flashback

523 58 5
                                    

Note:
Ini flashback 1 tahun yang lalu







Dret dret



Jungkook langsung membuka ponselnya saat notifikasi berbunyi


Tzuyu
|Kak, kakak yakin bisa dateng?



Laki-laki itu reflek menepuk dahinya sendiri, bagaimana dia bisa lupa kalau perempuan tersayangnya akan wisuda besok

Dan yang paling buruk, Jungkook masih di kampus dengan tugas yang menumpuk.


Tugas akhir,  di semester akhir dia kuliah disini. Artinya dia akan lulus sebentar lagi,

Tzuyu
|Kalau ngga bisa dateng
|ngga papa kok
|Aku ngerti
|kakak juga lagi sibuk ngurusin 
  tugas akhir


Saya pasti dateng kok|
Tenang aja ya, my princess|


|Beneran kak?
|Kalau ngga bisa jangan dipaksain
|Aku gpp kok kak

Beneran nggak papa|
Everything for you my princess|


|Okay, I'll wait you my Prince



Jungkook tersenyum senang, lagian dia sudah sangat lama menahan rasa rindunya


Dan ini saatnya dia untuk melepas rindu, walau hanya sehari saja, Jungkook sudah merasa bahagia


"mom, aku mau minta ijin"

Suzy menghentikan aktivitas menonton tv nya, "ijin apa hm?"


"Jungkook boleh kan ke seoul,
besok wisudanya tzuyu"


Suzy tersenyum lalu mengelus rambut putranya itu, "mommy ijinin kamu, tapi nggak tau soal daddy, kamu harus yakinin daddy kamu dulu"


Jungkook mengangguk mantap, "thanks mom, aku mau minta ijin sama daddy dulu"







"apa?! Nggak ada pergi-pergi ke seoul" ujar Jackson dengan tegas

"tapi, dad. Tolong ijinin Jungkook kali ini aja, aku udah janji sama Tzuyu"

"daddy nggak ngelarang kamu buat ketemu Tzuyu, tapi masalahnya kamu lagi ngerjain tugas akhir, sebentar lagi lulus. Jangan macem-macem" Jackson memberi peringatan pada putra sulungnya itu

"dad,  Jungkook janji bakal hati-hati" Jungkook masih berusaha menyakinkan ayahnya itu

Jackson menghela nafas, sebenarnya dia enggan memberi ijin. Mengingat putranya itu sedang menjalani tugas akhir, dan akan segera lulus, Jackson tak mau mengambil resiko

"sekali tidak tetap tidak, tak ada tawar menawar lagi"











Jungkook menghela nafas, sekarang Ia sedang terkurung di dalam kamarnya sendiri.

Ayahnya terlalu keras kepala, bahkan ibunya sudah ikut membujuk, tapi tetap saja hasilnya sama. Malah sekarang dia harus dikurung di kamar

Tuk

Jungkook mengernyit heran, siapa yang melempar batu ke jendela kamarnya

Dret dret


Jaehyun
|Oy, mau keluar nggak?
|gue anterin sampe bandara
|Tiketnya dah gue beliin

Jungkook langsung membuka jendela kamarnya, dan benar saja Jaehyun sedang berdiri diatas mobilnya dengan memegang beberap kerikil yang siap Ia lemparkan lagi

Jaehyun memberi isyarat kepada sahabatnya itu untuk turun, namun Jungkook diam seperti orang bodoh

Bukan karena itu, namun Ia tak tahu caranya untuk turun dari lantai atas kebawah tanpa ketahuan

Jaehyun
|Tenang saja, situasi aman
|Mereka pasti tak akan mengira
  kalau kau akan kabur

Jungkook menghela nafas panjang, lalu dengan tekad kuat dia harus turun ke bawah

Demi Tzuyu,

'Daddy maaf, aku menentangmu kali ini, aku sudah terlalu lelah dengan semua aturanmu'

Pasalnya saat libur semester saja dia tak boleh pergi ke seoul, ayahnya memilih mengajaknya bekerja di kantornya saat libur semester








"kau yakin? Aku tak yakin"

Jaehyun berdecak kesal, lalu melemparkan kunci mobilnya kepada Jungkook

"ini tiketnya" Jaehyun melirik arlojinya "penerbangannya sekitar 30 menit lagi"

"terimakasih Jaehyun, tapi aku tak mau melibatkanmu dengan memakai mobilmu ini" Jungkook mengembalikan kunci mobil itu pada pemiliknya

Jaehyun menggeleng "tak apa, kau bisa memakainya"

"aku tak mau, lebih baik kau carikan aku taksi saja"

Jaehyun memukul kepala sahabatnya itu, "tinggal pake aja apa susahnya sih, udah ini mobil lo bawa aja. Nanti tinggalin aja di parkiran bandara, biar orang suruhan gue yang ngambil nanti"

Jungkook langsung melesat masuk ke dalam mobil, "makasih jae," setelah itu mulai melajukan mobilnya






Dengan gelisah Jungkook terus memacu mobil yang Ia kendarai itu, sesekali melirik jam tangannya

Astaga, 10 menit lagi pesawatnya akan berangkat

Dan ini masih jauh dari bandara, mau tak mau Jungkook pun menambah kecepatan mobilnya

Dia panik saat melihat ada truk yang datang berlawanan arah darinya, Jungkook berusaha menginjak rem sekuat-kuatnya dan membanting stir menghindari truk tersebut



CKIIT









BRAK












"APA?! bagaimana bisa, astaga baiklah saya akan segera kesana" Jackson menghela nafas, dia tak mengira anaknya akan senekat itu untuk pergi ke seoul

"ada apa?" Suzy menyadari raut wajah suram suaminya itu

"Jungkook, dia kecelakaan" detik berikutnya Suzy pingsan ditempat karena saking terkejutnya












"bagaimana keadaan putra saya?" tanya Jackson setelah dokter keluar dari unit gawat darurat

Dokter David menghela nafas,"putra anda mengalami benturan yang sangat keras pada kepalanya"

"dia baik-baik saja kan?"

"tak ada luka serius lainnya, kecuali benturan keras yang mengenai kepalanya. Benturan itu kemungkinan akan mengakibatkan cedera atau hal lainnya, kemungkinan terburuknya dia akan mengalami amnesia" setelah dokter David menyelesaikan kalimatnya

Jackson menghela nafas, matanya sudah berkaca-kaca, kenapa anak itu tak menuruti kata-katanya saja untuk tidak pergi


"itu masih kemungkinan kan dok?" tanya Suzy dengan penuh harap


"kita akan memastikannya kembali, saat pasien sudah sadar"



Jackson pulang ke rumah dengan menahan amarah, puncaknya dia langsung mengambil ponsel milik Jungkook yang kemarin baru selesai di perbaiki

"gara-gara gadis ini, putraku harus merasakan sakit dan kemungkinan akan kehilangan ingatannya"

Brak


Jackson membanting ponsel itu dengan kuat, bukan hanya kemungkinan terkena amnesia,


gara-gara ini putranya akan mengulang semester akhir, menunda kelulusan sampai dia kembali pulih seperti semula

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang