YANG BELUM FOLLOW AKU, SILAHKAN FOLLOW DULU YAH:)
******
Sejak sebulan yang lalu Alfian dan Hilsya mengunjungi Mama Lena dan Kaella itu, mereka memutuskan untuk pindah dan tinggal dirumah Mama Lena. Dengan tujuan supaya bisa merawat dan menjaga Mama Lena yang belakangan ini sering sakit sakitan.
*****
"Sayang, bangun yuk." Hilsya membangunkan Kaella yang masih tertidur lelap.
"Katanya Kaella mau sholat subuh sama Mommy sama Daddy."
"Hoamm..tapi Kaella masih ngantuk, mooomm." Adu Kaella sambil menguletkan tubuh kecilnya.
Hilsya tersenyum lalu dengan sabar wanita itu mengusap rambut pirang Kaella. Membujuk gadis kecil berwajah imut itu untuk bangun.
"Kaella kan udah pernah janji sama Mommy, kalo Kaella mau mulai belajar sholat." Kata Hilsya tanpa menyerah membangunkan putri angkat kesayangannya untuk ikut sholat subuh.
Tak lama kemudian Alfian datang dan mendekati Hilsya yang masih belum menyerah membangunkan putri angkat mereka. Alfian yang sudah memakai baju koko dan sarung juga kopyah itu memutuskan untuk ikut serta dalam membangunkan Kaella. Walaupun Kaella cuma anak angkat mereka, Alfian dan Hilsya tak main main dalam membimbing dan mengarahkan dalam hal Agama. Mereka sangat ingin gadis kecil imut berambut pirang itu kelak bisa menjadi gadis yang sholeha dan mempunyai akhlak juga ketaatan yang baik kepada sang pencipta.
"Kaella, princess Daddy, bangun dulu yah. Sudah subuh sayang, kita sholat berjamaah yuk." Berbeda dengan Hilsya yang membangunkan Kaella dengan usapan dikepala. Alfian alih alih membangunkan gadis kecil itu dengan mengangkat tubuhnya dan berjalan ke wastafel mini yang ada dikamar itu.
Kaella terbangun juga meskipun masih merengek tidak jelas saat sudah menyentuh air dikran washtafel.
Gadis kecil itu akhirnya mengambil air wudhu dengan arahan dari Alfian dan Hilsya yang masih setia mendampinginya.
Kemudian mereka bertiga yang merupakan keluarga kecil itu sholat shubuh berjamaah dengan Alfian sebagai Imamnya.
*****
"Mommy!! Aku udah hapal surat Alfatihah." Lapor Kaella seraya berlarian girang menghampiri Hilsya, sepulang dari sekolah madrasahnya.
Gadis berambut pirang itu mengenakan kerudung berwarna baby pink yang membuat wajah blasterannya bertambah imut.
Hilsya tersenyum sembari meletakkan majalah fashion yang tadi sedang dibacanya diatas meja. Lalu segera memeluk tubuh mungil Kaella.
"You are a smart baby girl, princess! Masyaallah." Puji Hilsya yang merasa bangga pada putri angkatnya itu. Ia tidak menyangka bahwa Kaella akan cepat sekali menghafal. Pedahal baru tadi pagi Hilsya mengajari gadis kecil itu membaca surat Alfatihah.
"Owh, of course. Mom, ini semua berkat mommy dan daddy yang sudah mengajari Kaella." Ujar Kaella sambil tersenyum manis.
"Alhamdulillah..ucapkan Alhamdulillah baby." Kata Hilsya sambil mengusap pipi tembam Kaella.
"Alhamdulillah." Ucap Kaella sambil masih tersenyum manis.
"Mana daddy, sayang?" Tanya Hilsya yang belum melihat Alfian.
"Daddy here!" Suara Alfian menjawab pertanyaan Hilsya sambil memeluk tubuh Hilsya dari belakang.
"Ya Allah, kamu seneng banget ngagetin aku ya, mas." Ujar Hilsya yang merasa setangah terkejut.
"Oh..so sweetnya mom and dad." Gumam Kaella sambil melirik Alfian yang memeluk Hilsya dari belakang.
"Are you jelouse, baby?" Goda Alfian kepada Kaella.
Kaella tersenyum geli. "No! of course not, daddy. Aku malah senang jika melihat daddy dan mommy berpelukan. Oke, aku ke kamar dulu, byee." Jawab Kaella sebelum pergi menuju kamarnya.
"Bye princess." Ucap Hilsya tersenyum lembut.
"Bye baby..kamu memang selalu mengerti saat daddymu ini butuh berduaan dengan mommy." Kata Alfian.
"Auwhh..sakit sweetheart!" Pekik Alfian saat merasakan cubitan dilengannya.
"Makanya mas, gak usah ngomong seperti itu." Ujar Hilsya.
"Memangnya apa yang salah, sweetheart?" Tanya Alfian bingung.
Emangnya tadi dia bicara apa sih?"Sudahlah gak usah dibahas, sekarang mas mandi sama sholat sana." Titah Hilsya sambil melepas pelukan Alfian ditubuhnya.
"Emhh...Minumnya mana, sayang?" Tanya Alfian manja.
"Nanti aku buatin, sekarang mas mandi terus sholat ashar dulu ya." Jawab Hilsya lembut.
"Lemon tea kaya biasa ya, sweetheart." Pinta Alfian sambil beranjak pergi ke kamar mandi dikamar mereka.
"Iya mas, lemon tea spesial deh untuk kali ini." Jawab Hilsya sambil tersenyum lalu pergi ke dapur.
******
"Mama mau aku sekalian buatin lemon tea, gak?" Tawar Hilsya saat melihat Mama Lena sedang mencari minum didapur.
"Hm, kayanya seger. Ya sudah mama mau, Sya." Jawab Mama Lena antusias.
"Oke, ma. Ditunggu ya, cuma sebentar kok buatnya." Ucap Hilsya sambil tersenyum.
"Alfian udah pulang yah?" Tanya Mama Lena.
"Iya mah, baru tadi. Dia lagi mandi sama sholat ashar dulu."
Jawab Hilsya sambil membuat lemon tea pesanan suami dan mama mertuanya."Ooh iya, aduh. Mama juga belum sholat ashar nih, sayang."
"Ya udah nih, mama minum lemon tehnya dulu, baru abis itu langsung sholat."
"Iyah, makasih banyak ya, menantu mama tersayang."
"Sama sama, mama."
******
Hilsya membuka pintu kamarnya hati hati karena tangannya sedang memegang nampan berisi es teh lemon dan camilan sore kesukaan Alfian.
"Mas, kamu selesai belum mandinya?" Tanya Hilsya yang sudah berdiri didepan pintu kamar mandi.
"Udah nih sayang..lagi pake kaos. Es teh lemonnya udah jadi ya?" Alfian tak lama kemudian keluar dari kamar mandi dengan wajah tampannya yang sudah fresh.
"Ini mas, diminum yah, aku mau ngambil jemuran dirooftop dulu." Kata Hilsya sambil menyodorkan es teh lemon buatannya kepada Alfian.
"Kamu disini aja temenin aku, biar bibi aja yang ambil jemuran, yah?" Pinta Alfian dengan manja. Pria tampan itu tidak mau jauh dari istrinya.
"Hhh..ya udah iya, aku temenin mas disini." Putus Hilsya yang membuat Alfian langsung tersenyum senang.
"Hemmm..istriku memang penurut dan penyayang sama suaminya. Aku jadi makin cinta deh sama kamu, sweetheart." Ungkap Alfian seraya mendekap Hilsya dengan satu tangannya yang tak memegang gelas.
TBC.
Makasih yang masih mau bertahan membaca ceritaku yang lelet ini..
Maafkan aku yah cuma bisa up segini.Jangan lupa buat selalu pencet bintang☆!
KAMU SEDANG MEMBACA
After Marry You [SUDAH TERBIT]
RomanceDiharuskan untuk follow sebelum membaca! Pernikahan yang Hilsya impikan nyatanya tidak berjalan sesuai harapan. Aral melintang menghambat perjalanan cinta Hilsya dan suaminya, Alfian. Semuanya datang dari mantan calon istri Alfian yang menaruh denda...