Hari ini jadwal nya kelas 12B, alias kelas nya Renatta untuk olahraga.
Entah bumi sedang terbalik atau memang Renatta lagi rajin, hari ini dia gak telat dateng ke sekolah. Ada kemajuan ya seperti nya.
Sekarang sudah memasuki waktu jam pelajaran olahraga dimulai dan siswa kelas 12B langsung bergegas ke lapangan, karena kalau telat satu menit saja semuanya disuruh keliling lapangan sepuluh kali seperti waktu itu.
Pritt!
Tiupan peluit panjang berasal dari arah lapangan. Yang tadi jalan nya santai untuk ke lapangan, sekarang mereka awto lari, karena takut disuruh lari lapangan.
"Bapak hitung dalam sepuluh detik, jika belum rapih semuanya lari lapangan" ucap Pak Asep selaku guru olahraga.
"Satu"
Murid murid semakin gelagapan walaupun mereka sudah sampai di tempat, tapi masih ada teman nya yang masih otw ke lapangan, kalau telat akibat nya akan kena ke seluruh siswa kelas tersebut.
"Lima" ucap guru olahraga tersebut membuat siswa 12B semakin deg deg an.
Ada yang berkata,
"Woii!! Gc anjirr, nanti disuruh lari lapangan!!" ucap ketua kelas yang bernama Rayhan.
Ada juga yang berkata,
"Udah ini mah pasti disuruh lari. pasrah aja lah gue mah" ucap salah satu siswa lainnya.
"Sembilan"
"Sepuluh"
Pritt!!
"Sekarang akan bapak cek, siapa saja yang belum ada disini, kalau tidak lengkap kalian harus keliling lapangan sepuluh kali"
"Kurangin dong Pak!!" Seru beberapa siswa berbarengan.
"Tidak usah protes, jika protes akan bapak tambah lima lagi"
"Iya pak" jawab siswa itu pasrah.
Di lain tempat, Renatta baru saja habis dari toilet, karena dia memakai sunblock dulu dan sekalian buang air kecil.
Renatta ke toilet ditemani oleh Amanda. Belakangan ini hubungan mereka lebih baik daripada pertama kali bertemu. Tapi tetap saja Renatta hanya berbicara seperlunya, namun dia mau ke kantin bersama jika ia mau pokoknya kalau mood nya lagi baik Renatta pasti mau.
"Aduhh Natt, gimana nih? Kita udah telat, pasti disuruh lari lapangan deh" Kata Amanda gelisah.
"Udah sih sans aja, baru gitu aja udah takut" jawab Renatta.
"Dih bukan gitu, tapi kalau udah disuruh lari tuh past—"
"Ssttt!! Udah gak usah bacot, jalan aja dulu" potong Renatta dengan nada santai.
Memang terlalu santuy manusia bernama Renatta ini.
Sampailah mereka berdua di lapangan dan langsung mendapat ocehan dari Pak Asep.
"Habis darimana saja kalian? Kenapa baru datang?" Tanya Pak Asep.
"Maaf pak, kami habis dari toilet" balas Renatta biasa aja.
"Alasan saja kalian. Sekarang semuanya berbaris dan mulai lari keliling lapangan sepuluh kali!!" Perintah Pak Asep.
Terdengar lah gumam an kecil dari murid murid yang merasa kesal, terutama kepada Renatta
Dimulai lah hukuman mereka dari sekarang, sungguh penderitaan yang sangat berat.
***
Selesai sudah jam pelajaran olahraga dan sekarang masing masing murid sedang mengganti baju dan Renatta sekarang sedang di loker sendiri, tadi nya Amanda bersedia untuk menemani nya, tapi Renatta tidak mau.
Renatta sedang membuka pintu loker nya, namun lagi lagi terdapat kertas yang terjatuh dari loker nya seperti kemarin.
"Surat lagi? Siapa sih sebenernya yang ngirim ginian" ucap Renatta pada dirinya sendiri.
Lalu Renatta membuka nya,
hei! Morning!
Semoga hari mu menyenang kan hari ini dan mungkin kamu akan selalu menerima surat dari ku ini setiap hari nya. Hihi-M XII
"Anjirr!! Siapa si ini yang ngirim malah ga ada naman—Eh ini ada deh namanya, siapa ni M XII, apasih maksudnya?"
Namun Renatta tidak ingin terlalu memikirkan nya, jadi ia lebih memilih menaruh surat tersebut di lokernya dan mengambil baju seragam nya.
Saat dipertengahan berjalan menuju toilet, Renatta bertabrakan dengan seseorang yang tidak ia kenal.
"Aduhh" lirih Renatta.
"Eh, maaf ya gak sengaja" jawab seorang laki laki.
"Duh gimana sih? Makannya lain kali jalan tuh liat liat dong" omel Renatta ke cowok tadi.
"I-iya" jawab cowok tersebut.
—fan
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐄𝐍𝐀𝐓𝐓𝐀
Teen FictionBukan kisah tentang cowok dingin, bad boy, atau geng motor. Tetapi menceritakan proses kembali nya hubungan yang belum selesai. HAPPY READING!🖤 ⓒunviserve, 2O19