K.O ONE [END-SEASON 2]

106. Trust me as i trust you

Berita Liga Nasional membanjiri semua platform media.

Seperti yang dikatakan Guanlin, tidak ada seorang pun di tim yang menyadari cedera Oh Sehun.

Xiumin, pemain yang lebih senior, atau bahkan pemain yang lebih baru seperti Pil Suk.

Liga Nasional bukan hanya kompetisi untuk mereka, tetapi kesempatan untuk membuktikan diri kepada semua orang yang telah mengejek dan memandang rendah mereka -dan untuk bertarung bersama sebagai sebuah tim.

Pil Suk tidak bisa menjelaskan emosinya. Setelah jogging sepanjang hari jantungnya mulai berdetak lebih kencang ketika dia melihat tanda lingkaran merah pada kalender.

Chen dan Xiumin masih berlatih kelincahan jari mereka.

Tidak ada upaya yang harus dibiarkan begitu saja, tetapi penghargaan ini biasanya dikaitkan dengan kerja keras seseorang.

===

Di pagi hari, sinar hangat jatuh melalui jendela ke sebuah ruangan.

Terlepas dari seberapa pintar Yang Mahakuasa Oh, dia tidak akan pernah berharap untuk melihat anak remaja itu duduk di kamarnya saat dia membuka matanya.

Anak remaja itu duduk di sebelah jendela, secangkir susu terlihat di tangannya saat dia memberi makan anjing kecilnya.

Tapi anjing itu jelas tidak tertarik.

Anak remaja itu meneteskan susu ke tangannya, mendorong ke arah anjing itu.

Ketidakpengalamannya tampak jelas.

Memang benar, Xi Luhan tidak pernah memelihara hewan peliharaan sebelumnya.

Setelah dia tiba, Ratu film telah mempercayakan padanya dengan dua tugas : Bangunkan Yang Mahakuasa Oh dan memberi makan anjingnya.

Dia menyimpulkan bahwa membiarkannya bangun secara alami akan lebih baik dan karenanya, dia memutuskan untuk mengerjakan tugas kedua.

Tetapi siapa yang tahu jika anjing Yang Mahakuasa Oh akan mengabaikannya.

"Jika kau terus seperti itu, dan tidak mau minum susunya, aku akan mencukur semua bulumu!" Ancaman kecilnya terdengar oleh Oh Sehun.

Oh Sehun mengangkat alis, suara paginya sedikit serak, tetapi masih halus seperti sutra. "Vivi, kemarilah!"

Saat si anjing mendengar suaranya, ia bereaksi dengan mendengkur, lalu berlari, menerkam ke lengan pria yang menggairahkan tersebut.