Oh Sehun menolaknya dalam hati.
Tetapi ketika dia melihat Xi Luhan menunjukkan wajah aegyo-nya, yah, kemudian dia pasrah, mulai berdiri di atas skateboard.
"Naiklah dengan kedua kaki." Xi Luhan menoleh ke belakang, menatap Oh Sehun.
Oh Sehun melirik wajah imut remaja itu, sangat lembut, dan mengangkat jarinya untuk mengibaskan wajah Xi Luhan. "Aku tahu. Berpalinglah, dan lihat ke depan. Jika kau tidak mengemudi skateboard dengan baik, kita akan mati bersama dalam kecelakaan skateboard."
"Bagaimana bisa, percayalah pada kehebatanku mengemudi skateboard dan aku akan membawamu terbang." Xi Luhan tersenyum sebentar, lalu berpose siap meluncur, tetapi melihat orang di belakangnya hanya diam untuk waktu yang lama, dia berkata, "Saudara Oh? "
Oh Sehun berkata "hum", dan memperdalam pandangannya.
Dia tahu apa yang diinginkan remaja imut itu, dan Akhirnya dia meletakkan tangannya di atas pundak remaja tersebut.
Rasa permen yang manis antara nafas menjadi lebih kuat saat skateboard mulai bergerak.
Oh Sehun tersenyum, kemudian memindahkan kedua tangannya dari pundak Xi Luhan ke perut remaja tersebut.
Melingkar sempurna di sana.
Oh Sehun tidak pernah sedekat ini dengan siapa pun.
Setiap kali remaja itu meluncur dengan kaki kiri, dan membawa embusan angin, Oh Sehun merasa sangat nyaman.
Xi Luhan dengan terampil menghindari tempat-tempat tidak rata di depan mereka di bawah kakinya, dan akhirnya berbelok ke jalan utama.
"Saudara Oh, pegangan dengan kuat dan aku akan mengendarai lebih cepat."
Oh Sehun tanpa pikir panjang langsung mempererat pelukannya.
Hangat ...
***
Xi Luhan berhenti di depan pedangan kaki lima.
Itu pedagang sate.
Tempat Tusuk Sate tidak jauh dari Xi Mansion, di gang-gang Kota Seoul.
Saat itu sangat sedikit orang yang menikmati makanan tusuk sate.
Xi Luhan meletakkan skateboard di batang pohon pinggir jalan.
Oh Sehun mengangkat alisnya: "Di sini?"
Xi Luhan tersenyum: "Jangan pernah menilai dari tampilan luar, kualitas daging di sini sangat bagus, kambing asli."
Pedagang kaki lima itu adalah pasangan lokal yang sudah tua, mereka memasak dengan gaya otentik.
"Dingin, dingin." Xi Luhan masuk ke dalam tenda yang tersedia dan duduk di salah satu kursi.
Oh Sehun mengikutinya ke dalam.
Xi Luhan berkata kepada pedagang, "Maaf, selusin Budweisers dan dua piring sate kambing."
"Baik." Wanita pemilik segera mengeluarkan alkohol.
Xi Luhan sangat mengidam-ngidamkan makanan malam ini, dia ingin makan daging, oleh karena itu, dia tersenyum tanpa sadar setelah melihat Budweiser.
Sebelum dia bisa meraih alkohol itu, Oh Sehun sudah mengunci pergelangan tangannya, terdengar acuh tak acuh: "Tidak ada alkohol, ingat?"
Xi Luhan mendongak, "Kakak Oh, bagaimana jika kau tidak ada?"
"Ketika aku tidak ada, Bibi akan mengawasimu untukku." Oh Sehun terdengar sangat santai.
Xi Luhan langsung berdiri untuk melihat menu yang tertulis di poster tenda setelah mendengar itu: "Lalu apa yang harus aku minum?"
Oh Sehun memegang rahangnya dengan satu tangan, melihat menu. "Sup telur."
Xi Luhan : "..."
Siapa yang mau minum sup telur dengan makan sate?"Air mineral saja kalau begitu."
Oh Sehun menatap pemuda itu dengan malas.
Melihat tatapan itu, Xi Luhan tahu dia tidak punya pilihan lain.
"Sup telur."
Oh Sehun menatap remaja itu dan tertawa tanpa sadar.
"Apakah satu mangkok sup telur sudah cukup?"Xi Luhan tampak sangat serius: "Cukup. Aku bukan pemakan yang rakus. Satu piring sate kambing itu sudah cukup membuat perutku kenyang."
Oh Sehun mengulurkan tangan dan menunjuk sudut mata Xi Luhan : "Benar-benar ingin memakan daging?"
Tunggu sebentar, Xi Luhan menatap wajah bak pangeran di negeri dogeng itu.
Firasat buruk ...
"Satu piring sate kambing untukku, kan?"
Oh Sehun mendengar pertanyaan itu, terdengar tenang dan damai: "Kau bisa melihat aku memakan sate kambing untukmu, dan jika kau menginginkan sesuatu, pesan, aku akan memakannya untukmu."
"..." Xi Luhan terdiam, lalu berbicara dengan wajah marah, "Saudaraku Oh, kau akan kehilangan aku jika kau terus berbuat licik seperti ini, kau tahu?"
"Begitukah?" Oh Sehun melengkungkan bibirnya dan tersenyum, ketampanannya mencapai titik full.
Xi Luhan tahu kelemahannya, yaitu dia akan langsung memaafkan ketika melihat wajah tampan itu.
"Oke, baiklah, kali ini aku memaafkanmu!"Anak yang baik ...
KAMU SEDANG MEMBACA
K.O ONE [END-SEASON 2]
Fanfiction[END-COMPLETED] WARNING! GAGAL MOVE ON! TANGGUNG SENDIRI! Sebelum baca Season 2, baca dulu season 1. Baca deskripsinya dengan jelas sebelum baca ke ceritanya! ☺️ #Terjemahan