9. Wedding Day & Reception

1K 68 1
                                    

Playlist : Beautifull in white - Shane filan.

Setelah Hilsya menerima lamaran Alfian seminggu yang lalu, hari ini mereka akhirnya memutuskan untuk menikah.

Hilsya masih tidak percaya bahwa sebentar lagi ia akan menjadi seorang istri dari Alfian, seorang pria tampan dengan semua kesempurnaannya yg mampu membuat siapa saja kagum.

"Permisi Mbak Hilsya, sudah saatnya dirias, kebetulan eike ini MUA yang akan merias wajah Mbak, supaya tambah cantik seperti bidadari."

Suara pria cantik dari MUA itu menyadarkan Hilsya dari lamunannya. Dia pun berbalik dan tersenyum ramah.

"Ooh ya, silahkan. Bisa dimulai sekarang," sahut Hilsya singkat.

Setelah di Make over selama kurang lebih satu jam, Hilsya kini sudah tampil begitu cantik, wajahnya yang sudah terlahir cantik jadi tampak lebih bersinar. Hilsya mengenakan kerudung berwarna biru pastel dengan dipadukan hiasan bunga bunga dan tiara yg begitu Cantik, serta gaun pengantin Syar'i yang berwarna senada membuat nya tampil bak Bidadari Surga.

Di lain tempat Alfian sedang bersiap untuk Ijab Kabul, dia dan keluarga sudah datang sejak jam delapan dirumah keluarga Hilsya, calon istrinya. Alfian sudah mengenakan tuxedo berwarna hitam, kemeja putih serta kain warna biru dilengkapi dengan dasi kupu kupu berwarna silver di lehernya. Kepalanya memakai kopyah hitam yang senada dengan tuxedonya. membuat nya terlihat sangat tampan seperti malaikat.

Tapi wajah Alfian sekarang sedang menampakkan kegugupan karena sebentar lagi pukul sembilan dan itu artinya Ijab Kabul akan segera dilaksanakan.

*****

"Saya terima nikahnya Hilsya Hayatussyafa binti Affan Richard An-nuha dengan Mas kawin seperangkat alat Sholat dan perhiasan emas seberat 20 gram serta hafalan surat Ar Rahman dibayar tunai." Jawab Alfian dengan tegas dan jelas.

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"SAH!"

"ALHAMDULILLAH," ujar semuanya dengan kompak.

Hilsya menitihkan Air mata harunya saat mendengar Alfian mengucapkan ijab kabul dengan lantang dan jelas.

"Ya Allah limpahkan rahmat Mu pada pernikahan kami, berkahilah jalan kami dalam membina rumah tangga, jadikanlah kami suami istri yang saling mencintai karena Mu, saling menyayangi, saling mengerti, saling melengkapi dan melindungi sampai maut memisahkan. Jadikanlah pernikahan kami sebagai ladang pahala bagi kami, serta jadikanlah kami keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, Aamiin, Aamiin, ya robbal alamin."

Tiba waktunya Hilsya keluar dari kamar menuju suaminya, Hilsya di tuntun oleh Umi dan Mama mertua serta Anita sahabatnya. Ia terlihat sangat gugup.

Saat Hilsya sudah duduk disamping Alfian. Sontak semua mata sadar bahwa yang mereka kira itu bidadari ternyata adalah pengantin wanitanya.

Alfian menatap kearah gadis yang kini sudah halal untuk nya itu dengan terpesona, sepertinya Alfian sudah jatuh cinta. Melihat Alfian yang terpesona padanya membuat pipi Hilsya langsung merona.

Acara pemakaian cincin pun dimulai. Alfian meraih tangan kanan Hilsya lalu menyematkan cincin berlian indah di jari manisnya, begitupun dengan Hilsya.

Setelahnya Hilsya mencium tangan suaminya itu dengan khidmat sebagai awal pertama pengabdian seorang istri pada suaminya.

Kemudian sebagai balasannya Alfian mengecup kening Hilsya dengan lembut sebagai bukti awal dari kasih sayang seorang suami kepada istrinya.

****

Malam harinya Hilsya dan Alfian mengadakan acara resepsi yang lumayan besar sebagai pengungkapan rasa syukur yang teramat dalam serta untuk menjamu para undangan yang berdatangan baik itu dari kalangan keluarga, teman, sahabat, maupun kolega-kolega bisnis Alfian.

Resepsi itu diadakan dimansion keluarga Alfian yang sudah didekorasi menjadi bak istana kerajaan. Setelah sebelumnya acara Ijab kabul diadakan di kediaman keluarga Hilsya.

Setelah sholat Maghrib Hilsya yang memang sudah dijemput Alfian berserta kedua orangtua dan keluarganya sedang bersiap untuk acara resepsi.

Hilsya mulai dirias oleh MUA yang disewa mahal dari WO untuk mendandani wajah dan penampilannya supaya terlihat sempurna di malam pernikahannya.

Setelah kurang lebih dari satu jam Hilsya sudah selesai make up, wedding hijab stylis, dan memakai gaun pernikahannya yang terlihat sangat indah dan cantik berwarna putih gading.

Tak lama kemudian Uminya masuk kedalam kamar tempat Hilsya dirias. Beliau sempat terpukau saat menatap putri kesayangannya yang tampak begitu cantik dan anggun malam ini.

"Subhanallah. Cantik sekali putri Umi. Jadi pangling sama kamu sayang. Pasti Alfian akan terpesona begitu melihat kamu," ungkap Umi Ilana sambil menghampiri Hilsya putrinya yang kini sudah menjadi seorang istri.

Hilsya menoleh kearah Uminya lalu tersenyum manis sambil tersipu malu karena Uminya membawa nama Alfian tadi. "Terima kasih Umi, Umi juga cantik banget malam ini," ujar Hilsya lembut.

"Lah berarti selain malam ini umi jelek gitu?" ucap Umi Ilana sambil mengerucutkan bibirnya pura pura sebal.

Hilsya terkekeh melihat raut pura pura Uminya. "Ih, bukan begitu Umi, setiap hari kam Umi itu selalu cantik," katanya kemudian.

"Hehe, Umi tahu kok kalo Umi selalu cantik," balas Umi Ilana dengan percaya diri.

"Iya aja deh mi," ucap Hilsya.

"Hilsya sayang, kamukan sekarang sudah menjadi istri Alfian. Jadi pesan Umi kamu harus berbakti dan nurut sama suami kamu selama itu dalam hal kebaikan. Kalo nanti Alfian melakukan kesalahan ingatkanlah dia, jangan tinggalkan dia, ya sayang?" Umi Ilana memberikan Hilsya wejangan atau nasehat.

"Iya Umi, Hilsya akan menjalankan nasehat Umi dengan sebaik mungkin. Terima kasih Umi sudah menyayangi Hilsya sampai saat ini. Hilsya sayang Umi juga Abi," ungkap Hilsya lalu memeluk Uminya.

"Umi percaya sama Hilsya. Umi sama Abi juga sangat menyayangi kamu nak," balas Umi Ilana sambil meneteskan airmata.

*****

"Assalamu'alaikum, Nak Alfian." Abi Affan menemui menantunya yang sedang memakai tuxedo.

Alfian menoleh dan lantas tersenyum saat menemukan Abi Affan yang berdiri di sampingnya, membantunya memakai tuxedo.

"Wa'alaikum salam, Abi," jawab Alfian sambil tersenyum hangat.

"Kamu sudah siap? Acara resepsinya sebentar lagi dimulai."

"Insyaallah Alfian siap, Abi," jawab Alfian mantap.

"Sebelumnya Abi ingin berpesan sama kamu. Tolong jaga Hilsya, cintai Hilsya, dan berikan dia limpahan kasih sayang. Dia putri kesayangan Abi, Nak Alfian," pesan Abi Affan.

"Alfian janji akan memberikan kasih sayang Alfian sepenuhnya untuk kebahagiaan Hilsya dan akan selalu berusaha menjaganya. Abi jangan khawatir, Hilsya sekarang sudah menjadi tanggung jawab Alfian," jawab Alfian penuh keyakinan.

******

Pemberitahuan : Cerita ini sudah terbit dan tersedia di ⬇️

1. What's App : +62 812-8760-2508
2. TOKOPEDIA : Guepedia
3. Shopee : Guepedia
4. Facebook/Instagram : @guepedia_penerbitan
Atau bisa DM di Instagram penulis : @asyiahmuzakir

Cuz order Novelnya yuk, ukhti!🥰

After Marry You [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang