Maaf aku ganti judulnya soalnya kurang srek gitu wkwk😁😁
********
Dengan malasnya jihyo mendekati tuan park yang sedang mengeluarkan sesuatu.
"Ini adalah foto calon suamimu agar kau lebih mudah menemukannya" Ucapnya dan dengan malas jihyo mengambil foto itu.
"Yasudah kalau begitu aku pergi dulu" Ucapnya lesu.
"Bersikap ramah lah padanya!!" Teriaknya yang jihyo hiraukan.
-
"Ambil ini dan cepat temui dia" Ucapnya dengan menyodorkan sebuah foto.
"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu" Ucapnya dengan melangkahkan kakinya malas.
"Ingat bersikaplah seramah mungkin padanya!!" Teriaknya dan itu membuat pria bermarga jung ini mendengus.
"Aku benci kalian semua" Gumamnya.
-
J-Hope pov.
Dengan malas aku berjalan menuju cafe itu.
Ku edarkan penglihatanku agar dapat melihatnya. Dan dapat! Kulihat dia sedang duduk dengan secangkir teh hangat.
"Cantik juga" Tanpa sadar mulutku telah memujinya.
Tanpa banyak lama ku langkahkan kakiku mendekatinya sampai dia mulai mendongakkan kepalanya.
"Apa kau yang bernama J-Hope?" Tanyanya yang ku balas anggukan.
"Yasudah cepat duduk ada yang ingin ku tanyakan" Ucapnya yang ku turuti.
Kini kulihat dia menghela nafas kasar sampai dia mulai membuka mulutnya.
"Apa kau akan menerima perjodohan ini?" Tanyanya yang ku jawab dengan cepat.
"Tentu saja tidak" Jawab ku cepat.
"Lalu bagaimana aku juga tidak mau menerima perjodohan ini" Ucapnya.
"Aku juga tidak mau menerima perjodohan ini apalagi wanitanya selalu pergi ke bar" Tanpa sadar bibirku ini mengucapkan kata-kata yang membuatnya tersinggung.
"Apa kau bilang aku kurang dengar" Ucapnya dengan wajah memerah.
"Ku bilang aku juga tidak mau menikah dengan wanita yang selalu pergi ke bar" Ulang ku.
"Kau pikir aku wanita nakal yang selalu mau di sentuh pria bermata keranjang" Ucapnya mulai tidak santai.
"Tentu saja lagian kenapa kau pergi ke bar? Aku yakin kau sudah tidak perawan kan?" Tebak ku dan...
Brak...
Dengan keras dia memukul meja itu dan itu membuatku terkejut.
"Ingat!!aku bukan wanita murahan aku pergi ke bar hanya untuk menemui sahabatku dan apa kau bilang aku sudah tidak perwan? Kalau begitu aku akan menerima perjodohan ini dan kita buktikan nanti saat malam pertama bahwa aku masih perawan" Ucapnya dan itu membuatku terkejut kenapa dia jadi menerima perjodohan ini.
Belum sempat aku menjawab dia sudah melegang pergi.
"Kenapa dengan mulutku ini kenapa seenaknya berbicara" Gumamku.
-
Jihyo pov..
Apa tadi katanya aku sudah tidak perawan? Yang benar saja pria yang menyentuhku saja selalu ku pukul.
Kini eomma memandangku dengan pandangan aneh.
"Kenapa kau seperti marah?" Tanyanya.
"Apa eomma tau dia meremehkanku" Aduku.
"Memangnya dia meremehkanmu seperti apa?" Tanyanya.
"Dia bilang aku sudah tidak perawan dan dia bilang aku selalu di sentuh oleh pria bermata keranjang" Bukannya membela eomma malah tertawa.
"Ya semua juga pasti akan berpikir seperti itu" Ucapnya yang membuatku jengah.
"Terserah eomma saja" Marahku dengan menghentakkan kakiku keras.
"Sekali lagi aku benci kalian!!" Teriak ku.
*****
TBC...Sengaja mau bikin jihyo marah wkwk😁😁
Geje mohon maafkan manteman;)
Oke see_u_next_time.
KAMU SEDANG MEMBACA
short story (Jihyo X Bangtan)
Storie breviBeda judul beda alur guys.... (Isinya cerita pendek jihyo sama anak bangtan)