Duapuluh Tiga

6.5K 223 2
                                    

Saat tengah membersihkan peralatan makan yang telah aku dan Mas Rayhan gunakan.
Aku merasa kepala ku terasa sangat sakit, aku masih saja membersihkan berusaha tak menghiraukan rasa sakit ku.

Sendiku terasa sakit.
Sesaat setelah nya cairan hangat kembali keluar dari hidung ku.
Aku membersihkannya dengan cepat takut-takut jika Mas Rayhan datang dan melihat nya.

Aku tak ingin membuat nya khawatir, aku berjalan ke salah satu kursi. Aku duduk di kursi, rasa sakit kepala ku terasa semakin sakit.

Darah sudah tak mengalir dari hidung, aku melihat mas Rayhan berjalan ke arah ku.
Pandangan ku kini semakin buram, hingga beberapa saat kemudian aku pingsan.

Aku membuka mata ku dan melihat Mas Rayhan sedang menatap ku dengan sangat khawatir.

"Al, kamu kenapa? Apa kamy baik-baik saja?" tanya nya.

"tidak, aku tidak apa-apa" jawab ku.

"baiklah sekarang kamu istirahat, aku akan memanggil dokter" ucap nya.

"Mas Ray, mas tidak perlu melakukan hal itu, sekarang aku sudah merasa lebih baik, mungkin aku hanya kelelahan saja" jelas ku.

"apa kamu yakin tidak apa-apa?" tanya lagi.

"iya Mas, Alisha yakin" jawab ku pasti.
Aku tak suka saat melihat nya bersedih seperti ini.

"baiklah kalau begitu kamu istirahat sekarang ya" ucap nya.

Aku hanya mengangguk, Mas Rayhan masih saja menatap ku. Entahlah tapi aku merasa ia semakin mendekat pada ku.
Ia mencium kening ku lama, aku merasakan kehangatan kini memenuhi hati ku.
Aku tersenyum mendapat perlakuan seperti itu dari nya.

"ah, Alisha maaf kan aku, tadi itu aku hanya, aku..."

"tidak apa-apa" potong ku.
Ia menatap ku terkejut namun setelah nya terlihat senyum bahagia pada wajahnya.

.
.

Keesokan pagi nya, setelah sarapan terlihat mas Rayhan tengah bersantai di ruang tengah.

Aku berjalan mendekatinya.
"mas Rayhan" panggil ku.

"iya kenapa? Apa kamu membutuhkan sesuatu?" tanya nya.

"Alisha mau izin, untuk keluar membeli beberapa bahan masakan" ucap ku pelan dan penuh kehati-hatian.

"baiklah, tapi Aku ikut dengan mu. Kita akan pergi bersama" ucap nya.
Aku tersenyum sambil mengangguk.

"baiklah aku siap-siap dulu" ucap nya sambil berlalu ke kamar.

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya Mas Rayhan datang.
Aku masih saja memandang nya, ia terlihat sangat 'tampan'.

"Alisha, ada apa?" tanya nya.

Aku gelagapan, malu.

"tidak aku tidak apa-apa." jawab ku sambil berlalu meninggalkannya.

.
.

Mas Rayhan memilih mendatangi dalah satu mall untuk berbelanja.
Padahal di pasar tradisional juga ada.

Saat tengah mencari beberapa buah bersamanya.

"Rayhan" panggil seseorang.

Aku dan Mas Rayhan langsung berbalik dan mendapati seorang wanita dengan pakaian ketat dan juga kurang bahan.

Ia berlari ke arah kami dan langsung memeluk suami ku.

"maaf Clara, lepas kan pelukan mu" ucap Mas Rayhan dingin.

Aku menatap gadis itu dengan tatapan marah. Namun ia seolah tak peduli.
Ia melepas pelukannya dan begelayut manja di lengan mas Rayhan.
Aku merasa muak melihatnya, bagaimana bisa ada seorang perempuan yang dengan seenak hati memeluk seorang pria yang kini berstatus sebagai suami wanita lain?.

"Clara, lepas" pegangannya terlepas dengan satu hentakan dari mas Rayhan.

Aku tersenyum melihat wajah kesal nya.

"Alisha ayo kita pergi dari sini sekarang"
Mas Rayhan menarik tangan ku menjauhi Wanita itu.

Tunggu dulu, dia wanita yang sama dengan wanita yang bersama dengan Mas Rayhan di foto waktu itu.

Apa wanita itu mantan kekasih mas Rayhan?

"Alisha, sebaiknya kamu menjauhi wanita itu" ucap Mas Rayhan.

Saat telah sampai di kasir Mas Rayhan langsung membayar nya, dan segera berjalan keluar dari mall.

Aku berjalan di belakangnya, namun tiba-tiba.

"akh"
Pekik ku saat merasakan tarikan keras pada pergelangan tangan ku.

Aku melihat mas Rayhan masih saja berjalan menjauh, ia tak menyadari bahwa aku sekarang tak berada di belakangya.

"jadi, kamu perempuan yang jadi istrinya Rayhan? Cih, dasar wanita tidak tahu diri" ucap nya.

'tidak tahu diri katanya? Astaga dia bahkan tidak menyadari bahwa dialah wanita yang tidak tahu diri' fikir ku.

"apa yang kau inginkan?" tanya ku to the point dengan tatapan dingin.

"mudah saja, saya hanya ingin kamu pergi dari kehidupan Rayhan" ucap nya sambil tersenyum miring ke arah ku.

Aku merasa geli melihat sikap wanita di depan ku ini. Memangnya siapa dia?

"sebaiknya kau jangan bermimpi, aku tidak akan pernah meninggalkannya, dia suami ku. Dan akan selalu begitu, memangnya siapa kau yang seenaknya menyuruhku untuk meninggalkannya?" tanya ku.

"Saya Clara, dan saya adalah Mantan kekasih Rayhan yang sebentar lagi akan resmi kembali menjadi kekasihnya" jawab nya percaya diri.

"Ya Allah, jadi kamu hanya seorang mantan pacar?, kamu gak malu? Dan saya ingatkan kepada mu jika Mungkin kamu  lupa kalau aku sekarang adalah istri sah nya Mas Rayhan" jawab ku dengan senyum mengejek.

"dan satu lagi, aku mungkin memakai jilbab dan juga gamis, tapi jangan berfikir bahwa aku itu wanita lemah yang akan diam saja saat ada wanita seperti mu, mendakati suami ku.
Jangan pernah ganggu kehidupan kami, jika tidak kau akan tahu akibatnya" ucap ku sambil berlalu meninggalkannya.

Aku melihat Mas Rayhan berlari ke arah ku dengan wajah panik.
"Al, kamu tidak apa-apa kan? Maaf tadi aku tidak sadar meninggalkan mu" tanya nya.

"mas tenanglah aku tidak apa-apa" jawab ku sambil tersenyum ke arah nya.

"Clara? Apa dia melakukan sesuatu pada mu?" tanya lagi.

"tidak aku tidak apa-apa" jawab ku lagi.

"baiklah kalau begitu, kita pergi dari sini sekarang?"
Ia menggenggam tangan ku keluar dari mall tersebut,Aku tersenyum bahagia.

"apa kamu yakin Clara tidak menyakitimu?" tanya nya lagi.

"gak Mas, Clara mana berani sama aku" jawab ku.

"maksudnya?" tanya nya.

"tidak apa-apa, baiklah kita langsung pulang saja sekarang" ucap ku,
Yang langsung di angguki nya.
Dan mulai melajukan mobil meninggalkan pelataran mall.

***

Bersambung...

Hy guys, jangan lupa vote and comen't.

See you Next part guys

Kesucian Yang TernodaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang