"evil husband" part.3.

751 62 13
                                    

Yoongi pov.

Hari sudah pagi cahaya matahari yang masuk lewat sela-sela jendela itu lolos membuatku bangun.

Kepalaku rasanya pusing sekali kulihat ada bercak merah seperti darah tapi milik siapa? Apa aku melakukan dengannya?.

Dan seketika aku teringat dimana saat dia menjerit dan mendesahkan namaku tetapi di mana dia sekarang kenapa tidak ada di sini?.

Ahh sudahlah kenapa aku memikirkannya itu sudah kewajibannya untuk melakukannya dengan ku bukan?.

-

Kulihat dirinya sedang memasak tetapi cara berjalannya sedikit berbeda ahh tapi masa bodo.

"Kau sedang memasak apa?" Tanya ku tetapi dia tidak menjawab bahkan melihat wajahku saja dia tidak mau.

"Kau kenapa? Apa aku berbuat salah?" Tanyaku tetapi seketika matanya mulai berkaca-kaca apa ucapanku salah.

"Apa aku salah bertanya seperti itu?" Tanyaku.

"Apa kau tidak merasa bersalah? Kau pulang dengan keadaan mabuk dan kau meluapkan semua emosimu dan nafsumu padaku apa kau tidak merasa bersalah?" Ucapnya yang membuatku diam tak berkutik.

"Maaf...aku hanya sedang mabuk jadi aku tidak ta--"

"Aku tahu kau mabuk karena kau sedang mempunyai masalah dengan kekasihmu itu kan?" Tebaknya. Dan seketika tenggorokanku rasanya tercekat hanya untuk bicara saja.

"Habiskan makanan mu"

"Baiklah"

Hening keadaan di meja makan menjadi hening saat dia meluapkan emosinya itu membuat keadaan menjadi canggung.

"Aku akan pergi apa tak apa aku meninggalkanmu sendiri?"

"Biasanya juga aku sendiri"

"Baiklah"

Yoongi pov end.

-

Jihyo pov.

Sudah satu minggu ini aku selalu merasa pusing bahkan merasakan mual apa mungkin aku ahh tidak mungkin bahkan kami melakukannya hanya sekali.

Tetapi rasa mual dan pusing ku selalu terasa saat aku melakukan pekerjaan rumah.

Dari pada aku pusing lebih baik Aku membeli tes kehamilan saja nanti. Semoga saja hasilnya negatif.

Ting...

Suara ponsel itu berhasil membuat aktivitas ku terhenti. Kulihat dari siapa pesan itu ternyata dari manusia dingin itu.

From: Yoongi oppa
'Bagaimana keadaan mu apa masih terasa pusing?'

Ada apa dengannya tumben sekali dia menanyakan kabar ku.

To: Yoongi oppa
'Sudah tidak'

Aku sengaja berbohong karena kalau aku menjawab dengan jujur pasti dia akan pulang dan heboh.

'Syukurlah kalau kau merasakan pusing hubungi aku'

'Hmm baiklah'
Jihyo pov end.

-

"Positif" Gumamnya.

"Astaga aku hamil" Ucapnya tidak percaya.

"Astaga aku senang sekali... Tapi apa dia akan mempercayai ini? Aku takut dia tidak akan mempercayainya"

"Aku takut kalau dia tidak akan percaya kalau bayi dalam kandungan ku adalah anaknya" Gumamnya.

Asik melamun akhirnya dirinya tersadar kala telinganya mendengar suara bel rumah berbunyi.

Ting... Tong...

"Apa itu dia? Bagaimana ini aku belum siap memberitahunya" Ucapnya dengan menaruh tes kehamilan itu di atas laci kamarnya.

Ting... Tong...

Suara bel itu berbunyi kembali.

"Sebentar!!" Teriaknya.

Senyuman di bibirnya tidak luntur sedari tadi.

"Kau sudah pul--ang" Senyuman itu perlahan menurun kala manik matanya melihat suaminya tidak sendiri melainkan dengan wanita lain.

"Jihyo perkenalkan dia jennie keka--" Ucapnya terpotong saat matanya melihat mata bulat milik wanita itu mulai basah.

"Ahh maaf silahkan masuk" Ucapnya dengan menghapus air mata itu dengan telapak tangannya dengan kasar.

"Terima kasih"

"Hmm sama-sama" Setelah berucap seperti itu jihyo melenggang menjauh menuju kamarnya. Yoongi mulai heran saat jihyo membuka pintu bibirnya tertarik menjadi sebuah senyuman tetapi saat dirinya ingin memperkenalkan wanita bernama jennie ini senyuman itu perlahan menurun.

'Ada apa dengannya?' batinnya.

-

TBC...

Astaga ini part paling geje menurutku guys..

Oke next?.

short story (Jihyo X Bangtan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang