Pulang

442 26 2
                                    

Budayakan Follow, Vote, Dan Komentar Ya!

****

Setelah enam jam perjalanan akhirnya pesawat yang Alfian dan Hilsya tumpangi dari Swiss internasional Airport tiba di Bandara Soekarno Hatta. Jakarta-Indonesia.

Setelah berhasil membuat Hilsya seratus persen mempercayainya Alfian tidak menunda waktu untuk membawa Hilsya pulang ke indonesia tanpa sepengetahuan Marylin dan Athena. Karena bisa saja Marylin dan ibunya itu akan mempengaruhi Hilsya jika istrinya itu masih berada di Swiss.

Akan lebih baik dan aman jika Hilsya pulang ke indonesia karena Alfian yakin keluarga dan teman serta tempat tempat kenangan mereka akan dapat mengembalikan ingatannya.

****

"Aku merasa tidak asing dengan negara ini mas. Apa sebelumnya aku menetap dan tinggal disini?." Tanya Hilsya sambil menatap kearah jalanan kota.

"Yeah. Benar sekali sweetheart. Kamu lahir dinegri ini, tinggal disini, dan menikah denganku ditempat ini." Jawab Alfian seraya tersenyum lembut padanya. Lengan kokohnya membawa Hilsya untuk bersandar dibahunya. Saat ini mereka sedang berada di mobil Ferrari milik Alfian.

"Berarti aku punya keluarga disini?" Hilsya bertanya lagi dengan antusias dan penuh harap.

"Iya sayang, kamu punya kedua orang tua. Abi Affan dan Umi Ilana kamu juga punya mama Lena. Kamu juga punya kakak laki-laki namanya Mas Harsyad." Alfian menceritakannya sembari mengusap lembut kepala Hilsya yang tertutup Kerudung Syar'i hitam. Hilsya menyimak perkataan Alfian sambil mengamati wajah tampan suaminya itu dari dekat.

Hatinya berdesir saat tatapannya bertemu dengan netra berwarna biru safir yang indah itu.

"Aku...Aku ingin bertemu Umi dan Abi mas. Siapa tahu aku akan mengingat segalanya."
Ujar Hilsya yang langsung mendapat anggukan kecil dari Alfian.

"Baiklah kita akan kesana besok ya sayang. Kamu harus istirahat dulu hari ini." Jawab Alfian lembut.

Hilsya mengangguk setuju sebelum akhirnya memutuskan untuk terlelap di pelukan Alfian.

"Pak syamsul, langsung menuju rumah saya ya pak." Perintah Alfian pada supir pribadinya.

"Baik tuan." Sahut pak syamsul yang masih dengan fokus menyetir.

Alfian yang merasa lelah dan jetlag juga akhirnya ikut tertidur sambil memeluk Hilsya lebih erat.

*****

Sesampainya dirumah mereka. Alfian dengan hati hati mengendong tubuh ramping Hilsya masuk kedalam rumah minimalis yang indah itu dan membaringkannya dikasur kamar yang pernah mereka tempati selama dua bulan sebagai suami istri tersebut.

Alfian tersenyum bahagia saat menatap wajah Hilsya yang masih terlelap dengan damai. Hatinya sangat bersyukur dengan kembalinya Hilsya disini, dikamar mereka dan juga disisinya. Kemudian dia mengecup dahi Hilsya cukup lama. Sebelum beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

****

Hilsya menyipitkan matanya bingung saat menatap kesekeliling kamar yang bernuansa putih ke abu abuan dengan sedikit sentuhan warna krim itu.

Rasanya dia familiar dengan kamar ini tapi dimana ini? Dan kemana Alfian suaminya?

Rasanya dia familiar dengan kamar ini tapi dimana ini? Dan kemana Alfian suaminya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
After Marry You [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang