Xi Luhan masih mengenakan seragamnya saat dia meluncur dari lapangan untuk mengejar Mr. Bae.
Dia tahu dia harus meninggalkan halaman sekolah sebelum dia.
Xi Luhan berhenti, dengan satu tangan di sakunya, ketika dia mengamati penjaga keamanan, sebelum akhirnya berbalik untuk mengamati dinding di sekitar sekolah.
Dia kemudian langsung membuat keputusan: memanjat!
Jika Yang Mahakuasa Oh mendengar tentang ini, dia pasti akan mengomel.
Setelah berhasil memanjat tembok, Xi Luhan memanggil taksi dan berlari ke kursi penumpang.
Dia terus menatap ke mobil Mr. Bae. "Pak, tolong ikuti Volkswagen Golf di depan."Pengemudi itu langsung sigap, bertanya dengan nada tertarik, "Apakah kau sedang mengerjakan suatu kasus?"
"Ya, jadi cepat dan jangan kehilangan dia!"
"Tidak masalah!" Sopir itu pasti terlalu banyak menonton drama kriminal. "Apakah kawan- kawannya ada di dekatnya? Apakah dia membawa senjata? Tidak masalah bahkan jika dia memiliki pistol, jika dia berani meledakkan ban taksiku, aku akan menabraknya!"
Xi Luhan : "..."
"Tuan, tenang."Sopir itu menjawab dengan serius, "Aku benar- benar membenci orang jahat!"
Xi Luhan setuju. "Aku tahu, tapi tersangka ini tidak sama, dia memegang petunjuk penting, jadi kita hanya bisa mengikutinya tanpa membuatnya curiga."
"Aish, aku mengerti. Mengapa kau tidak bilang dari tadi ?!"
Sopir itu bermanuver ketika ia menambahkan dengan nada yang berlagak, "Aku bisa mendapatkan bantuan dari bros-ku untuk memojokkannya, terlepas dari mana ia pergi, kita akan bisa mengikuti jejaknya di bawah kendali!"Xi Luhan tersenyum, mengacungkan jempolnya.
Di tengah jalan, ada kemacetan lalu lintas yang mengerikan.
Xi Luhan tidak bisa terjebak dalam kemancetan, lalu berpikir untuk mengejar menggunakan skateboard.
Sebelum pergi, dia tidak lupa membayar taksi.
**
Mr. Bae tidak menuju rumah.
Jangan tanya bagaimana Xi Luhan tahu tentang itu.Di halaman tertentu, di sebuah gedung tertentu.
Xi Luhan mengamati bangunan sekeliling dan menarik tasnya ke depan untuk memulai 'penyamarannya' ,sementara Mr. Bae sibuk dengan teleponnya.Xi Luhan berubah dengan cepat. Hanya dalam beberapa menit, dia berubah menjadi orang lain.
Pada saat itu, Mr. Bae masih bicara di telepon, benar-benar tidak menyadari orang di belakangnya.
Hanya setelah Mr. Bae hendak memasuki lift, dia melihat anak pengiriman makanan di belakangnya.
Dia melanjutkan pembicaraannya. "Ya, aku akan segera ke sana." Selanjutnya, dia menutup telepon, beringsut mundur sedikit.
Mr. Bae selalu membenci anak-anak pengiriman makanan, mereka sering membawa bau busuk.
Meskipun yang ini tidak, dia berusaha menjaga jarak.
Sebenarnya, dia akan naik lift lagi, tapi sayangnya, mereka berdua menuju ke lantai yang sama. Dia tidak pernah mengharapkan siapa pun dari lantai ini untuk memesan takeout.
Mr. Bae mengerutkan kening, mengambil langkah besar keluar begitu pintu lift terbuka.
Pada saat ini, anak kurir itu mengangkat kepalanya. Siapa lagi yang bisa melakukannya dengan mata sejernih kristal yang mencerminkan anting-anting hitam di telinga kirinya ...
KAMU SEDANG MEMBACA
K.O ONE [END-SEASON 2]
Fanfiction[END-COMPLETED] WARNING! GAGAL MOVE ON! TANGGUNG SENDIRI! Sebelum baca Season 2, baca dulu season 1. Baca deskripsinya dengan jelas sebelum baca ke ceritanya! ☺️ #Terjemahan