Maafnya aku bikin sad dulu nanti endingnya bakalan manis dh hehe.
-
-
-
Sudah satu bulan ini rumah tangga jihyo dengan yoongi tidak ada perkembangan tetap saja seperti biasa. yoongi selalu membawa kekasihnya kerumah dan jihyo harus mendengar suara menjijikkan itu."Bersihkan rumah ini aku akan membawa kekasihku" Ucapnya.
"Lagi?"
"Iya kenapa apa kau keberatan!?" Bentak nya dan itu membuat jihyo menunduk takut.
"Tidak"
"Bagus yasudah aku akan pergi dulu"
"Jangan lupa bersihkan rumahnya sampai mengkilap" Lanjutnya.
"Baiklah" Ucapnya dengan memperhatikan tubuh yang tidak terlalu tinggi itu.
Tangis jihyo pecah saat tubuh lelaki itu menghilang. Oke dirinya harus menutup telinganya rapat-rapat kalau dirinya tidak mau mendengar suara menjijikkan itu.
Dengan lihai dirinya mulai membersihkan rumah itu di mulai dari mencuci pakaian dan menyapu dan terakhir mengepel lantai itu.
Sebenarnya dirinya sudah lelah dengan rumah tangga ini tetapi rasa cinta pada lelaki itu yang menguatkannya untuk bertahan.
"Aku sepertinya harus bermalam di rumah sana eonni" Ucapnya dengan melangkahkan kakinya kekamar.
-
"Apa kau tidak lelah dengan semua ini jihyo?"
"Ya...aku harus bagaimana lagi aku sangat mencintainnya eonni"
"Kalau aku jadi kau aku akan meninggalkannya"
"Lalu kau ingin menginap lagi di sini?" Lanjutnya yang di balas anggukan kecil dari jihyo.
"Huftt harusnya kau tinggalkan saja dia siapa tahu dia akan menyesal kalau kau meninggalkannya"
"Aku tidak mau eonni"
"Terserah kau saja kau memang keras kepala jihyo"
"Maaf" Lirihnya yang masih bisa di dengar oleh sana.
"Sudahlah"
Baru saja jihyo ingin merebahkan badannya di kasur empuk milik sana itu harus terhenti saat di rasakan nya getaran handphone miliknya.
Yoongi oppa is calling...
Jihyo yang melihat nama suaminya itu tertera di layar handphone nya menjadi bingung ada apa dia menelpon, rumah sudah dia bereskan dan ada apa dia menelponnya?.
"Ada apa? Aku sudah membersihkannya bukan"
"Kenapa kau lupa? kau tidak membuatkan makanan untuk aku dan kekasihku apa kau ingin membuat kita kelaparan hah" Bentak nya.
"Kau mempunyai uang bukan beli saja pakai uangmu"
"Kau sudah berani padaku sekarang hah"
Jihyo jadi ingat kalau dirinya melawan atau tidak menuruti kemauan manusia dingin ini pasti badannya akan penuh dengan bekas pukulan hufhh.. Kenapa hidupmu sangat menyedihkan park jihyo.
"Baiklah aku akan pulang" Finalnya.
Sebentar dirinya melihat ke arah jam pukul 10 malam apa masih ada bus untuk dia tumpangi?.
"Sana-eonni aku pulang dulu aku harus menyiapkan makanan untuknya"
Terdengar helaan nafas dari sana dia tidak habis pikir apa jihyo ini istrinya atau babunya sih.
"Yasudah aku akan mengantarmu"
"Tidak usah eonni ini sudah malam"
"Maka dari itu aku akan mengantarmu sudah ayo jangan banyak berpikir"
"Terima kasih"
"Hmm"
-
"Terima kasih eonni aku masuk dulu kau hati-hati di jalan"
"Hmm aku pergi dulu" Ucapnya dengan menutup kaca mobil itu kembali.
"Aku pulang" Ucapnya.
"Kenapa kau lama sekali aku dan kekasihku ini sudah lapar apa kau tahu?" Ucapnya yang membuat jihyo melirik ke wanita di rangkulan Yoongi
"Maafkan aku"
"Yasudah cepat buatkan aku makanan"
"Baiklah" Ucapnya dengan melangkahkan kakinya ke arah dapur.
Jujur selama satu bulan ini Yoongi tidak pernah menyentuh jihyo atau bahkan melakukan hubungan suami istri. Tetapi jihyo memahaminya mungkin Yoongi jijik hanya untuk menyentuh tubuhnya ini.
*****
TBC...Next?.. Gimana geje gk? Maaf aku buat yang sad dulu tapi nanti endingnya aku usahain bakalan manis. Semanis jihyo hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
short story (Jihyo X Bangtan)
Cerita PendekBeda judul beda alur guys.... (Isinya cerita pendek jihyo sama anak bangtan)