❤❤❤
Selamat membaca!Jangan lupa buat vote, komentar, share & follow akun Wattpad penulis.
Pemberitahuan : Cerita ini sudah terbit dan tersedia di ⬇️
1. What's App : +62 812-8760-2508
2. TOKOPEDIA : Guepedia
3. Shopee : Guepedia
4. Facebook/Instagram : @guepedia_penerbitan
Atau bisa DM di Instagram penulis : @asyiahmuzakirSetelah memakan waktu dua minggu, akhirnya gaun hasil rancangan Hilsya pun Jadi. Hilsya tinggal menunggu pemesan nya datang mengambil gaun cantik yang berhiaskan Swarovski mahal itu.
Tapi nampaknya dari pagi sampai siang hari Tante Lena selaku pemesan gaun tersebut belum juga menampakkan batang hidung nya.
Padahal waktu kemarin ia dan Tante Lena sudah membuat janji untuk bertemu hari ini. Tapi sampai malam tiba, tidak ada tanda-tanda kalau Tante Lena akan datang, untung saja butik Tantenya ini dipercayakan padanya, sehingga Hilsya dapat dengan bebas mengatur jadwal buka tutupnya.
Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam, Hilsya tetap menunggu kedatangan Tante Lena dengan sabar, karena ia pantang mengingkari janjinya dengan pelanggan, apalagi pelanggan itu orang seperti Tante, yang baik sekali padanya.
Sambil menunggu Tante Lena, Hilsya memanfaatkan waktunya untuk memasang pernak-pernik di leher patung porselen yang di pajang di etalase depan Butik, saat matanya tak sengaja melirik ke arah luar, tampak sebuah mobil Pajero yang terparkir asal di halaman, Hilsya bergegas keluar menghampiri mobil tersebut dan dia terkejut ketika mendapat pelukan tiba-tiba dari Tante Lena yang sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja, wanita paruh baya itu menangis tersedu-sedu di bahunya, membuat Hilsya cemas.
"Ada apa Tante? Apa yang telah terjadi? Kenapa Tante menangis?" tanya Hilsya kebingungan sambil mengelus bahu wanita paruh baya itu.
"Alfian ... anak Tante yang akan menikah itu kecelakaan, ada orang yang mencelakainya dengan cara menembak perutnya dan sekarang dia sedang dirawat di Rumah Sakit."
"Tante takut dan khawatir, Tante bingung ingin mencurahkan perasaan Tante pada siapa, untungnya Tante ingat hari ini ada janji sama kamu.”
Tante Lena mengurai pelukannya. “Maaf karena Tante datang terlambat dan membuat kamu kebingungan, Tante tidak menyangka perkataan kamu tempo lalu itu benar. Seharusnya Tante mempercayai ucapan kamu dan mencegah Alfian pergi menyusul calon istrinya,” ungkap Tante Lena yang masih menangis sambil sesenggukan.
"Tante tak sanggup terus berada di Rumah Sakit tempat Alfian di rawat, menyaksikannya terluka adalah hal yang paling menyakitkan buat Tante.” Tante Lena mencurahkan kesedihannya di depan Hilsya yang menatapnya dengan penuh empati.
“Maaf ya, Hilsya. Tante jadi curhat sama kamu,” imbuhnya tak enak.
Hilsya tersenyum simpul. "Tidak masalah, Tante. Anggap saja saya teman Tante, walaupun kita baru kenal ... Lalu, bagaimana keadaan anak Tante sekarang? Dan bagaimana nasib rencana pernikahannya?" kata Hilsya seraya menuntun Tante Lena masuk ke dalam Butik dan mempersilahkan beliau untuk duduk di atas sofa yang biasa dijadikan tempat rebahan di saat kelelahan.
"Alfian masih koma sedangkan calon istrinya pergi meninggalkannya begitu saja tanpa alasan. Pernikahan itu gagal total. Tante masih belum percaya mengapa semuanya jadi hancur seperti ini?" terang Tante Lena dengan wajah prustasi.
Sesaat kemudian Hilsya terdiam. Entah kenapa ia ikut merasa sakit hati mendengar Alfian terluka. Namun Hilsya bisa apa? Pria itu saja tidak mungkin mengenalnya.
PART LENGKAP HANYA DI NOVEL VERSI CETAK!🔥
YUK, BURUAN DI ORDER!🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
After Marry You [SUDAH TERBIT]
RomanceDiharuskan untuk follow sebelum membaca! Pernikahan yang Hilsya impikan nyatanya tidak berjalan sesuai harapan. Aral melintang menghambat perjalanan cinta Hilsya dan suaminya, Alfian. Semuanya datang dari mantan calon istri Alfian yang menaruh denda...