Ting...
Suara itu mengalihkan pandangan wanita bermata bulat ini dari komputernya menjadi pada ponselnya.
From: chan oppa
'Aku pulang lebih cepat apa kau ingin pulang bersama?'Pesan singkat itu membuat bibir itu tertarik menjadi sebuah senyuman. Dengan cepat jemari lentiknya membalas pesan itu.
To: chan oppa
'Tunggu aku sebentar lagi aku selesai oppa'Setelah membalas pesan itu dengan cepat dirinya menyelesaikan semua pekerjaannya.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore itu artinya dirinya sudah boleh pulang.
"Sajangnim saya duluan" Pamitnya dengan membungkuk tetapi dengan cepat jimin mencegah wanita itu.
"Tunggu!!" Ucapnya dan itu membuat kening jihyo berkerut bertanda ada apa bosnya itu menyuruhnya menunggu.
"Ada apa saj--"
"Kita pulang bersama saja" Potong nya. Dengan cepat jihyo menggeleng.
"Tapi sajangnim di parkiran sudah ada yang menunggu saya" Tolak nya lembut.
Rasa kecewa tentu ada tetapi entah kenapa dia merasa kecewa saat wanita di depannya ini menolaknya untuk pulang bersama terlebih katanya sudah ada yang menunggunya tapi siapa?.
"Apa keka--"
"Kalau begitu saya duluan sajangnim permisi" Potong nya cepat seakan mengerti yang akan di ucapkan oleh bosnya itu
Siapa yang tau ternyata jimin secara diam-diam mengikuti wanita yang baru saja dia ajak pulang bersama.
"Maaf oppa apa kau menunggu lama?" Ucapnya membuat jimin semakin penasaran siapa pria yang baru saja di sebut oppa itu.
"Kau lama sekali kau tau aku sudah setengah jam di sini" rajuknya yang membuat jihyo terkekeh.
"Baiklah maafkan aku tadi bos ku mengajakku pulang bersama"
"Yasudah aku maafkan tapi beri aku kecupan di sini" Ucapnya dengan menunjuk pipinya dengan senang hati jihyo melakukan itu. Dan itu membuat jimin terkejut.
"Yasudah ayo" Ucapnya dengan membuka pintu mobil itu.
"Apa tadi itu kekasihnya" Monolognya dengan tangan mengepal dan wajah memerah.
"Ahh kenapa denganku kenapa hati ini rasanya sakit"
-
Jimin pov.
"Oppa ajak kembali jihyo eonni kesini" Rengek adikku yang membuat ku menjadi kesal.
"Kau saja sendiri bilang padanya"jawabku ketus.
"Ada apa denganmu Apa aku bertengkar dengan jihyo eonni?"tanyanya yang membuatku jengah pasalnya apa yang kita debatkan bahkan kita hanya sebatas karyawan dan bos.
"Aku lelah ingin tidur" Ucapku dengan melegang pergi dan ku dengar dia hanya mendengus.
Jimin pov end.
-
Hari-hari seperti biasanya tetapi sedari tadi jihyo tidak menemukan bosnya, mejanya pun kosong. Kemana dia?.
Drtt...
dengan cepat jihyo mengambil ponsel yang bergetar panjang itu. Keningnya berkerut saat melihat nama yang tertera di ponselnya.
Sajangnim is calling...
Ada apa bosnya itu menelponnya?. Tanpa ambil pusing jihyo langsung mengangkat panggil itu.
"Eonni ini aku Charyeoung bisa kau kemari?" Tanya di sebrang sana dengan nada khawatir.
"Memangnya ada apa?"
"Jimin oppa sakit dan dia terus mengigau dan menyebut-nyebut namamu eonni" Ucapnya yang membuat jihyo semakin tidak mengerti.
"Yasudah aku segera kesana"
"Yasudah cepat eonni aku membutuhkanmu" Finalnya.
Walaupun masih tidak mengerti tapi jihyo tidak ambil pusing dengan cepat jihyo berdiri dari kursinya dan berjalan keluar.
*****
TBC...Wah satu part lagi abis nih gimana? Mau sad ending or happy ending?.
Oke see_u_next_time.
KAMU SEDANG MEMBACA
short story (Jihyo X Bangtan)
Short StoryBeda judul beda alur guys.... (Isinya cerita pendek jihyo sama anak bangtan)