"Jeongyeon apa jihyo tidak masuk hari ini?" Tanyanya.
"Tidak sajangnim"
"Apa kau tau kenapa dia tidak masuk?" Tanyanya lagi yang membuat Jeongyeon penuh tanya untuk apa bosnya ini menanyakan temannya.
"Apa sajangnim tidak tau dua hari yang lalu jihyo mengundurkan diri dan hari ini dia akan pergi ke Jepang" Jelasnya yang membuat jin terkejut kenapa dia bisa lupa.
"Baiklah kalau begitu Terima kasih" Ucapnya dengan kembali masuk ke ruangannya.
Jin pov.
Kenapa aku bisa lupa kalau sekarang dia akan pergi ke Jepang dengan cepat aku masuk kembali keruangan ku dan dengan cepat aku mengambil kunci mobilku.
Dengan tergesa-gesa aku memasuki lift itu dan dengan cepat aku berlari menuju parkiran tapi sialnya wanita yang membuat jihyo pergi ada di depanku.
"Lepaskan!!" Bentak ku saat dia menahan tanganku untuk pergi.
"Kau akan kemana aku datang kesini untuk menemuimu dan kau akan pergi?"
"Bukan urusanmu" Ucapku dengan menepis tangan itu secara kasar.
Dan berhasil tangan itu terlepas dari tanganku dan dengan cepat aku memasuki mobil itu.
Dengan hati takut aku mengendarai mobil itu takut kalau aku terlambat untuk mencegahnya pergi.
Dengan kecepatan full aku mengendarai mobil itu dan sampai aku datang tepat waktu.
Ku edarkan pandanganku untuk mencarinya dan aku dapat melihatnya sedang duduk dengan dua koper yang dia bawa.
"Jihyo!!" Teriakku yang membuatnya mengangkat kepalanya dan terkejut.
"Apa yang kau lakukan di sini?" Tanyanya.
"Tentu saja men--"
"Di mana tunangan mu?" Potongnya cepat.
"Hyo dia bukan tunangan ku"
"Mana ada bukan tunangan tapi menyusul kesini" Sindir nya.
"Oppa!! Kenapa kau meninggalkan ku" Teriak wanita itu berhasil mengalihkan pandanganku.
"Kenapa kau mengikutiku dan harus berapa kali aku bilang kalau kau itu bukan tunangan ku" Ucapku dengan menahan rasa kesal.
"Kenapa kau menjadi seperti ini padaku? Bukankah dulu kau sangat mencintaiku?" Tanyanya yang membuatku tersenyum mengejek.
"Itu dulu sekarang tidak lagi"
"Dan aku sadar sekarang aku hanya menci--" Ucapanku terhenti saat jihyo ternyata sudah tidak ada di belakangku Dengan pandangan marah aku kini beralih pada wanita di depan ku ini yang tengah tersenyum.
"Ini semua salahmu!! Pergi dari hadapanku jangan pernah memperlihatkan wajahmu itu di hadapanku lagi!! Kalau kau masih menampakkan dirimu itu di depanku kau akan tau akibatnya" Ucapku dengan pergi berlari untuk menyusul jihyo.
Aku berlari tak tentu arah di pikiranku sekarang hanya ada jihyo dan semoga saja jihyo belum pergi tapi aku tak kunjung menemukannya.
Aku kini hanya bisa merutuki diriku yang sangat bodoh, bodoh karena tidak berani mengungkapkan rasa ini.
Ku coba menghubunginya tapi tidak dia jawab aku mengirim pesan saja tidak dia jawab ataupun dia baca.
Andai saja waktu bisa di putar ulang mungkin aku tidak akan menyia-nyiakannya kesempatan itu.
******
TBC...Yahh jihyo ya dah pergi beneran( gimana mau sad ending or happy ending?.
Oke see_u_next_time.
KAMU SEDANG MEMBACA
short story (Jihyo X Bangtan)
Short StoryBeda judul beda alur guys.... (Isinya cerita pendek jihyo sama anak bangtan)