Teman Lama

585 31 0
                                    

Assalamualaikum Guys..

Yeay I'm comeback..

Ada yang seneng nggak??

Authornya terlalu berharap nih..

Yaudah langsung ajha key?

..
.
.
.
.
.
.
..

Happy reading! ^-^

" Demi Allah aku tak rela melihat kamu di dzolimi oleh masalaluku... ".

Alfian terlihat sangat terpuruk melihat keadaan Hilsya yang saat ini terbaring lemah dalam keadaan koma. Bahkan untuk bertahan hidup wanita cantik berhijab itu membutuhkan beberapa alat penunjang untuk membantunya tetap bernafas.

Saat ini Alfian masih belum menemukan siapa pelaku yang sudah mencelakai istrinya. walaupun Alfian sudah menduga kalau ini ada kaitannya dengan masalalunya yg kelam.

Alfian memerintahkan anak buahnya untuk mencari tahu siapa yang berani mencelakai Hilsya dan akan segera menemukan orang itu secepatnya untuk diberi perhitungan.

Kebetulan hari ini Anita sahabat Hilsya datang kerumah sakit dan bersedia untuk menjaga Hilsya seharian. Jadi Alfian bisa sedikit tenang meninggalkan Hilsya bersamanya.

*

**

"Hallo bro.." Sapa Axelio Hanscel Darmadja pada Alfian yang sedang duduk di pojok kafe menunggunya datang.

"Oh. Hai, long time not see...how are you Xel? Sahut Alfian disertai pertanyaan hangat. Mereka pun saling melempar senyum.

"As you see bro! I'm fine. And you?"
Jawab Axel sambil balik bertanya kabar Alfian. Pria jangkung sahabat Alfian itu lalu duduk didepan Alfian.

"Syukurlah you're be alright..."

"Kalau aku sedang pusing memikirkan keselamatannya. Bukankah aku sudah menceritakan masalahku padamu? Benarkan?"
Lanjut Alfian dengan tak bergairah.

"Sabar yah bro. Aku pasti akan membantumu dalam memecahkan semua ini. Ingat aku ini seorang detektif yang handal Al..jadi jangan khawatir. Kita pasti akan segera menemukan pelaku nya."

"Lebih baik kamu tenangkan pikiranmu sekarang. Fokuslah pada keselamatan istrimu itu, masalah ini serahkan padaku Oke?"
Terang Axel sambil menepuk pundak kokoh Alfian. Pria itu nencoba menenangkan dan memberi arahan pada sahabatnya itu.

"Kamu benar juga sob, Hilsya saat ini pasti sangat membutuhkan aku untuk menjaganya."

"Yes. Itu benar, biar masalah pelaku yg menabraknya aku yang akan menangkapnya secepat mungkin." Yakin Axel dengan tegas.

"Baiklah..kupercayakan masalah ini padamu Xel. Tapi ingat jangan sampai pelakunya lolos...karena selamanya aku tidak akan rela istriku dilukai oleh seseorang dari masa laluku."

"Tenanglah Al. Aku pastikan semuanya akan beres. Karena saat ini aku sudah ada gambaran tentang pelakunya. Dan dia adalah mantan kekasihmu.."

"Dan saat ini anak buahku dan bodyguardmu sedang memata matainya." lapor Axel dengan Ambisius.

"Sudah kuduga jika wanita itulah yang telah berani mencelakai Istriku."

"Huh dasar wanita ular! Belum cukupkah dia membuatku hancur?! Memang benar benar sialan." Umpat Alfian dengan sorot tajam.

"Sudahlah bro. Bersabarlah lebih baik kau makan siang lalu kembali kerumah sakit. Ingat istrimu membutuhkanmu untuk disisinya."
Sergah Axel mengingatkan Alfian.

"Aku hanya tak habis fikir. Apa yang membuat Marylin begitu berambisi untuk menghancurkan hidupku."

"Apa kamu pernah mengkhianatinya Al?" Tanya Axel penasaran.

"Demi Allah Xel. Selama kami menjalin kasih aku tak ada mengkhianatinya. Dialah yang membuat aku terluka Xel" tukas Alfian dengan amarah yang terpendam.

"Kalau kanu tak pernah menyakitinya. Ada kemungkinan jika dia punya dendam pada keluargamu.."

"Keluargaku?" Tanya Alfian bingung.

"Hm"

"Tapi Siapa? Apa ibuku?" Pikir Alfian dalam hati.

TBC...

Vote yang buanyak oke?

After Marry You [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang