4. Crazy Boy

88 27 5
                                    

Seperti biasa, hari ini Renatta pergi menuju sekolah untuk mempelajari pelajaran yang sangat membosankan.

Entah angin darimana, Renatta hari ini tidak datang terlambat dan ada alasan lain juga, Renatta gak mau kena hukuman lagi bareng si Martian rese.

Renatta sedang berjalan di koridor sekolah dengan wajah yang jutek dan dingin, bahkan tak sedikit orang yang mau dekat atau nyapa sekali pun.

Renatta berjalan menuju kelas nya yang ada di lantai dua. Saat memasuki kelas yang Renatta rasakan adalah sepi.
Sepi karena memang ini baru jam enam lewat lima belas menit sedangkan jam pelajaran dimulai pada pukul tujuh. Namun ada juga beberapa siswa yang sudah datang, mereka lah siswa yang sangat hormat pada kedisiplinan.

Menurut Renatta hidup seperti itu sangat membosankan dan tidak membuat happy, bisa bisa Renatta mati muda. Karena hidup itu harus dinikmati, apalagi masa muda, hanya datang sekali seumur hidup.

Oke, back to topic

Setelah duduk di kursi nya, Renatta lebih memilih untuk mengeluarkan ponsel nya dan membuka chat yang sangat ramai itu, terutama grup nya dengan teman SMA nya dulu.

Masih ingat kan Squad Renatta yang berisi empat orang, yaitu Cynthia, Tiffany, dan Jesslyn. Mereka memang sahabat nya dari SMP, tapi Renatta lebih dekat dengan Jesslyn.

Sedangkan di sekolah baru nya sekarang, Renatta belum menemukan orang yang bisa ia anggap teman.

Renatta  memang masih tidak terlalu akrab dengan Amanda, mungkin memang jarang ngobrol, lebih tepat nya Renatta yang tidak mau diajak ngobrol. Menurutnya mengobrol Amanda kurang nyambung

Tapi sekarang Amanda lebih sering ngomongin tentang pacar nya, sebenernya bukan pacar nya, tapi yang Amanda maksud adalah idol dari salah satu boygrup yang sedang naik daun di Korea Selatan.

Sebenernya Renatta selalu mendengarkan apa yang Amanda bicarakan, namun Renatta memilih untuk tidak menanggapi nya.

Sudah cukup kita bahas tentang Amanda. Karena orang yang diomongin ternyata baru saja datang dan menuju ke kursi Renatta, ya karena mereka memang teman sebangku.

"Haii Renatta!! Tumben banget nih lo udah dateng"Sapa Amanda dengan nada yang sangat berlebihan.

"Lagi pengen aja"Balas Renatta singkat.

"Ohh gitu, by the way lo udah ngerjain tugas dari Bu Fira ?"

"Yang mana?" Tanya Renatta, karena memang ia tidak tahu sama sekali tentang tugas dari Bu Fira, soalnya kemarin Renatta sedang dihukum.

"Yang buku paket"

"Oh" Balas Renatta, sekali lagi dengan sangat singkat.

SINGKAT.

"Serius nih, lo udah belum?"

"Belum"

"Lahh anjirr, bisa bisa dihukum lo sama Bu Fira" Ucap Amanda dengan lebay.

"Yaudah si biasa aja"

"Seriusan gue, Bu Fira kalau ngasih hukuman gak tanggung tanggung loh"

"Yaudah sih, terserah gue" Perkataan terakhir Renatta setelah ia memilih untuk berjalan keluar dari kelas nya, karena sangat malas mendengarkan Amanda kalau sudah mengoceh panjang lebar.

Karena gak tau mau pergi kemana, Renatta memilih menuju kantin saja. Ke kantin juga hanya sekedar untuk bermain ponsel, karena Wifi di kantin lebih cepet, makannya banyak murid kalau membolos pasti pergi ke kantin.

Nama nya juga anak remaja jaman sekarang, ponsel nya bagus tapi gak punya kuota

hehe.

Renatta duduk di salah satu kursi yang ada di kantin, awal awal nya Renatta saat sedang main ponsel masih tenang tenang aja, namun ada secunguk Martian yang menghampiri Renatta dan mengganggu ketenangan nya saat main ponsel.

𝐑𝐄𝐍𝐀𝐓𝐓𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang