part 04

6K 373 10
                                    

Yuan terus berlari. Serigala putih itu terus memacu kecepatan larinya seperti angin. Ia merasa bebas untuk kesekian lamanya, bulu-bulu putihnya yang indah tampak meliuk-liuk diterbangkan angin.

'kau tampak sangat bahagian Yu' kata Aly memindlink serigala putihnya tersebut.

'tentu saja Aly. Sudah lama rasanya aku tidak sebebas ini' balasnya dengan suara gembira.

'syukurlah. Aku turut bahagia jika kau bahagia Yu' timpal Aly.

'oh, terima kasih Aly sayang. Aku sangat beruntung rasanya memiliki she wolf seperti dirimu' ujarnya senang.

'ah kau, jangan terlalu memuji ku Yu'

Yuan pun tertawa kecil lalu memperlambat laju larinya. Ia menatap kastil mewah yang ada dihadapannya. Walaupun tempat kastil itu masih lumayan jauh.

'Aly, kau ingin aku masuk melalui gerbang atau kau mengunakan sihir teleportasi?' tanyanya melalui mindlink kepada Aly.

'hmm... Ku rasa kita berteleportasi saja' balasnya yang di angguki oleh Yuan.

Serigala putih itu memejamkan matanya. Lalu sedikit demi sedikit ukurannya berubah kecil sampai berubah total kembali dalam wujud she wolfnya.

"sarlect" gumam Moonaly lalu seketika tubuhnya yang polos langsung tertutupi oleh pakaian. Ini merupakan salah satu kemampuan sihirnya sebagai wizard.

"nah sekarang ayo kita pulang" ujarnya lalu merentangkan tangan kanannya kedepan "teleportasion" gumamnya pelan dan ketika ia membuka mata ia sudah berada didepan pintu kayu berukuran besar. Pintu kayu yang tampak kokoh dengan ukiran rumit namun cantik.

Moonaly membuka pintu tersebut dengan sekali dorongan.

"I home...!!! Ayah... Ibu...!!!" teriaknya ketika masuk kedalam ruangan. Tampak kedua orang tuanya langsung berdiri menyambut kedatangannya.

"akhirnya kau pulang juga sweety ku Miracle. Aku hampir saja akan mengunjungi grandma mu untuk menjemputmu pulang" ujar Ayahnya sambil memeluk Moonaly.

Moonaly hanya tersenyum hangat menanggapi perkataan Ayahnya. Ayahnya ini memang lebih suka memanggilnya dengan nama tengah yaitu Miracle sama dengan dirinya.

"bagaimana kabar mu sayang?" tanya Ibu Moonaly yang sekarang juga ikut memeluk dirinya "kau tau, Ibu dan Ayah sangat merindukan mu sayang"

"Ya, aku tau itu Ayah Ibu" balas Aly dalam pelukan mereka.

"ngomong-ngomong dimana Branden?" tanya Aly.

"ah... Adik mu itu sedang berkunjung ke kota manusia. Aku bingung dengan bocah itu. Entah apa yang ia cari disana" jawab Ayah Aly sambil mengerutu.

Moonaly dan sang Ibu hanya tertawa kecil mendengar suara kesal yang Ayah.

Malam ini suasana kastil Swift tampak lebih hidup dengan kepulangan kedua anak mereka. Moonaly merindukan moment ini. Moment ketika ia tengah berkumpul bersama dengan keluarga tercintanya.

"jadi, apa yang kau temukan di dunia manusia Branden?" tanya Aly kepada sang adik.

"hmm.. Banyak hal yang ku temui disana kak. Tapi satu hal yang pasti, mereka bodoh!" balas Branden antusias.

"maksud mu?" tanya Aly lagi dengan kening mengkerut.

"yah, bagaimana mungkin mereka berpikir kalau kaum vampir tidak bisa kena matahari, makan dan tidak menua. Pada hal jelas-jelas aku dan Ayah bisa itu semua. Dan kau mungkin akan tertawa jika menonton salah satu film yang mereka buat kak"

The Alpha King is The Wizard MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang