part 16

3.5K 238 7
                                    

Makasih buat yang udah setia untuk baca cerita ini🙌☺...

Dan... Selamat datang buat pembaca baru😄

Ok, langsung saja...
Silahkan menikmati alur ceritanya👇..

*****

Dua hari ini Alex sangat bahagia karna matenya sangat perhatian sekali terhadapnya. Lihatlah, bahkan sekarang wanita itu tengah menambahkan gula kedalam kopi minuman Alex. Alex tersenyum melihat sifat Luna-nya yang sangat perhatian.

"kau tidak perlu melakukan itu sayang. Sudah ada para pelayan yang akan melayani semua kebutuhan kita" ujarnya lembut sambil menerima secangkir kopi tersebut.

Aly tersenyum menatap ke arahnya.

"aku hanya memastikan bahwa kopi mu tidak terlalu pahit Alex"

Alex tersenyum kecil.

"aku tak masalah meminum kopi pahit karna itu sudah biasa" balasnya lalu menarik Aly ke dekatnya setelah meletakan kopi itu ke atas meja.

Ia mendudukan Aly di atas pangkuannya. Lalu matanya kembali fokus kepada dokumen-dokumen yang ada di atas mejanya.

Aly memainkan anak rambut Alex dengan jari-jari lentiknya.

"Alex.." panggil Aly

"Hmm"

"aku ingin memberitahu mu bahwa aku akan pergi nanti sore"

Seketika pena yang di pegang Alex terlepas dan dadanya bergemuruh. Dadanya naik turun menahan rasa amarah yang tiba-tiba membuncak.

Ia menatap Aly tidak percaya.

"berapa lama?" tanyanya yang tiba-tiba merasa jengkel.

"mungkin seminggu" balas Aly ringan dengan menahan tawanya. 'oh Tuhan, aku suka melihat ekpresi menderitanya. Ia tampak mengemaskan' batin Aly.

"Apakah tak bisa lebih cepat?"

"hmm, mungkin 4 hari. Tapi, aku tak bisa berjanji" balas Aly dengan wajah memelasnya.

Alex mengusar rambutnya frustasi. Ini merupakan siksaan baginya. Ia selalu menderita jika bisa berpisah dengan matenya.

"dan kau akan tetap pergi walau aku melarang mu bukan?" tanya Alex dengan mata tertutup. Kedua tangannya terjatuh lesu di samping tubuh Aly.

Aly tertawa kecil.

"oh, jangan merajuk seperti bocah Alex. Kau pria dewasa dan bukan anak kecil"

Alex mendengus dan membuang wajahnya kesamping. Ia tidak rela jika matenya pergi. Tapi dia tidak punya kuasa untuk menahannya. Matenya ini memiliki sihir yang bisa berpindah tempat dengan sangat mudah.

"Apa hadiah ku jika aku membiarkan mu pergi selama 1 minggu?" tanyanya yang masih dengan nada dongkol.

Aly tertawa lalu menarik kerah baju Alex.

"aku akan memberimu ini" ujarnya lalu menempelkan bibirnya pada bibir tebal Alex. Ia mengoda bibir Alex agar bermain dengan bibirnya. Alex melenguh, ia menyesap bibir matenya dengan haus. Mengigit kecil bibir bawah Moonaly sehingga terbuka lalu memasukan lidahnya kesana. Mengabsen semua hal yang ada di mulut matenya. Mencecapi rasanya, membuat lidahnya dan lidah Moonaly saling bertautan untuk bertukar saliva. Ia mungkin akan gila karna akan merindukan bibir matenya selama 1 minggu kedepan.

Setelah merasa kalau matenya membutuhkan oksigen barulah ia melepaskan tautan mereka lalu menyatukan dahi mereka berdua.

"Cepat pulang..! Cepat pulang kesisi ku mate..! Jangan terlalu lama membuat ku menunggu karna aku bisa gila tanpa mu"

The Alpha King is The Wizard MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang