From: sajangnim
'Aku sudah di depan rumahmu apa kau masih lama sekertaris park?'Oke pesan itu membuat jihyo malu pasalnya dirinya belum selesai-selesai hanya untuk memilih baju yang akan ia kenakan.
Tidak mau membuat bosnya itu menunggu jihyo akhirnya mengambil dress yang simple tapi elegant.
Ceklek...
Pintu rumah itu terbuka dan terlihat jihyo dengan anggunnya melangkah mendekati bosnya yang sedang terkagum atas kecantikannya.
"Sajangnim?" Ucapnya dengan nenggibaskan tangannya di depan wajah bosnya itu yang sedang melamun.
"Sajangnim!" Ucapnya lagi sedikit berteriak dan itu berhasil membuat jimin tersadar akan lamunannya.
"Ah iya maaf mari kalau begitu acaranya akan segera di mulai" Ajak jimin.
"Baiklah" Ucap jihyo dengan memasuki mobil itu.
Keadaan di dalam mobil hening dan jimin tidak henti-hentinya memandang wanita di sebelahnya.
Jantungnya kembali berdetak kencang dan dirinya agak gugup saat wanita di sebelahnya ini selalu berusaha memecahkan keheningan dengan bertanya.
Jimin pov.
Kenapa denganku setiap dia berada di sisiku jantung ini hati ini selalu berdetak kencang. Apa aku jatuh cinta padanya?. Tapi aku tidak ingin jatuh cinta lagi karena itu selalu membuatku sakit.
"Menurutmu aku harus membelikan adikku hadiah seperti apa jihyo?" Tanya ku saat kita telah sampai di sebuah mall.
"Eumm bagaimana kalau sajangnim membelikannya tas saja pasti dia akan suka" Ucapnya.
"Baiklah kalau begitu tolong pilihkan aku tidak tau selera wanita seperti apa" Ucapku dan dia hanya mengangguk.
Jimin pov end.
-
"Sajangnim saya langsung pulang saja"
"Tidak jihyo kau ikut saja denganku"
"Tap--"
"Sudahlah ayo naik" Ucap jimin dengan membuka pintu mobil itu.
"Baiklah Terima kasih sajangnim"
-
"Eomma!! Lihat jimin oppa membawa kekasihnya!!" Teriak adik jimin saat melihat jimin memasuki rumahnya dengan jihyo di sebelahnya.
"Eonni namamu siapa? Apa aku boleh tau?" Tanya adik jimin yang bernama Charyeoung.
"park jihyo imnida"
"Ahh namanya cantik seperti orangnya" Puji nya yang membuat jihyo tersenyum canggung.
"Kalau aku park Charyeoung eonni" Ucapnya.
"Tapi tunggu eonni bahkan kita memiliki marga yang sama" Serunya.
Jimin yang mulai jengah atas kelakuan adiknya itu kini mulai membuka suara.
"Charyeoung berhentilah kau membuatnya tidak nyaman" Ucapnya saat dia melihat jihyo tersenyum canggung.
"Itu hanya alasan kau saja oppa bilang saja kau ingin berduaan dengan jihyo eonni iya kan?" Godanya yang membuat jimin memutar matanya.
"Yasudah kalau begitu aku pergi saja kalau kau ingin berduaan dengan jihyo eonni" Bisiknya yang membuat jimin jengah.
Ingatkan jimin kalau bukan adiknya pasti dia akan mencekik adiknya itu sampai tak bernyawa.
"Sajangnim saya pulang saja kalau begitu"
"Jihyo kita baru saja sampai ucapan adikku itu jangan kau ambil hati dia memang begitu sok kenal" Ucapnya.
"Tap--" Ucapannya terhenti saat dengan tiba-tiba jimin menarik lembut tangan itu. Tapi langkahnya terhenti saat jimin tidak sengaja melihat wanita paru baya baru saja turun dari tangga.
"Jimin apa ini calon menantu eomma" Ucapnya membuat kedua manusia itu terbelalak.
"Eomma dia sekertaris ku" Balasnya tetapi eomma malah tersenyum tidak jelas.
"Mana ada sekertaris tapi berpegangan tangan" Sindir nya yang membuat jimin spontan melepas genggam itu.
"Eomm--"
"Sudahlah kau ini lihat kau membuatnya tidak nyaman" Potong nya. Dan apa katanya jimin yang membuat jihyo tidak nyaman? Bukankah dia yang membuat jihyo tidak nyaman.
"Eomma!! Kemari!!" Teriak adik jimin yang membuat jimin bernafas lega saat eomma nya melegang pergi.
"Jihyo maaf atas suasana ini" Sesalnya
"Tidak apa sajangnim"
*******
TBC....Up lagi wkwk tapi maaf kalo ceritanya geje ya.
Oke see_u_next_time.
KAMU SEDANG MEMBACA
short story (Jihyo X Bangtan)
Short StoryBeda judul beda alur guys.... (Isinya cerita pendek jihyo sama anak bangtan)