Duapuluh Delapan

6K 188 1
                                    


Typo bertebaran

"sebenarnya aku tak ingin ke panti" ucap ku ragu.

Ia menatap ku dengan raut wajah bingung.

"sebenarnya aku, aku ingin bertemu dengan seorang teman" jelas ku.

"teman? Siapa?" tanya nya.

"iya, nama nya Indah" jawab ku.

"baiklah, tapi kenapa kamu harus berbohong kepada mas?" tanya nya lagi.

Aku gugup.

"aku, aku hanya takut jika Mas tidak mengizinkan aku keluar" jawab ku.

"apa maksud mu Alisha? Aku tidak akan melakukan hal itu" ucap nya.

"maafkan aku mas Rayhan" ucap ku sambil menunduk.

"baiklah, tidak apa-apa, tapi sebaiknya kamu jangan mengulangi nya lagi" jelas nya.

"baiklah, Alisha janji tidak akan melakukannya lagi" jawab ku.

Dalam hati aku terus berharap bahwa suatu saat aku tidak akan berbohong lagi.

"baiklah, Mas akan mengantar mu"

Aku hanya mengangguk sebagai jawaban, aku tidak akan menolaknya aku sudah berbohong padanya.

"aku akan bersiap sebentar" ucap nya
Dan mulai kembali berjalan ke atas.

Entahlah tapi aku merasa bahwa mas Rayhan saat ini sedang marah padaku.
Apa mungkin ia marah karena aku telah berbohong kepadanya?

"kita bisa pergi sekarang?" tanya nya.

Aku terkejut melihatnya yang kini sudah berdiri tepat di depan ku.
Sejak kapan mas Rayhan ada disini? Aku tidak menyadari kedatangannya.

"baiklah" ucap ku.

Ia berjalan di depan dan aku mengikuti nya dari belakang.
Mas Rayhan membuka pintu mobil untukku.

"masuklah"

"terimakasih mas Rayhan" ucap ku dan memasuki mobil milik mas Rayhan.

Dalam perjalanan sama sekali tak ada pembicaraan apa pun, aku sibuk memandang keluar jendela dan tentu saja Mas Rayhan tengah sibuk dengan kemudinya.

"maaf Alisha, tapi aku akan mengantarkan mu kemana?" tanya nya.

'jadi dari ia tidak tahu akan kemana? Tentu saja aku belum menberitahukan padanya'.

"kita kerumah sakit Xxx saja" jawab ku.
Ia hanya mengangguk paham mendengar jawaban ku.

Beberapa menit telah berlalu, kini aku dan juga mas Rayhan telah berada di parkiran rumah sakit.

Aku takut jika mas Rayhan akan ikut.dengan ku bertemu dengan dokter Indah.

"Mas, apa mas akan ikut masuk dengan ku?" tanya ku ragu dan penuh kehati-hatian.

"tentu saja, aku akan ikut bersama mu" jawab nya.

"tapi dokter indah itu perempuan"

"lantas?" tanya nya.

"tidak, hanya saja aku takut mas akan bosan jika ikut dengan ku" ucap ku.

Terlihat ia sedang berfikir, dan kemuddian mengangguk, dalam.hati aku terus berdoa semoga saja ia tidak ikut dengan ku.

"baiklah kalau begitu, aku akan ikut dengan mu, aku akan ke panti saja lagi pula sudah lama sekali sejak aku bertemu dengan anak-anak" ucapnya.

Aku merasa lega mendengar ucapannya.

"baiklah kalau begitu Alisha masuk sekarang" pamit ku.

Aku meraih tangannya dan mencium punggung tangan Mas Rayhan.
Ia tersenyum ke arah ku, begitu pun dengan ku.

"tunggu Alisha" panggil mas Rayhan.

"iya Mas, ada apa?" tanya ku.

"jika urusan mu dengan teman mu sudah selesai, langsung kabari aku saja" ucapnya.

"baiklah"

Aku keluar mobil dan berjalan menjauh, kulihat Mas Rayhan pun sudah melajukan mobilnya meninggalkan Rumah Sakit

Aku berjalan keruangan dokter Indah.
"Assalamualaikum Dokter" ucap ku.

"waalaikumsalam Alisha, masuklah"

Aku memasuki ruangan dan langsung duduk di depan dokter Indah.

"bagaimana keadaan mu, apa kamu masih sering merasa sakit di kepala, mimisan, atau yang lainnya?" tanya nya

"iya, aku masih sering menagalami semua itu dan setiap saat rasanya semakin sakit, nafsu makan ku juga mulai menurun drastis" jelas ku.

"baiklah aku akan memberikan mu obat lagi"

"lagi?"

"tentu saja Alisha, pengobatan yang kamj lakukan ini adalah kemoterapi, yaitu pengobatan yang di lakukan guna untuk membunuh sel kanker dalam tubuh mu" jelas nya.

Aku hanya menganggu paham dengan penjelasan dokter Indah.

"jika obat yang telah ku berikan pada mu habis, maka aku akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah pengobatan ini cocok untuk mu atau tidak"

"baiklah dokter"

Ting.

Aku membuka hp ku dan melihat pesan singkat dari mas Rayhan.

'maaf Alisha tapi aku tidak bisa menjemputmu, aku akan langsung pulang kerumah'

****

Rayhan

Saat ini aku sedang berada di panti bermain bersama anak-anak.

"kak Rayhan, kak Alisha kemana? Kenapa ia tidak ikut bersama dengan kak Rayhan?" tanya suci.

"maaf Suci, tapi kak Alisha sedang ada urusan dengan temannya" jelas ku.

"yah, padahal kan Suci dan yang lain kangen" ucap nya.

Aku tersenyum mendengar ucapannya.

"bukan kah kalian sering bertemu dengan Kak Alisha?" tanya ku.

"tidak, kami tidak pernah bertemu lagi dengan kakak Alisha" jawab ku.

Aku terkejut mendengar jawaban Suci, bagaimana mungkin Alisha sering meminta Izin untuk ke panti.

"Suci, apa kamu yakin kakak Alisha, tak pernah berkunjung kemari dan bertemu kalian?" tanya ku memastikan.

"iya kakak Rayhan, kalau kakak tidak percaya tanyakan saja kepada Ibu" jelasnya sambil menunjuk ke arah belakang ku.

Ku lihat Ibu Aisyah tengah berjalan ke arah kami.

"Assalamualaikum bu"

"Waalaikumsalam, nak Rayhan"

"aku tak melihat Alisha, dimana dia?" tanya ibu Aisyah.

"Alisha tidak ikut bersama ku bu" jawab ku.

"benarkah? Tapi kenapa?" tanya nya.

"tadi dia bertemu dengan temannya" jawab ku.

"padahal dia sudah lama tak berkunjung kemari, ibu dan Yang lain sudah sangat merindukannya" ucap nya sambil tersenyum.

"apa benar Alisha tak pernah berkunjung selama 2 minggu terakhir?" tanya ku.

"tidak nak, tapi kenapa?" tanya ibu Aisyah.

*****

Bersambung....

Maaf ya guys baru bisa up sekarang.

Vote and comen't nya jangan lupa.

See you next part

Kesucian Yang TernodaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang