33. Mencari masalah

1.1K 186 54
                                    

Suasana canggung terus berlanjut sampai Oh Sehun mengangkat tangannya untuk meraih mantelnya dan berkata dengan acuh tak acuh, "Orang itu hampir sampai. Aku harus pergi, kalian bersenang-senanglah!"

"Tunggu, mari kita semua pergi bersama." JingYi ingin melihat seperti apa Tuan Muda Xi itu.

Bagaimana seseorang bisa mendapatkan perlakuan khusus seperti itu dari Oh Sehun?

**

Beberapa anak laki-laki tampan dan gadis-gadis cantik berjalan keluar bersama dari klub, dan itu membuat semua orang melihat ke arah mereka dengan terkagum-kagum.

Di luar sangat dingin.

Kau bahkan bisa melihat uap putih ketika kau berbicara.

JingYi melihat ke belakang dengan angin dingin yang menerpa wajahnya. "Jenny, kau masuklah ke dalam mobil dulu. Aku akan menemani Oh Sehun sampai orang yang menjemputnya datang."

Jenny tidak mau. Dia ingin melihat seperti apa tampang Tuan muda Xi itu.

Melihat Jenny tidak bergerak, JingYi kembali berkata, "Masuk ke dalam!"

Jenny membuka mulut hendak menolak. Tapi dia tiba-tiba melihat bayangan seseorang datang.

Bayangan itu ada di atas skateboard. Wajahnya tidak jelas, dan dia tidak yakin apa yang dia lakukan, hanya berayun bolak-balik di sana.

Suara skateboard menarik perhatian banyak orang.

Sekelompok orang memandangnya.

Jenny melihat lebih dekat.

Dia berhenti.

Bahkan ekspresi wajah anggota Tim Kali lainnya berubah.

Jari-jari mereka mengepal.

Oh Sehun melangkah mendekat. "Kenapa kau berayun seperti itu?!"

Bayangan itu berbalik. Tepat pada saat itu, sebuah mobil lewat. Lampu depan menerangi wajah orang itu. Cahaya menyebar di rambut coklat madunya, mata hitam, bibir merah dan gigi berlian.

Mata itu begitu mempesona dan cerah sehingga orang itu bisa langsung mengejutkan seluruh dunia dengan ketampanannya yang mencolok dalam sepersekian detik.

Orang itu adalah Xi Luhan.

Remaja itu memiliki skateboard di bawah kakinya. Dia mengenakan hoodie hitam dan dalam sekejap berhenti di depan Oh Sehun dengan pose yang sangat keren. "Hanya untuk menjaga diriku tetap hangat. Aku ceroboh, jadi aku menjemputmu dengan ini. Jadi, pangeranku, bisakah kita pulang sekarang?"

Ketika Xi Luhan mengatakan "pangeranku" dengan alisnya terangkat, jantung Jenny melambat berdetak tanpa alasan.

Dia linglung untuk sementara waktu.

Dia baru tahu bahwa remaja itu sangat tampan.
Namun, dia tidak boleh terlena, orang itu adalah orang yang mencari perkara dengan sahabatnya, Liuli.

Jenny dengan cepat tersadar dan mengubah cara dia memandang Xi Luhan. Dia mengangkat dagunya dan berlagak arogan.

Dia ingin mencari masalah.

Xi Luhan melihat orang-orang di belakang Oh Sehun. Tidak heran Yang Mahakuasa Oh mengatakan sangat menyenangkan di sini, situasinya memang menarik.

"Pesta couple?" Xi Luhan memiringkan kepalanya ke arah Oh Sehun.
"Empat laki-laki dan empat perempuan." Dia tersenyum tipis.

Ekspresi wajah Oh Sehun tetap acuh tak acuh. "Trik konyol seseorang. Abaikan saja, ayo pergi!"

"Oke." Xi Luhan tersenyum ringan dan tidak bisa repot-repot mencari tahu lebih banyak tentang situasi ini. Dia datang untuk menjemput pangerannya, bukan untuk kepo akan situasi.

Trik konyol? Liuli mendengar ini dan dia meremas tangannya.
Dia tidak melakukan apa-apa, karena dia tahu kapan harus membalas.

Jenny tidak ingin membiarkan semuanya berlalu. Dia berteriak di tempat Xi Luhan berdiri, "Saudara Oh tidakkah kau ingin memperkenalkan temanmu itu kepada kami?"

Kali ini, bukan hanya Xi Luhan, Tapi Oh Sehun juga berhenti.

JingYi melihat itu dan tahu bahwa situasi ini buruk.
Dia menyeret adiknya dengan kasar. "Tutup mulutmu!"

"Kenapa aku harus menutup mulutku? Aku ..."

Setelah kata "Aku," Jenny tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Itu bukan karena hal lain, tetapi karena mata Oh Sehun yang melihat padanya.

Sangat dingin.

"Mengapa kau tidak mengatakan apa-apa?" Oh Sehun tersenyum, tetapi matanya tampak dipenuhi dengan kabut hitam.

Ketika dia masih kecil, ketakutan terbesar Jenny adalah penampilan Oh Sehun. Pada saat itu, dia tidak berani mendekati orang ini, dan sekarang itu sama.

Siapa pun yang mengenal Oh Sehun semua tahu bahwa begitu dia tersenyum seperti ini, itu berarti dia benar-benar marah.

"Lanjutkan!" Oh Sehun berjalan ke arahnya. "Biarkan aku mendengarkan, apa lagi yang bisa kau katakan."

Mata Jenny memerah, tetapi dia tidak berani mengatakan apa-apa lagi.

JingYi, sebagai kakak, juga tahu betapa buruknya situasi ini.
"Oh Sehun, adik perempuanku masih labil."

"Jika kau masih labil, makan saja lebih banyak kenari." Suara Oh Sehun masih dingin.

Jenny tidak mengerti. Kenapa dia harus makan lebih banyak kenari?

Xi Luhan memperhatikan dari samping, dan dia menghela nafas tanpa daya.

Jenny benar-benar tidak mengerti apa-apa, tapi dia tahu siapa obyek pembuat situasi buruk ini, dan dia langsung menatap ke arah Xi Luhan. "Itu semua karena kau! Kau benar-benar seperti sampah yang bisa membuat kerusakan!"

Xi Luhan : "..."

Dia hanya penonton dari awal sampai akhir. Dia tidak mengerti apa-apa. Lalu kenapa dia disalahkan?

Xi Luhan tidak tahan dengan tipe orang yang terlihat baik di luar, tetapi jelek di dalam. Dia tidak tahan sekarang.

Ini juga salah satu kelemahan karakternya. Xi Luhan bersumpah bahwa jika lawannya mengatakan satu kalimat lagi, dia akan memadamkan api  yang telah dia kumpulkan karena tidak dapat menyentuh ponsel dua hari ini padanya.

Sayangnya, Oh Sehun tidak memberinya kesempatan ini. Dia mengambil langkah maju lagi, menatap Jenny. "Kau mau mati?"

Begitu JingYi melihat bahwa situasinya menjadi tidak benar, dia berteriak, "Oh Sehun, Jenny adalah adik perempuanku!"

"Aku tahu," ucap Oh Sehun. Dia mengalihkan pandangannya perlahan, dan satu kepalan mengikutinya, langsung memukul tepat di wajah JingYi.

Gerakan itu sangat cepat dan akurat, seperti lari angin, dan itu bahkan tidak memberi lawan kesempatan untuk menghindar.

BUG!

JingYi merasakan panas di wajahnya.

Orang-orang dari tim Kali mau tidak mau berteriak!

Lan SiZhui langsung berjalan mendekat untuk mencoba melerai mereka. Namun, dia melihat bahwa Oh Sehun tidak berniat untuk memukulnya lagi.

"Aku tidak memukul perempuan, tetapi aku bisa memukul saudaranya."

Suara itu begitu dingin.

JingYi hanya berdiri di sana, dan mengusap pipinya.

Semua orang tahu bahwa Oh Sehun tidak menggunakan kekuatan penuhnya, jika tidak dengan satu pukulan itu, JingYi bisa langsung pingsan.

Mereka semua berasal dari sekolah yang sama, dan mereka selalu bertarung bersama ketika mereka remaja dulu, jadi mereka jelas tahu tingkat memukul masing-masing.

Jenny masih tidak yakin dengan apa yang terjadi. "Saudara Oh, apa yang telah kulakukan padamu sampai membuatmu melakukan ini pada saudaraku? Sialan, itu pasti karena Xi ..."

SRKKH!!!

Sebelum Jenny selesai berbicara, Xi Luhan mengangkat kaki kanannya, dan suara skateboard yang tajam tiba-tiba terdengar.

TBC

K.O ONE [END-SEASON 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang