"Pagi Jun" Ucapku memasuki ruang kerja Jun sambil membawakan dua potong roti bakar cokelat dan segelas susu kesukaannya."Hey, pagi sayang, maaf aku meninggalkanmu tidur, ada beberapa hal yang harus aku kerjakan" Balasnya yang masih berkutat pada tumpukan kertas di hadapannya.
"It's okay, ini sarapan untukmu" Aku menaruh sarapannya di sebelahnya.
"Thankyouu" Ucapnya.
Aku mengangguk dan membalikkan badanku untuk kembali agar tidak mengganggu pekerjaannya. Namun sebelum aku berjalan Jun sudah menarikku ke pangkuannya.
"Hey!" Seruku.
"Kok udah mau pergi saja? morning kiss nya mana" Rengeknya sambil mengerucutkan bibirnya dan memeluk pinggangku erat.
"Hehehe, aku takut mengganggumu. Sini" Balasku yang langsung membalikkan kepalaku dan mengecup bibirnya. Jun tersenyum setelah itu.
"Kau sibuk sekali ya akhir-akhir ini" Ujarku.
"Yaa begitulah, belum lagi aku harus menyelesaikan projek album pertamaku" Balasnya.
"Album?" Tanyaku.
"Yup, aku sedang menulis beberapa lagu untuk dirilis" Jelasnya.
"Wow, kau memang keren, semangat Jun"
"Thankyou, kau juga designer paling keren yang pernah kulihat" Balasnya yang membuatku tersenyum.
"Bukankah menurutmu kau butuh asisten? daripada harus mengurus semua ini sendirian" Tanyaku lagi.
"Kenapa itu tidak terpikirkan olehku ya" Ujarnya.
"Nanti aku bantu cari, okay?"
"Okay"
"Baiklah, aku juga akan menyelesaikan sketsa gaun pernikahan pesanan baru" Ujarku.
"Okay sayang, semangat"
Aku pun meninggalkan ruangan kerjanya.
***
"Bos, eh maksudku Noona, ini tadi ada yang mengirim undangan entah dari siapa" Ujar Seungkwan yang tiba-tiba masuk ke ruanganku.
"Dari Hotel Le Meridien?" Ujarku membaca alamat pengirim.
"PESTA DANSA TOPENG? OH MY GOD SEUNGKWAN-AH! KITA DIUNDANG KE PESTA DANSA!" Seruku kegirangan setelah membaca undangan tersebut.
"Wah! Asik tuh noona" Balasnya.
"Kau juga harus ikut Seungkwan!"
"Tapi noona, aku gak punya pasangan" Ujarnya dengan raut wajah cemberut.
"Tenang saja, pasti para karyawan disana juga diundang, kau bisa sambil mencari disana, siapatau ketemu jodoh" Ujarku.
"Hehehe, oke deh noona"
"Eh tapi, Jun juga sedang sibuk sih belakangan ini" Ucapku yang tiba-tiba hilang semangat.
"Aku merasa tidak enak mengajaknya, Seungkwan-ah bagaimana ini"
"Coba nanti dibicarakan pas makan siang" Ujarnya. Aku mengangguk kembali semangat.
Sejak dulu aku selalu ingin diundang ke pesta semacam ini. Karena teman-temanku yang menjadi pengusaha selalu diundang ke pesta seperti ini oleh perusahaan-perusahaan ternama di Korea dan itu selalu membuatku ingin merasakannya juga.
Tapi Jun yang belakangan ini sedang sangat sibuk membuatku ragu untuk mengajaknya.
***
"Umm, Jun" Panggilku di tengah-tengah makan siang. Jun mengangkat kepalanya dan menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring 2.0 • Junhui ✔
Fanfic"Namanya Wen Bomi" (kelanjutan dari cerita Spring , disarankan untuk membaca cerita pertama terlebih dahulu)