RAIN - EPILOG

1.8K 47 1
                                    

2 tahun kemudian.....

"Aurel! ngapain hujan-hujanan di situ?!
ayo sini!" ujar Jesy, menyuruh Aurel untuk mendekat dan berhenti bermain hujan.

Gadis berponi dengan rambut coklat itu menoleh, gadis itu tersenyum kecil kemudian menggelengkan kepalanya pelan.

"Nggak mau ah, Jes. Aku mau main hujan sebentar, ya? please..." gadis berponi itu memohon pada Jesy, teman seperjuangannya saat SMA hingga kini.

Gadis cantik bernama Jesy dengan rambut yang di potong menjadi sebahu itu berkacak pinggang seraya menggelengkan kepalanya, gemas melihat tingkah Aurel yang dari dulu tidak berubah sama sekali.

Terpaksa deh Jesy harus menyusul Aurel dan ikut kehujanan. Jesy tidak mau sahabat nya itu nanti jatuh sakit. Jesy sangat menyayangi Aurel. Ia sudah menganggap Aurel seperti adiknya sendiri.

"Bandel banget sih di bilangin! kalau Varo nanti tau lo main hujan-hujanan bisa apes!" kata Jesy menarik tangan Aurel, mengajak gadis berponi itu ke tempat teduh.

Aurel terkekeh kecil, "Varo nggak bakal marah kok, Jes. Varo kan su-"

"Suka hujan juga?" potong Jesy cepat. Ia sudah hapal sekali dengan ucapan gadis itu.

Aurel mengangguk polos, sementara Jesy menggelengkan kepalanya.

"Rel, Rel! Varo emang suka hujan, tapi dia bakal nggak suka kalau sampai lo sakit gara-gara keseringan main hujan!" ujar Jesy hampir frustasi.

Aurel tertawa pelan mendengar ocehan sahabat nya itu. "Kamu nggak berubah ya' Jes dari dulu. Masih cerewet!"

Jesy melotot, "Eh! di bilangin juga!"

"Main hujan itu seru loh. Kamu nggak mau main juga?" kata Aurel polos sambil tersenyum lembut. Gadis itu kemudian memeluk tubuhnya sendiri karena kedinginan.

Jesy menghela nafas, "Ish, lo tahu sendiri kan, gue cepet kena flu, habis ini aja gue tebak bakal langsung pilek." kata Jesy.

Aurel menunduk, ia menjadi merasa bersalah pada sahabat nya ini. "Maaf, gara-gara aku, kamu jadi ikut basah gini."

Jesy terdiam. Gadis itu kemudian tersenyum tipis. "Gue nggak apa-apa kok, Rel. Aneh deh lo, kayak sama siapa aja. Kita ini udah sahabatan dari SMA. Jangan kaya baru kenal gitu dong." ujar Jesy membuat Aurel tertawa.

"Oh ya, habis ini lo langsung pulang aja, ya? nggak mungkin kan lo tetep kuliah dengan keadaan basah-basahan kayak gini?"

"Emang nya nggak apa-apa? sebentar lagi kan' kita mau ada kelas." tanya Aurel.

Jesy berdecak, "Gampang itu! nanti gue tinggal bilangin ke dosen nya. Lo tenang aja, okay?"

Aurel mengangguk pelan dan tersenyum lebar, "Makasih ya, Jesy. Kalau gitu aku mau kedepan dulu. Varo udah nungguin nih."

Jesy mengangguk mengiyakan, "Iya. Hati-hati ya, Aurel!"

Saat Aurel baru berjalan beberapa langkah, ia baru teringat akan sesuatu. Sesaat kemudian Aurel meringis pelan.

"Ah! aku sampai lupa! hari ini kan mau ketemu Vino!"

••••

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAIN : don't leave me [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang