16. BUKAN SALAH AUREL!

3K 142 3
                                    

HAPPY READING

JANGAN LUPA DENGERIN MULMED NYA YAHHH 👆🏻 THANK YOU!

"Untuk kedua kalinya, dia menyelamatkan ku, entah mengapa aku selalu ingin bersama lelaki itu, dia membuatku nyaman. Apa mungkin aku-menyukainya?"
-Agatha Aurel Pricilla-

Aurel masih merasa gugup berada di dekat pria itu. Jantung nya sedari tadi berdegup kencang. Ia takut jika saja pria itu bisa mendengar degupan kencang miliknya itu.

"Kalau gue boleh tau, untuk apa lo ngasi novel itu ke gue?" tanya Aurel.

"Tujuan gue ngasi novel itu ke lo, karena gue-"

Kring kring kring!!

Ah, sialnya bel itu berhasil membuat Vino tidak jadi melanjutkan perkataannya.

Bel masuk kelas sudah berbunyi membuat seluruh siswa berhamburan untuk memasuki kelasnya masing-masing.

Jika sampai masih ada yang keluyuran apalagi bolos di jam pelajaran, maka Pak Bambang akan segera menjemurnya selama berjam jam dengan teriknya sinar matahari. Sungguh kejam!.

Di sisi lain, beberapa gadis sedang memperhatikan Vino dan juga Aurel dengan amat teramat kesal.

Sekelompok gadis dengan baerpakaian super ketat, dan memakai rok yang terlalu pendek. Dan di bagian kerah baju di sisakan 1 kancing yang terbuka. Siapa lagi kalau bukan, Cherly dan para sahabatnya.

Setelah sekian lama berusaha untuk move on, Cherly tetap saja tidak bisa. Ia benar-benar ingin memiliki Vino!.

Dan untuk kesekian kalinya ia harus melihat kedekatan Vino dan juga Aurel. Lantas hal itu membuat amarahnya semakin memuncak.

Cherly terus saja meremas roknya, ia sudah berapi-api melihat Aurel dan juga Vino terus bertatap muka.

Harusnya gue yang ada di sana!, bukan cewe murahan itu!, awas aja lo rel, tunggu pembalasan gue!, batin Cherly dengan kesalnya lalu pergi secepatnya dari tempat itu agar hatinya tidak terbakar oleh pemandangan mengesalkan itu.

Di sisi lain Aurel masih terlihat canggung dengan Vino.Sebenarnya ia ingin sekali mengetahui apa yang akan di katakan oleh Vino, tetapi karena bel masuk telah berbunyi ia harus segera balik ke kelasnya karena akan ada ulangan dari Bu Ratna yang harus ia ikuti.

"Ehm, u-udah bel masuk, gue ke kelas duluan ya." pamit Aurel yang di balas anggukan oleh Vino.

Setelah melihat kepergian Aurel, Vino tersenyum miris menatap punggung gadis itu.

Vino menendang asal batu kerikil yang ada di dekatnya. Entah apa yang ia perbuat saat ini, yang jelas ia juga tidak tahu mengapa dirinya menjadi seperti ini di saat gadis itu memasuki kehidupannya.

Hening, itulah suasana tempat itu. Hanya ada suara daun pepohonan yang bergerak karena tertiup oleh angin kencang.Ia juga harus memasuki kelasnya walaupun di jam pelajaran ini di beritahukan kelasnya mendapat jamkos.

••••

Seperti biasa, di kelas Vino kebanyakan para wanita yang sedang membicarakan soal make up dan juga tas keluaran terbaru yang limited edition dan bagi para pria membahas tentang games yang kebanyakan di mainkan oleh para anak kecil hingga orang dewasa, sudah pasti mobile legends.

Semuanya teramat asik pada omongan mereka sendiri, membuat kelasnya menjadi gaduh sudah menyerupai pasar.

Untung saja Bu Icha hari ini tidak masuk karena ia memiliki urusan pribadi yang harus di selesaikan hari ini juga. Jadi mereka semua bebas ingin melakukan apa saja.

RAIN : don't leave me [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang