Duapuluh Sembilan

6.2K 206 3
                                    

"apa benar bahwa Alisha tak pernah berkunjung selama 2 minggu terakhir?" tanya ku.

"tidak nak, Alisha tak pernah datang selama 2 minggu ini, tapi kenapa?" tanya.

Aku terkejut dan juga merasa sedikit kesal karena mengetahui bahwa selama ini Alisha berbohong kepada ku. Tapi apa yamg membuatnya sampai ia hatus berbohong kepada ku?.
Aku akan mencari tahu ini.

"nak Rayha? Apa kau baik-baik saja?" tanya ibu Aisyah kepada ku.

"ah, iya bu aku baik-baik saja, baiklah bu seperti nya aku harus pulang sekarang" ucap ku.

"loh, tapi kenapa nak? Apa sedang ada masalah?" tanya nya lagi.

"tidak bu, semuanya baik-baik saja. Hanya saja aku baru ingat kalau ada pekerjaan yang harus segera ku selesaikan" jawab ku.

"baiklah kalau begitu, lain kali kemarilah bersama dengan Alisha"

"baiklah kalau begitu, aku permisi Assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

Aku berjalan meninggalkan ibu dan anak-anak, aku masih saja kepikiran tentang kebohongan Alisha kepada ku. Aku harus tahu alasan kenapa ia berbohong kepada ku.

Aku melajukan mobil ku meninggalkan panti Asuhan menuju rumah ku.
Setelah sampai aku mengirim pesan kepada Alisha bahwa aku tidak bisa menjemput nya.

Aku memasuki rumah dan berjalan ke arah kamar ku dan juga Alisha.
Aku akan mancari tahu.

.
.

Normal pov

Rayhan mulai mencari di setiap laci dan juga lemari berharap ia bisa menemukan sesuatu.

Dan saat membuka laci lemari pakaian Alisha ia menemukan sebuah kertas.

Ia terkejut setelah membaca isi dari kertas tersebut, nafasnya memburu dan wajah nya kini di penuhi rasa khawatir dan rasa bersalah,matanya mulai berkaca-kaca.

"assalamualaikum. mas Rayhan" ucap Alisha.

Rayhan langsung berjalan ke arah Alisha dengan perasaan khawatir, ia juga merasa bersalah karena baru mengetahui kebenaran itu sekarang.

"mas Rayhan ada apa?" tanya Alisha.

Ia merasa sedikit khawatir melihat sikap suaminya.

Rayhan mengamati setiap inci wajah Alisha.
Dan setelah nya ia langsung memeluk istrinya.

"Mas Rayhan ada apa? Apa di Cafe sedang ada masalah?" tanya Alisha.

Rayhan melepas pelukannya dan memperlihatkan kertas yang sedari tadi ia genggam kepada Alisha.
Raut wajah Alisha langsung berubah tegang, takut dan sangat terkejut.

'bagaimana mungkin Mas Rayhan tahu tentang masalah ini?' fikirnya.

"kenapa? Kenapa Alisha?"

"mas Rayhan maaf kan aku"

"kenapa? Kenapa? Kamu menyembunyikan semua ini dari mas? Apa segitu tidak penting nya aku di mata mu? Atau...atau kenapa Alisha?" tanya Rayhan dengan suara bergetar air mata yang sedari tadi ia tahan kini luruh di pipinya.

"tidak mas, tidak, aku sama sekali tidak bermaksud untuk melakukan itu"

"kamu tahu? Mas merasa sama sekali tak berguna" ucap Rayhan.

"tidak, tidak, jangan berkata seperti itu"

Alisha menangkup pipi Rayhan, Air mata nya kini luruh dengan derasnya, ia tak tega melihat suaminya seperti ini, ia tersenyum dan berkata.

"ini yang tidak aku inginkan, aku tidak pernah mengatakan tentang penyakit ku karena aku yakin mas Rayhan akan lebih hancur dari ku. Mas Rayhan, perlu mas tahu bahwa aku sangat menyukai wajah ceria mas Rayhan, aku menyukai saat mas Rayhan tersenyum karena itu lah aku menyimpan semuanya sendiri"
Jedanya.

"aku tak ingin melihat senyum mas Rayhan hilang setelah tahu bahwa aku mengidap kanker darah" jelas Alisha.

"tapi kenapa? Kenapa kamu sampai melakukan itu?" tanya Rayhan.

Alisha tersenyum dengan Air mata yang masih mengalir di pipinya.

"aku melakukan semua ini, karena aku mencintai mu Mas Ray" jawab Alisha.

Rayhan terlihat dangat terkejut mendengar penuturan Alisha, ia bahagia sangat bahagia saat tahu bahwa Alisha juga kini mencintai nya.

"apa semua yang kau katakan itu benar?" tanya nya.
Bukannya ia tak percaya dengan Alisha hanya saja ia ingin memastikan bahwa yang ia dengar beberapa saat yang lalu itu memang benar.

Alisha mengangguk.
"iya itu semua benar Mas Rayhan"

Rayhan langsung menarik Alisha ke dalam pekukannya, ia bahagia sangat bahagia.
Namun ia juga merasa terluka saat tahu bahwa Alisha, istri tercinta nya mengidap kanker darah.

"Al, terimakasih" ucap nya
Alisha hanya mengangguk dalam pelukan Rayhan.

"Mas Janji, Mas akan melakukan apapun untuk menyembuhkan mu sayang, mas Akan berusaha sangat keras untuk kesembuhan mu" kata Rayhan.

"terimakasih" ucap Alisha.

"mas Rayhan, maaf karena selama ini aku berbohong"

"tidak apa-apa, tapi mas mohon jika suatu saat jangan pernah berbohong lagi kepada mas"

Sekali lagi Alisha mengangguk sebagai jawaban.

"baiklah, sekarang kamu istirahatlah, kamu pasti sangat lelah" ucap Rayhan.
Sambil menuntun Alisha duduk di kasur.

"dimana obat mu?" tanya Rayhan.

"dokter Indah baru saja memberiku obat, ada di dalam tas ku" jawab Alisha.

Rayhan berjalan ke dapur dan kembali dengan segelas Air di tangannya, ia meletakkan gelas itu di atas nakas dan mengambil obat yang di maksudkan Alisha.

Rayhan merasa sesak saat melihat obat-obatan yang harus di komsumsi oleh Alisha.

"ini minum obat mu dulu, setelah itu istirahatlah"

Alisha menerima dan langsung meminum obat yang di berikan oleh Rayhan.
Ia merebahkan tubuh nya yang sudah terasa sangat lelah dan juga kepalanya yang sudah sakit. Namun ia berusaha menahannya karena tak ingin membuat Rayhan merasa lebih khawatir melihat kondisinya saat ini.

Rayhan berjalan keluar kamar meninggalkan Alisha sendiri, ia berjalan ke arah dapur.
Setelah sampai di dapur ia kembali menangis, tangisannya terdengar sangat pilu, ia tak tega jika harus melihat kondisi Alisha.
Katakanlah ia seorang lelaki lemah. Tapi sungguh ia tak akan bisa menahan jika melihat Alisha yang setiap saat akan menahan sakit.

Ia tahu semua apa saja yang telah Alisha alami selama ini, dan kenyataan bahwa Alisha kanker membuatnya semakin terluka.

Ia membasuh wajah nya menghilangkan jejak air mata. Dan berjalan kembali ke kamar.
Ia melihat Alisha yang kini rengah tertidur dengan sangat lelap, ia baru saja menyadari bahwa tubuh istrinya semakin kurus.

Ia duduk di samping Alisha, memperhatikan setiap inci dari wajah cantik istrinya.

"maafkan Aku Alisha" lirih nya.

Rayhan mencium kening Alisha lama, menyalurkan semua rasa sakit dan juga rasa bahagia di hatinya. Ia bahagia saat tahu bahwa Alisha juga kini mencintainya.

Tapi ia juga khawatir akan kan Alisha akan tetap mencintainya setelah tahu semua kenyataan itu.

*****

Bersambung....

Vote and comen't nya jangan lupa guys.

See you next part guys.

Kesucian Yang TernodaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang