Dua hari kemudian....
"Guys, tadi Bu Sinta udah ngasih nilai seni budaya ke gue. Katanya yang nilai nya bagus, grup nya Kirana sama grup nya Renatta, berarti grup kalian bakal yang wakilin kelas kita ya" Ucap Rayhan di depan kelas setelah ia diberitahu Bu Sinta tentang penilaian seni musik.
"Berarti yang tampil jadi band ada enam orang ya. Kelas kita kan murid nya tiga puluh terus dikurang enam, jadi sisanya dua puluh empat orang. Berarti nanti bakal dibagi buat yang tim dance dan tim properti. Oke ya?" Ujar Rayhan lagi dan disetujui oleh semuanya.
"...."
"Anjir dikacangin gue, kalau ada orang ngo—"
"Iya, bacyottt!" Teriak Kelvin.
"Yee ngegas lo!" Balas Rayhan.
"Ray, gue mau masuk tim dance dong" Kata Stella, yang bersedia masuk tim dance, karena dia anak ekskul dance.
"Yaudah. Kalau gitu sekalian aja lo yang atur tim dance nya" Jawab Rayhan.
"Nanti lo pilih aja anggota dance nya siapa aja, intinya jangan lebih dari enam belas orang" Sambung Rayhan.
"Sip, sans ae" Jawab Stella dengan mengancungkan jempol nya.
***
Yang menjadi perwakilan band kelas 12B ada dua tim. Tim yang menjadi perwakilan adalah grup Renatta dan grup Kirana.
Sekarang mereka ber-enam sedang berkumpul di meja Renatta, berdiskusi tentang apa yang akan mereka tampilkan nanti.
"Jadi mau pake lagu apa?" Tanya Kelvin.
"Em-apa ya? Soalnya lagunya harus bisa dibuat dance juga kan?" Jawab Kirana.
"Ada yang punya ide gak? Jeni, lo kan suka sama lagu pop dance gitu kan, lo pasti ada saran dong"
"Ada sih, tapi gatau bisa buat dance apa enggak" Jawab Jeni, dia anggota grup musik Kirana.
"Sans elah, asalkan tau lagunya dulu. Nanti baru kita diskusiin sama anak dance" Ujar Renatta.
"Gue sih saranin lagu Marry you nya Bruno Mars, gimana?"
"Hmm...boleh juga" Ujar Amanda.
"Yaudah nanti gue bilang ke Stella" Ucap Kirana.
"Ini udah kan diskusi nya? Gue mau ke kantin nih" Ujar Renatta.
"Yaudah sekarang tentuin lagu nya aja, nanti gue buat group chat buat bahas latihan nya" Kata Amanda.
Lalu setelahnya mereka bubar dan Renatta, Amanda, Kelvin pergi menuju kantin.
"Sekarang bagian lo kan vin yang beli makanan?" Kata Renatta.
"Hah? Emang iya? Bukannya udah kemarin?" Ucap Kelvin pura pura lupa.
"Halah tai lo! Pura pura bego, udah sana cepet pesen" Sarkas Amanda. Tapi setelahnya Kelvin tetap pergi untuk memesan makanan, walaupun dengan wajah yang antar mau-tidak mau.
"Amanda" Panggil Renatta.
"Hm apaan?" Sahut Amanda.
"Gue mau nanya, tapi ini tentang bukan tentang gue ya"
"Iya iya, apa emangnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐄𝐍𝐀𝐓𝐓𝐀
Teen FictionBukan kisah tentang cowok dingin, bad boy, atau geng motor. Tetapi menceritakan proses kembali nya hubungan yang belum selesai. HAPPY READING!🖤 ⓒunviserve, 2O19