Saat ini Renatta sedang berjalan menuju rumahnya, maklum lah rumah orang kaya kan pasti halaman nya besar.
Saat Renatta membuka pintu rumahnya, ia hanya bisa melihat rumah yang terlihat tidak ada penghuni nya. Sepi, itulah kata yang menggambarkan rumah nya saat ini.
Sebenarnya Renatta sangat bosan dengan keadaan rumahnya yang seperti ini.
Mama nya berprofesi sebagai designer. Pulangnya pasti tengah malam dan berangkat kerja pada saat Renatta belum bangun. Terkadang hanya mendapatkan libur di hari Minggu, itu pun juga Mama nya pasti masih bekerja di rumah untuk menyelesaikan pekerjaan nya yang belum selesai.
Kalau Papa nya Renatta mengurus perusahaan keluarganya. Sudah pasti papa nya sangat sibuk meeting di luar negeri maupun di dalam negeri.
Back to topic.
Renatta memutuskan untuk masuk ke kamarnya yang berwarna hijau pastel dan warna putih.
Renatta melemparkan tasnya ke sembarang arah dan menidurkan dirinya ke kasur. Karena sangat bosan Renatta memutuskan untuk memainkan ponselnya.
Ia membuka aplikasi chatting dan muncul sebuah notifikasi yang sangat di luar dugaan Renatta.
Martian Dvndra add you as a friend.
"Hell?! Apa apaan sih, kok dia bisa dapet id gue" Renatta bermonolog pada dirinya sendiri sambil meracau kesal. Pasalnya Martian nge-add Renatta di aplikasi chat tersebut.
Tringg!
Ponsel Renatta berdering yang mendakan ada sebuah notifikasi baru.
Martian Dvndra.
Hai Natt!!
Add back yaSumpah demi apa pun Renatta merutuki nasibnya karena jari nya tidak sengaja menekan notifikasi dari Martian. Dan berakhir lah mucul roomchat nya dengan Martian.
Martian Dvndra.
Just read?
Malu ya bales chat gue :)Renatta sangat ingin membunuh Martian kalau saja membunuh tidak berdosa dan tidak melanggar undang undang.
'Ada ya manusia dengan tingkat ke ge-eran yang tinggi'-batin Renatta
Renatta menjadi sangat malas untuk memainkan ponselnya. Dan seketika Renatta berfikir untuk menghabiskan waktunya ke suatu pusat perbelanjaan.
***
Sekarang Renatta sudah sampai di salah satu mall yang berada di kawasan Jakarta Selatan.
Mall ini memang sudah sangat terkenal dan terdapat banyak brand terkenal disini. Seperti Zara, Louis Vuitton, Bershka, H&M, Gucci, Chanel, dan lain lain.
Saat ini Renatta benar benar sudah tergoda dengan baju baju yang ada disini. Rasanya ingin sekali Renatta membeli semuanya, bahkan beserta toko nya juga.
Beginilah Renatta kalau hawa nafsu shopping nya sudah meningkat drastis. Pasti ia akan menghambur hamburkan uangnya. Bahkan ia pernah menghabiskan tiga kartu ATM hanya untuk shopping. Benar benar pemborosan.
Namun ia melihat lihat toko sepatu dulu, karena ia sedang mencari sneakers putih yang bagus. Ia sangat bingung karena disini cuma ada banyak sneakers yang bagus.
Renatta memilih sneakers yang membutuhkan waktu sekitar lima belas menit. Ia akhirnya memutuskan untuk membeli sneakers dengan brand Gucci.
Ia tidak mempermasalahkan berapa pun harga sepatu itu, yang penting apa yang ia ingin tercapai.
Saat ingin mengambil sneakers yang ia ingin kan.
Ada tangan yang lebih besar dari nya yang sudah mengambil sneakers itu duluan. Renatta menggerutu kesal, karena ia sudah menghabiskan banyak waktu hanya untuk memilih sneakers.Saat Renatta mendongakan kepalanya. Ia dapat melihat seorang yang sangat dihindarinya hari ini.
Orang itu adalah Martian.
'Oh God!. Why gue harus ketemu sama dia'-batin Renatta.
Dengan sangat cepat bahkan hanya seperti angin yang hanya lewat dalam setengah detik, sneakers tersebut sudah ada di tangan Renatta.
"Sneakers ini punya gue, kan gue duluan yang ngeliat" Ucap Renatta setelah mengambil sepatu itu dari tangan Martian.
Martian pun saat ini tidak tinggal diam. Ia sedang berfikir bagaimana caranya agar ia dapat mengambil sneakers itu dari tangan Renatta.
"Ehh ada Bang Atthala"Ucap Martian secara tiba-tiba dengan tangan yang dilambai lambaikan seperti sedang menyapa seseorang
Saat mendengar Martian mengucapkan nama Atthala,
dengan cepat Renatta menoleh ke arah belakang dan tidak ada orang yang nama nya disebut oleh Martian tadi."Haha masih gampang di bohongin ternyata" ketawa Martian secara terbahak bahak karena telah berhasil mengelabui Renatta.
"Sial" Umpat Renatta namun masih bisa di dengar oleh Martian.
By the way, bagi yang gak tau Atthala. Dia ini kakak nya Renatta, yaitu Atthala Fernandez.
Atthala saat ini sedang menduduki pendidikan strata 1 jurusan Teknik semester 4.Atthala termasuk deretan orang pintar di universitas nya.
Back to topic.
Saat ini Renatta sudah mencapai tingkat kesal level tinggi, karena barang yang ia mau sudah diambil orang lain. Renatta paling tidak suka jika barang miliknya diambil atau digunakan oleh orang lain.
Karena sangat kesal Renatta memutuskan untuk keluar dari toko sepatu itu dengan wajah kesal. Dan ia memutuskan untuk menuju salah satu cafe di mall tersebut.
Renatta memilih kursi yang berada di pojok, karena dari tempat ini ia dapat melihat pemandangan Kota Jakarta.
"Hufft...niat nya pergi ke mall mau shopping, jadi nya gak beli apa apa" Renatta bermonolog dengan dirinya sendiri sambil meluapkan rasa kesal nya.
Tiba tiba ada sebuah tangan yang menyodorkan paper bag besar.
Saat Renatta mendongakkan kepala nya, ternyata pemilik tangan itu adalah Martian.
"Sepatu itu buat lo aja, gue udah punya banyak. Gue bayarin juga tuh, baik banget kan gue ?" Ucap Martian dengan sangat percaya diri. Lalu ia mendudukan tubuh nya di kursi yang berada di depan Renatta.
"Sorry gue gak butuh barang dari lo" Setelah mengucapkan itu Renatta langsung beranjak pergi dari cafe tersebut, karena mood nya hari ini benar benar sudah dirusak oleh manusia bernama Martian.
***
Renatta turun dari mobil putih nya. Saat ia sedang berjalan menuju pintu rumah ia menolehkan kepala nya ke belakang, karena merasa ada yang mengikuti nya.
Tetapi saat Renatta melihat ke belakang tidak ada siapa pun. Namun Renatta mengabaikan nya dan tetap berjalan menuju rumahnya.
Saat Renatta sudah masuk ke dalam rumah dan baru berjalan beberapa langkah berbunyi ketukan pintu, karena ia malas untuk berteriak untuk memanggil pembantu nya ia memutuskan untuk membuka pintu nya sendiri.
"Sebentar!!" Ucap Renatta sedikit berteriak agar dapat di dengar dari luar agar seseorang yang dibalik pintu rumah nya dapat berhenti mengetukkan pintu berkali kali.
Ceklek
Saat Renatta sudah membuka pintu ia tidak dapat melihat siapa pun.
"Duhh...siapa sih kok orang gak dikenal di bolehin masuk sama satpam" Setelah mengucapkan kalimat itu Renatta kembali masuk ke dalam rumah nya.
Tok Tok Tok
Terdengar kembali suara ketukan pintu dan dengan cepat Renatta membuka pintu rumahnya agar dapat melihat siapa orang jahil yang bermain main dengan nya.
Saat sudah membuka pintu, Renatta terkejut karena seseorang yang daritadi bermain main dengan nya adalah—
—fan
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐄𝐍𝐀𝐓𝐓𝐀
Teen FictionBukan kisah tentang cowok dingin, bad boy, atau geng motor. Tetapi menceritakan proses kembali nya hubungan yang belum selesai. HAPPY READING!🖤 ⓒunviserve, 2O19