Alex menahan rasa amarah yang sangat besar di dadanya. Dengan langkah yang terburu-buru, ia kembali melangkah ke arah kamarnya. Namun, begitu pintu besar yang berwarna kuning emas itu terlihat. Kembali dadanya di hantam oleh rasa sakit yang mengelitik. Ia tau dengan perasaan ini.! Ia tau dengan sensasi geli yang dirasakan oleh hati dan jantungnya! Dengan sedikit berlari ia mendobrak pintu emas itu, dan detik itu juga ia tertegun dengan pandangan mata yang berkaca-kaca.
'apakah ini masih mimpi? Jika iya, ku mohon jangan bangunkan aku' batinnya.
Air mata secara perlahan mengalir di kedua sisi pipinya yang mulai di tumbuhi bulu halus. Ia tersenyum hangat melihat pemandangan yang ada di depannya. Lama ia terdiam di depan ambang pintu itu, ragu untuk melangkahkan kakinya masuk kedalam. Takut apabila ke hadirannya membuat gambaran indah itu hilang.
Wanita cantik itu menegadahkan wajahnya, lalu memalingkan nya ke arah Alex. Senyum manisnya masih terlihat tetap sama seperti dulu.
"hei daddy...!!!" ujarnya manis sambil memeluk bayi kecil di pelukannya.
Alex masih terdiam dengan suara isak tanggis nya yang mulai keras terdengar. Meresapi dan menatap lekat segala hal yang ada di depannya saat ini.
'Tuhan... Aku gila karena sungguh merindukannya!!' rutuknya pilu di dalam hati.
"hei... Kenapa kamu menanggis? Tak ingin kah kamu memeluk diriku dan anak kita" ujar Aly dengan senyum lembutnya.
Mendadak kedua mata Alex membulat sempurna, ia menampar keras sebelah pipi kanannya sehingga meninggalkan jejak merah disana.
"apakah ini nyata? Atau aku hanya bermimpi bodoh lagi?" gumamnya.
Aly pun tertawa kecil melihat tampang bodoh pasangannya.
"ini kenyataan, sayang" ujarnya lembut dan mendekap erat putranya.
Alex terkejut, ia segera berlari ke arah matenya. Memeluknya erat dan mendekapnya dengan kuat. Suara isak tanggisnya dapat di dengar dengan jelas sekarang ini. Dadanya bergemuruh hebat karena menahan semua rasa yang membuncak.
"kau kembali.!! Kau kembali, sayang!!!" ia mengecup keseluruhan sisi dari wajah wanitanya. "jangan pergi lagi!! Ku mohon jangan pergi lagi!! Aku tak bisa Rachel" racaunya sambil mencium puncak kepala pasangannya.
*****
Jalan setapak yang bercahaya itu membawanya ke sebuah taman yang sangat indah.. Disana terdapat satu ayunan cantik yang di penuhi oleh tanaman bunga yang menjalar di talinya yang mengantung. Ayunan itu di teduhi oleh sepohon kayu yang rindang dan sejuk. Aroma dari wewangian para bunga yang tumbuh di taman itu memenuhi indra penciumannya. Taman itu sangat cantik karena dipenuhi oleh bunga yang bermekaran dan para peri bunga yang berterbangan menari bahagia. Aly tersenyum melihat seorang wanita yang sangat cantik dengan tubuh dan rambut kuning emas yang sangat bercahaya indah.
Wanita itu sedang duduk di dekat pinggiran kolam kecil dengan airnya yang sangat jernih. Di kolam itu terdapat beberapa ikan yang memiliki warna-warna yang menakjubkan. Ia menatap lekat air kolam tersebut sehingga membuat Moonaly penasaran dan melangkah maju.
Ketika mendekati air tersebut baru lah Aly sadar bahwa wanita itu sedang melihat sesuatu yang menyedihkan.
"Dia terluka karena mu" ujarnya lembut "dan dia akan jatuh pada sosoknya yang paling rapuh" lanjutnya lalu berpaling menatap teduh ke arah Moonaly.
Tanpa perlu bicara, Aly tau bahwa wanita cantik yang ada di hadapannya saat ini adalah sang MoonGoddes yang agung.
Wanita itu berdiri lalu menyambut kedatangan Aly. Sebelah tangan kanannya yang lentik mengelus pelan perut kecil Aly. "Dia tumbuh dengan baik. Dia adalah hadiah kecil untuk mu dan dia" ujarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Alpha King is The Wizard Mate
Loup-garouMoonaly pov Aku bisa melihat mu... Dimana pun kau berada... Aku akan selalu membantu mu dari belakang karena kau adalah lelaki ku...walaupun kita jarang bertemu tapi kau pasti tau betapa aku sangat mencintaimu.. Alex pov Aku selalu merindukan mu mat...