Apa yang terjadi?

386 25 2
                                    

Yang belum follow aku, follow dulu yuk♡ nurasyiaaaaahh follow yah!

Jangan vote juga:)

****

Minggu yang cerah dengan matahari yang bersinar tak kalah cerahnya. Seorang wanita cantik yang tak lain adalah Hilsya sedang berdiri didepan apotik untuk membeli alat tes kehamilan. Ya, sudah seminggu ini Hilsya terus merasakan mual diperutnya dan sering merasa pusing serta cepat kelelahan. Hilsya jadi merasa curiga kalau dirinya kini sedang  berbadan dua, yang artinya dia hamil buah cintanya dengan Alfian, sang suami.

"Ini yang paling akurat mbak." Ujar si penjaga apotik itu seraya menyodorkan salah satu merk tespack kepada Hilsya.

"Oh, ini ya mbak. Ya udah kalo gitu saya beli yang ini." Sahut Hilsya.

"Oh, ya. Terima kasih, mbak." Kata si penjaga Apotik itu sambil langsung memasukkan tespack yang Hilsya beli ke dalam plastik.

"Ini mas uangnya."

"Makasih, ya mbak, semoga hasilnya positif."

"Aamiin. Sama-sama, mas."

¤¤¤¤

Sesampainya dirumah, Hilsya langsung masuk ke dalam kamar dan menuju kamar mandi untuk mencoba tespack yang baru dibelinya tersebut.

"Semoga hasilnya positif, Ya Allah."
Gumam Hilsya begitu antusias dan penasaran.

Setelah menunggu sekitar lima belas menitan akhirnya Hilsya mengetahui hasilnya. Dan hasilnya menyatakan bahwa ia sekarang positif hamil.

Hilsya keluar dari kamar mandi sambil memeluk tespack saking bahagianya. Dia bahkan sampai meneteskan air mata haru karena sebentar lagi dia akan menjadi seorang ibu dari buah cinta pertamanya bersama Alfian.

"Alhamdulillahirobbilalamiin...terima kasih Ya Allah, engkau sudah memberi kepercayaan kepada dengan menitipkan seorang anak. Semoga anak ini menjadi anak yang sholeh, sholeha, Amiin." Doa Hilsya penuh rasa syukur kepada sang maha kuasa.

Hilsya tak sabar ingin memberitahukan kabar ini ke Alfian langsung. Namun sepertinya tidak bisa sekarang, karena suaminya itu sedang berada dibandung. Menjemput Mama Lena dan Kaella yang sedang liburan berdua disana, mungkin sore atau malam nanti suaminya baru akan pulang ke jakarta.

Hilsya menjadi tak sabar menunggu Alfian dan Kaella serta mama Lena pulang ke rumah.

*******

Menghilangkan kebosanannya menunggu Alfian, Kaella dan Mama Lena pulang Hilsya memutuskan untuk membuat berbagai macam kue kue-an dengan mencontek resepnya lewat YouTube.

Sambil bersholawat Hilsya memixer adonan kue dan mencampurkan bahan untuk membuat kue yang lain. Rencananya dia akan membuat tiga macam kue yaitu; stroberi cup cakes, cookies coklat, dan red velvet softcake. Hilsya tak sendiri, melainkan ada seorang ART yang membantunya.

Butuh waktu sekitar dua jam untuk menyelesaikan tiga macam kue itu matang dan siap untuk dinikmati.

Namun saat hendak menikmatinya, Hilsya mendengar suara telepon berdering dari ruang tamu rumah. Dia sesegera mungkin mengangkatnya karena siapa tahu yang menelponnya adalah Alfian. Tapi kenapa harus memakai telpon rumah jika ponsel Hilsya selalu aktif?

"Hallo. Assalamu'alaikum?"

"Wa'alaikumsalam. Bisa bicara dengan mbak Hilsya?" Tanya laki laki disebrang telpon. Hilsya mengerutkan keningnya, merasa asing dengan suara lelaki itu.

"Iya dengan saya sendiri. Maaf bapak siapa ya?"

"Saya dari pihak kepolisian. Saya ingin memberitahukan kalau suami anda, Pak Alfian dan keluarganya kecelakaan di tol cipularang kilometer 92..." belum selesai polisi itu menyampaikan informasi tentang Alfian. Hilsya terlebih dulu menjatuhkan teleponnya ke meja karena terlalu syok akan kabar kecelakan suami tercintanya.

"Mas Alfian? Kaella? Mama? Astagfirullahal Adziim..hiks..hiks." Hilsya menangis begitu kencang.

Dia panik, syok, dan tidak tahu harus bagaimana. Sementara panggilan teleponnya masih tersambung dengan kepolisian.

"YA ALLAH! Mbak Hilsya kenapa, mbak?" ART yang bernama bi Atun itu langsung menghampiri Hilsya yang sudah duduk lemas dilantai sambil menangis kencang.

"Bii..tolong dengerin telponnya." Lirih Hilsya sambil menunjuk ke telpon yang tergeletak dimeja.

Bi Atun yang masih kebingungan akhirnya hanya bisa menuruti kemauan Hilsya, dia meletakkan telepon itu ke telinganya.

"Ha..halo?"

"Halo, saat ini pak Alfian dan yang lainnya sedang ditangani di rumah sakit Permata medika, bandung. Saya harap mbak Hilsya bisa ke sini."

"Ba..b.baik..pak, saya akan sampaikan langsung ke mbak Hilsyanya."

"Saya turut berduka cita, ya sudah kalau begitu permisi."

"I..iya pak."

Bi Atun ikut syok mendengar musibah yang dialami tuan majikannya. Perempuan itu segera membantu Hilsya berdiri dan duduk disofa. Setelahnya Bi Atun meminumkan Hilsya air putih untuk sedikit menenangkannya.

"Sabar ya mbak, saya yakin kalo mas Alfian sama non Kaella juga Nyonya akan selamat." Kata Bi Atun menenangkan Hilsya yang masih kalut.

"Bi..tadi polisi bilang gak Mas Alfian dibawa ke rumah sakit mana?" Tanya Hilsya sambil sesenggukan.

"Katanya di RS Permata Medika, Bandung. Mbak." Jawab Bi Atun.

"Tolong anterin saya kesana ya, bi. Saya mau tahu keadaan Mas Fian, Kaella sama Mama. Saya khawatir banget sama mereka bi." Pinta Hilsya yang diangguki ragu oleh Bi Atun.

"Tapi non, ini udah mau malem. Gak sebaiknya besok aja ke sananya?"

"Gak bi, saya mau sekarang. Pliss anterin saya, ya?" Bujuk Hilsya seraya berderai airmata. Membuat Bi Atun tambah tidak tega dan merasa sangat iba.

"Emh..iya deh, mbak. Sebentar, saya mau panggil Pak Hasyim dulu buat siap siap. Sekalian saya mau ke atas, siapin perlengkapannya Mbak Hilsya." Kata bi Atun lalu pergi dari hadapan Hilsya dan mencari keberadaan Pak Hasyim, seorang supir pribadi yang Alfian tugaskan untuk mengantar Hilsya kemanapun.

*****

Tak lama kemudian Hilsya sudah berada dimobil yang akan membawanya ke Rs. Permata Medika, Bandung. Hilsya tak henti hentinya melafalkan tasbih dan mengantarkan doa untuk Alfian, Kaella dan Mama mertuanya. Dia yakin, dengan doa semuanya akan baik baik saja.
Ya, Semoga.

TBC.

Apa yang bakalan terjadi sama suami, anak angkat serta mama mertuanya Hilsya ya?

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR YA♡

*****

Asyiah Muzakir
Kam, 2020-09-17















After Marry You [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang