DuaPuluh

6.8K 203 3
                                    


Beberapa bulan telah berlalu sejak Alisha dan Fahri berpisah,
Alisha kini bekerja di Cafe, aku sengaja menawarkan pekerjaan itu pada nya tapi melalui Andini.

Hari ini aku memutuskan untuk ke cafe, untuk membirakan hal penting dengan Adrian.

Saat telah memarkirkan mobil ku, aku melihat Alisha tengah berdiam diri, aku mengikuti arah pandang nya dan menemukan Fahri dan wanita yang sama sedang menikmati hidangan.

Aku berjalan mendekat, aku melihat ia sedang menangis.
Hati ku sakit saat melihat nya menangis, dan rasanya lebih menyakitkan saat tahu bahwa alasan ia menangis hanya karena seseorang yang telah menghianatinya.

"jangan menangisi dia yang telah pergi, bukankah seharusnya kau membuktikan padanya bahwa kau juga bisa bahagia seperti halnya dia, atau mungkin lebih bahagia dari dia" ucap ku.

Dan langsung meninggalkannya sendiri.

Aku memasuki cafe tepatnya ruangan Adrian untuk membicarakan hal yang penting.

Setelah urusan dengan Adrian selesai aku langsung ke Cafe, yang beberapa bulan telah di resmikan.

Aku langsung keruangan Dini namun tak ku temukan.
'dimana anak itu?' fikir ku.

"Assalamualaikum Rani"

"waalaikumsalam pak Rayhan" jawab nya

"apa kau tahu Dini kemana?" tanya ku pada salah pekerja di Cafe.

"Bu Dini tadi keluar pak, tapi saya gak tahu kemana" jawab nya.

"baiklah terimakasih"
Aku mengeluarkan Hp dari saku ku.

"Assalamualaikum Dini, kamu dimana?"

"waalaikumsalam kakak, Dini lagi di Cafe RY"

"tapi kamu ngapain disana?" tanya ku lagi.

"aku mau ketemu sama Alisha, lagi pula aku mau ketemu sama Adrian, penting"

"baiklah kalau begitu, kakak kesana sekarang"
Aku memutuskan sambungan telfon ku dengan Andini dan segera keluar menuju parkiran.

Saat telah sampai aku melihat Dini dan Adrian tengah panik.

"kakak tolong,Alisha pingsan" teriak Dini.

Aku berlari ke arah nya dan benar saja, saat ini Alisha pingsan wajah nya sangat pucat.

"kita bawa ke mobil, aku akan mengantarnya pulang" ucap ku.

Para karyawan perempuan membantu mengangkat tubuh Alisha.

Aku langsung melajukan mobil ku ke arah panti.
Setelah sampai, saat akan menurunkan Alisha aku tidak tahu harus apa.

'apa aku akan membawanya sendiri?' fikir ku.

"kak ada apa? Cepatlah" ucap Dini.

"apa kamu bisa membawanya sendiri?" tanya ku.

"maksud kakak apa? Tentu saja aku tidak bisa" jawab nya.

Aku melihat sekitar namun tidak ada yang bisa di mintai tolong.
Tak ada pilihan lain, perlahan aku mengangkat tubuh Alisha.

Aku tak henti-henti nya beristighfar, merasa bersalah karena telah lancang menggendongnya.

"Assalamualaikum" ucap Dini, sambil terus menekan bel.

"waalaikumsalam" jawab ibu Aisyah.

"ya Allah, Alisha? Dia kenapa?" tanya ibu Aisyah panik.

"tadi dia pingsan saat bekerja bu" jawab dini.

Kesucian Yang TernodaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang