TigaPuluh

6.5K 216 2
                                    

Rayhan.

Aku baru saja pulang dari masjid, setelah melaksanakan sholat subuh berjamaah.
Saat memasuki rumah aku tak menemukan Alisha dimana pun termasuk di dapur.

"apa Alisha belum bangun?" gumam ku.

Aku berjalan ke arah kamar dan menemukan ia masih terlelap.

"tumben sekali, Alisha tak pernah tidur di jam seperti ini"

Aku berjalan ke arahnya dan membalikkan badan nya, berniat untuk membangunkan nya.

Aku tekejut, saat melihat keadaannya darah kini telah mengalir dari hidungnya terdapat darah di bantal yang ia gunakan.

"Astaghfirullah, Alisha bangun sayang, Alisha"

Aku meraih jilbab instan miliknya dan memakaikan nya.
Aku langsung membawa nya keluar dan segera membawa nya ke rumah sakit.

"Alisha, bangun sayang" ucap ku.

Setelah beberapa menit berlalu, kini aku berada di parkiran rumah sakit.
Aku mengangkat tubuh Alisha dan segera membawanya masuk.

"dokter, suster tolong" aku berteriak.

Terlihat beberapa perawat berlari ke arah ku dengan membawa brangkar.
Aku membaringkan tubuh Alisha yang masih saja belum sadarkan diri.

"Alisha, bangun sayang, bangun" ucap ku sambil terus ikut mendorong brangkar.

"Maaf pak, tapi sebaiknya bapak tunggu disini. Biarkan kami mengerjakan tugas kami dengan tenang" ucap salah satu suster tersebut dan menutup pintu.

"permisi" ucap seseorang tepat di belakang ku.
Aku berbalik dan melihat seorang wanita dengan setelan dokter.

"maaf tapi anda menghalangi jalan saya" ucap nya lembut.
Aku segera memberi jalan kepada dokter tersebut.

"Ya Allah, tolong selamatkan Istri ku, berikan kesembuhan untuk nya ya Allah" gumam ku dengan air mata yang telah mengalir membasahi pipi ku.

Aku segera menelfon ibu dan ibu Aisyah dan memberitahukan bahwa saat ini Alisha Sedang berada di rumah sakit.

Beberapa menit telah berlalu ibu, Andini dan juga ibu Aisyah datang dengan raut wajah yag sangat khawatir.

"ibu" aku langsung memeluk ibu ku dan menangis dalam pelukannya.

"nak Rayhan, sebenarnya apa yang terjadi pada Asyifa nak?" tanya ibu Aisyah.

Aku melepas pelukanku pada ibu.

"sebenarnya Alisha" jeda ku.

"Alisha kenapa kak?" tanya Andini.

"Alisha, mengidap penyakit kanker darah" jawab ku pelan

Terlihat ibu dan yang lainnya terlihat sangat terkejut.
Ibu Aisyah kini terduduk di kursi tunggu dengan Air mata yang kini membanjiri pipinya, tak berbeda jauh dengan Andini dan Ibu ku.

"ibu, Alisha pasti akan baik-baik saja, aku berjanji akan melakukan apa pun untuk menyembuhkan nya" ucap ku pada ibu Aisyah.

Ia hanya mengangguk sebagai jawaban.
"terima kasih nak" ucap nya.

Dokter yang menangani Alisha pun sudah keluar.
"dokter, bagaimana keadaan istri saya?" tanya ku.

"sebaiknya bapak ikut saya, ada beberapa hal yang ingin saya katakan" ucap dokter yang ber nametag Indah.

"baiklah dokter" jawab ku.
Saat kami akan pergi, ibu ku memanggil dokter Indah.

"Maaf dokter, tapi bisakah kami masuk dan melihat Alisha?" tanya nya.

Kesucian Yang TernodaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang