part 23

2.8K 181 28
                                    

Hei hei heiiii........

Saya up lagi... Gimana kabar kalian yang masih setia baca cerita ini😄

Sebelumnya makasih buat yg udah tekan tanda🌟 dan yg udah memberikan komen semangat😆

Sumpah.!! saya senang banget kalo kalian baek kayak gitu😁

Ok, singkat cerita silahkan menikmati ceritanya and enjoying guys😘😘

*****

Malam ini adalah malam terakhir sebelum terjadinya perang. Alex terlihat sangat gusar walaupun tertutup dengan wajah kerasnya yang dingin. Bohong jika dia tidak memikirkannya. Ancaman perang yang dilayangkan padanya tidak main-main. Ia yakin Antonio, pangeran vampir itu pasti sudah menyiapkan siasat yang sempurna sehingga berani untuk menentangnya secara nyata.

"ah.. Brengsek!" rutuk Alex pelan dengan mengebrak kecil meja kerjanya, dapat ia rasakan rasa pusing menyerang syaraf otaknya yang sudah berpikir rumit.

Klik....
(suara pintu terbuka)

Alex menghirup pelan udara yang ada di sekelilingnya. Mendadak ruangan kerjanya ini di penuhi oleh aroma fresh buah-buahan dan manisnya vanila. Tak perlu berpaling untuk mengetahui siapa pelakunya. Ia tersenyum kecil dan memejamkan mata lelahnya, untuk meresapi sentuhan lembut yang diberikan oleh matenya.

"tenanglah sayang.! Otak mu akan terasa panas oleh semua pemikiran buruk itu" ujar Moonaly lembut dengan memberikan pijatan-pijatan kecil diatas surai hitam itu.

"hmm" balas Alex lalu membuka kedua matanya. Tangan kanannya meraih tangan kecil Moonaly dan memberikan kecupan hangat disana. Ia tersenyum dan menganggukkan kepalanya sebagai isyarat.

Moonaly yang paham pun segera berjalan memutari Alex, ia memilih duduk di pangkuan prianya yang sudah siap sedia menerima dirinya. Alex segera melingkarkan tangan kanannya pada pinggang kecil Aly, merapatkan tubuh mereka, lalu menarik sisi dagu wanitanya dengan tangan kirinya yang bebas. Dan detik berikutnya kedua pasang mata itu sudah saling bertatapan dalam gelora. Mereka sama-sama bisa merasakan hembusan nafas masing-masing, sebelum akhirnya, Alex mengusap lembut bibir merah muda ranum itu dengan ibu jarinya dan menyatukan bibirnya. Ia menyesapi bibir ranum itu dengan lembut, mengigitnya pelan lalu mengulumnya dengan sangat hati-hati sampai Moonaly membuka akses untuk meneruskan aksinya.

Ketika rongga mulut itu terbuka, tanpa ragu Alex segera meloloskan lidahnya kesana, mencari lidah pasangannya lalu berusaha untuk saling melilit. Ia sudah tidak peduli lagi dengan saliva dan nafas mereka yang saling bertukaran. Semua yang ada pada wanitanya ini adalah candu obat baginya. Penenang dari kejiwaan yang gila akan amarah.

"hmmnggg....." desah Moonaly tertahan karena ciuman panas Alex yang tiada hentinya. Bahkan, tangan lelakinya itu sudah bergriliya di dadanya. Walaupun ia masih mengenakan baju tapi ia bisa merasakan sensasi panas yang di berikan oleh telapak tangan Alex.

"A...lexxxx..."

"tenanglah sweety... Aku akan merebahkan mu supaya lebih nyaman" balas Alex dengan pandangan mata yang sudah mengabut. Tubuh mereka sudah sama-sama terasa panas. Ini adalah hal yang lumrah bagi kaum werewolf. Semua mahkluk tau bahwa bangsa werewolf akan memiliki suhu tubuh diatas rata-rata jika akan melakukan hubungan intim. Entahlah, mungkin itu pengaruh hormon.!.

Ia mengangkat tubuh ringan Moonaly, mengalungkan kedua kaki wanitanya di lingkar pinggangnya yang kokoh. Tangan kirinya memeluk erat tubuh Moonaly untuk menjaga keseimbangan, sementara tangan kanannya menekan tengkuk matenya agar ciuman mereka tidak terlepas.

"haaahh... ahhh..."

Suara deruan nafas dari mereka berdua menjadi penanda betapa panas dan bergeloranya adegan yang sedang berlangsung.

The Alpha King is The Wizard MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang