87. 21+ END

3.3K 220 91
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rileks!" Sehun mengelus pinggang Luhan dan meremasnya berkali-kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rileks!" Sehun mengelus pinggang Luhan dan meremasnya berkali-kali.

Luhan menggerang, tubuhnya meliuk-liuk seperti cacing kepanasan.

Ini ... apakah tidak berlebihan? Hubungan seperti apa yang sedang mereka jalin?
Bukankah ini melebihi hubungan antar saudara?

Sehun menggerakkan pinggulnya, maju mundur. Membuat Luhan meracau tidak jelas, nafasnya terenggah-enggah sementara Sehun sibuk mengulum puting Luhan hingga mengeras.

 Membuat Luhan meracau tidak jelas, nafasnya terenggah-enggah sementara Sehun sibuk mengulum puting Luhan hingga mengeras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia mengulum dan meremas payudara Luhan dengan gerakan pinggulnya yang bergerak semakin cepat.


Ia mengulum dan meremas payudara Luhan dengan gerakan pinggulnya yang bergerak semakin cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Nghh ... Br-brother Oh! Ugh!"

Sehun menyeringai.

"Desahanmu indah," pujinya.

"Akh!!!"

Sehun menghantamnya pada titik yang sama secara terus menerus, dan Luhan merasa ia hampir mendekati gila.

Ia bahkan tidak tahu lagi harus mendesah seperti apa.

Kelabu ...

Antara nikmat sekali atau sakit sekali.

"Brother Oh ini sesak-hhmph!"
Sehun membungkam mulutnya dengan ciuman panas.
Ciuman yang begitu kasar dan menuntut.

Sehun masih terus menggerakkan pinggulnya maju mundur dengan tempo yang semakin cepat.

"Br-brother Ohh! ini ... sangat sakit," ucap Luhan tapi Sehun tidak langsung meresponnya.

"Sedikit lagi!" jawabnya sambil terus bergerak cepat.

Uugh! Nikmat sekali! Uhuk!!

Luhan tiba-tiba batuk saat tersedak ludahnya sendiri.

Tangannya mencengkeram bahu Sehun erat, merasakan cairan Sehun keluar sepenuhnya di dalam dirinya, sebagian lagi menetes keluar ketika Sehun mencabut miliknya.

Luhan lemas, matanya perlahan-lahan menutup.
Sehun melihatnya, tersenyum manis sebelum mendaratkan kecupan hangat di dahi Luhan.

Menghantarkan Luhan ketidur nyenyaknya.

"Terimakasih, Kucing nakalku."

===

NC END.

Hahahahahahahaha
Kurang Hot? Yeah i know, but i'm afraid to write hotter ones 😂
Siapa yang ngiri? Butuh pelampiasan? Atau ada yang langsung basah? Akakkak kabooor ahh!!!

K.O ONE [END-SEASON 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang