, emang kamu lihat yang lain dipecat juga? kalau gitu, nanti kamu ikut kerja di kantor kakak aja"

Perusahaan keluarga lebih tepatnya, setelah Jeonghan lulus, Ayahnya langsung memberinya tanggung jawab untuk memegang perusahaan utama, sedangkan yang cabang tetap masih dibawah kendali sang Ayah

"enggaklah, nanti aku disana gak diperlakuin kaya karyawan biasa" Alasan Tzuyu milih kerja di perusahaan orang lain, biar dia leluasa bergaul dan menambah teman

"janji deh, kakak nggak akan ngecek kamu 10 menit sekali" Ujar Jeonghan

Selain agar leluasa bergaul, ini juga yang Tzuyu hindari, sikap kakaknya yang overprotektif. Bahkan dulu waktu masih di sekolah dasar, Jeonghan selalu memantaunya. Kakaknya itu lebih milih diem di kelas Tzuyu, dari pada pergi ke kelasnya sendiri, dan berujung pada Jeonghan yang dimarahin sama wali kelasnya

"beneran ya, aku gak mau nanti kakak ngabain pekerjaan demi ngecek aku"

"iya-iya, tapi nanti makan siang harus bareng oke"











"lho, daddy sejak kapan disini?" Jungkook mengubah posisinya menjadi duduk dengan bersandar pada kepala ranjang

Jackson mendengus, anaknya itu terlihat tidak senang Ia jenguk.
"sejak kau tidur, lagian emang daddy gak boleh lihat kamu apa?"

Jungkook nyengir, "ya bukan gitu, kaget aja tiba-tiba daddy ada disini, biasanya kan daddy lebih milih pekerjaan"

"daddy nggak setega itu, sekalian nanti kita liburan disini bareng Lisa"

"kamu belum makan kan?" Suzy membawa nampan berisi makanan 4 sehat 5 sempurna itu

Jungkook menolak untuk menginap di rumah sakit, dia lebih memilih setiap hari dicekoki sayur oleh mommy-nya daripada obat.

"mau makan sendiri atau disuapin?" goda Jackson pada anaknya itu, pasalnya Jungkook tak kunjung memakan makanannya

"suapin, tapi sama mommy" jawab Jungkook

Jackson merengut, "dulu aja kamu suka kalau daddy suapin"

"daddy nggak cocok ih, itu mulut udah kaya bebek, jelek" Suzy melempar bantal ke arah suaminya itu









"kenapa mengajakku bertemu?" Lisa langsung mendudukan dirinya di kursi itu

Bambam tertawa, "ya, ada sedikit yang ingin kubicarakan"

"apa? tentang Jungkook?" Bambam mengangguk

"apa kau tau, kalau tunanganmu itu pernah koma?"

"ya, aku yang merawatnya saat itu" jawab Lisa dengan tenang

"wah kau benar-benar baik, oke kita lanjutkan......Kau tau apa penyebab Jungkook koma waktu itu?"

Lisa terdiam lalu mencoba mengingat, "dia kecelakaan waktu itu, kalau tidak salah"

"oke, apa kau tau akibat dari kecelakaan itu?"

Lisa menggerutu sebal, "ayolah, dokter jangan membuatku penasaran"

Bambam tertawa, "dia mengalami amnesia waktu itu"

Perempuan itu terkejut, dia benar-benar tak tahu mengenai hal ini
"kau, tau darimana?"

"tentu saja laporan kesehatan Jungkook, apa kau benar-benar tak tahu?"

"tidak, aku tidak tahu kalau Jungkook mengalami amnesia, astaga"
pikiran Lisa kini menjelajah kemana-mana, kalau Jungkook benar-benar amnesia lalu, apakah perasaan pria itu akan berubah setelah dia mengingat semuanya?

"kau baik-baik saja?"

"y-ya, kurasa. terimakasih telah memberitahukan soal ini, selamat siang dokter"

Setelah Lisa pergi, Bambam menghela nafas "semoga kau baik-baik saja nona"




PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang