part 14

4.6K 245 15
                                    

Masih setia kah kalian menunggu cerita ini? Aku harap masih ya😅😄

Ok... Langsung aja deh. Jangan lupa buat tekan tanda 🌟 dan kasih komentar kalian 😊 sebelum atau sesudah baca..

*********

Malam ini Alex ingin membuat Moonaly terpukau olehnya. Oleh karna itu ia sudah menyiapkan rencananya matang-matang. Ia ingin membuat malam ini menjadi malam yang berkesan untuk wanitanya itu.

Dengan mesra ia mengandeng tangan Moonaly. Wanitanya terlihat cantik dengan gaun dres panjang biru langit yang hampir menyapu lantai.

Masih ingat di otaknya bagaimana ekpresi terkejut dari wanitanya saat melihat dres yang khusus ia pesan untuk mate tercintanya ini.

"Astaga..!" pekik Aly menutup mulutnya "ini untuk ku?" tanyanya kepada Alex yang berada di belakangnya.

"tentu sayang. Gaun itu khusus ku pesankan untuk mu. Pakailah malam ini, karna aku ingin kau tampil cantik malam nanti"

"jadi, maksud mu selama ini aku tidak cantik?" tanya Moonaly dengan mata yang masih setia menatap gaunnya. Tangannya terulur untuk menyentuh manik-manik yang berkilau dibagian atas gaun itu. Gaun itu melambai ringan di bagian bawahnya dengan campuran putih lembut dibagian tangan. 'ini sempurna' bisik hatinya.

Alex tertawa kecil. Lalu memeluk Moonaly dari belakang. Ia meletakan dagunya di lekukan leher Matenya.

"dimata ku kau selalu cantik sayang" ujarnya lembut lalu mengecup pelan pipi kenyal itu.

"bohong, buktinya tadi kau berkata lain" sergah Aly.

"memangnya tadi aku berkata apa? Hm..?" tanya Alex dengan mengangkat sebelah alisnya.

"kau memang tidak bilang, tapi secara tidak langsung kau melakukannya" rungut Aly.

Alex memutar tubuh wanitanya pelan, sehingga sekarang mereka saling berhadapan. Netra coklat itu menatap intens manik abu-abu silver tersebut. Ibu jarinya mengelus singkat bibir bawah yang tengah merengut itu, dengan gemas Alex menciumnya pelan lalu tersenyum menatap sang bidadari dihatinya.

"kau selalu cantik, sayang. Tidak ada wanita yang secantik dirimu bagi diri ku dan Leo" ujarnya dengan tersenyum lalu mengesekkan hidung mereka berdua.

"dasar pengoda" rutuk Moonaly kesal, tapi tak urung wajahnya tetap bersemu merah.

Alex suka dengan rona merah malu itu. Ia tertawa kecil.

"ya, itulah aku jika didekat mu" balas Alex ringan lalu memiringkan kepalanya dan menyatukan bibirnya dengan bibir Moonaly, lagi.

******

Alex tidak henti-henti terpukau melihat penampilan matenya yang sempurna. Racle tampak seperti seorang dewi Aqua dimatanya. Ia benar-benar mengagumi dan mencintai wanitanya. Bahkan ia rela mati demi matenya ini.

"kau sangat cantik sayang" puji Alex tulus, tangannya sudah bergriliya di punggung mulus yang tidak terlalu terbuka itu, ia merapatkan tubuhnya lalu menghirup aroma khas matenya dan memberikan kecupan ringan di dahi sang wanita.

"dasar pengoda" ujar Aly lalu memukul pelan dada bidang Alex "jadi, mau kemana kita?" lanjutnya.

"kau akan tau nanti. Sekarang, ikuti aku princes..! Aku yakin kekasih hati ku ini akan sangat menyukainya nanti" balas Alex dengan sebelah alis terangkat dan senyuman nakal di wajah tampannya.

Aly hanya tertawa melihat tingkah Alex. Ia menerima uluran tangan Alex dan mereka bergandengan tangan dengan mesra.

Alex mengandengannya dengan manja, terkadang sekali-kali pria itu akan mencium punggung tangannya lalu senyuman yang sangat manis akan menjadi nilai tambahnya. Mereka terus berjalan ke sisi sebelah kanan istana, sepanjang perjalanan mereka yang temaram hanya di dampingi oleh lilin putih yang sudah tersusun di sisi kanan dan kiri jalan.

The Alpha King is The Wizard MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang