58. KENANGAN BERSAMA VINO

1K 58 8
                                    

HAPPY 100K READERS!!!

JANGAN DI TANYA LAGI! AKU SENENG BANGET! DAN SEMUA INI DI LUAR EKSPETASI KU DULU.

GAK NYANGKA? IYA!
SENENG? BANGET MALAH!

POKOKNYA AKU BERTERIMA KASIH BANYAK UNTUK KALIAN SEMUA YANG UDAH LUANGIN WAKTU UNTUK MEMBACA CERITA INI.

SEKALI LAGI TERIMA KASIH, DAN AKU BENER-BENER NGGAK NYANGKA SEBELUMNYA. OKE MUNGKIN INI LEBAY, TAPI JUJUR AKU SENENG BANGET KARENA UDAH BISA BIKIN CERITA INI SAMPAI SEJAUH INI.

DAN PASTINYA AKU BERSYUKUR BANGET KARENA KALIAN UDAH MAU MAMPIR KE DALAM CERITA INI. APALAGI YANG SAMPAI VOTE & COMMENT! POKOKNYA TERIMA KASIH BANYAK YA READERS RAIN!

TANPA KALIAN CERITA INI MUNGKIN NGGAK ADA APA APA NYA. I KNOW, MUNGKIN CERITA INI SEBENARNYA MASIH BANYAK KEKURANGAN NYA. MOHON DI MAKLUMI YA, AKU BARU PEMULA DAN AKU BARU BELAJAR MENULIS SEBUAH KARYA.

TERIMA KASIH KALIAN YANG SUDAH MENGERTI, AKU YAKIN KALIAN PASTI BISA MENGHARGAI KARYA SESEORANG.

BY THE WAY! udah lama bgt aku ga update ya, karena ada sesuatu hal yang harus aku selesaikan terlebih dahulu.

SESUAI JANJI!! AKU UPDATE SAAT READERS RAIN SUDAH MENCAPAI 100K ❤🏹

sekedar memberi tahu, kalau kalian sedikit lupa dengan cerita ini, kalian bisa baca kembali dua part sebelum nya, biar ada bayangan aja gitu.

aku gamau bertele tele lagi, semoga part ini sesuai dengan harapan kalian, dan semoga aja feel nya dapet.

jangan lupa vote & comment!
terima kasih banyak semua <3

JANGAN LUPA DENGERIN MULMED NGA YAHHH !!! 👆🏻

HAPPY READING

Aurel'POV

Aku dan Varo kini duduk di atas rerumputan hijau yang bersih, sembari menikmati angin sore yang menerpa wajah kami berdua. Kami saat ini sedang berada di tempat dimana aku dan Vino membuat wishlist waktu lalu.

Sungguh, sebenarnya berada di tempat ini sangat membuat dada ku terasa sesak, bahkan sedari tadi aku menahan agar tidak menangis.

Ku perhatikan Varo yang sedang duduk di depan ku sembari mengutak atik kamera Vino sebelum aku melihat apa yang ada di dalam nya. Ngomong-ngomong, bahkan aku pun sangat tidak ingat tentang kamera itu.

Sambil menunggu Varo, aku sibuk memperhatikan sunset yang terlihat sangat indah di depan mata ku ini. Andai saja aku bisa melihat sanset ini bersama Vino. Andai saja....

Aku tersenyum sendu, kedua mata ku masih menatap pemandangan indah itu tanpa berkedip.

"Pelangiku, aku merindukan mu." batin ku.

"Masih inget kan apa kata suadara saya? jangan nangis lagi." kata Varo yang mampu mengejutkan ku.

Lelaki itu tersenyum, hingga akhirnya Varo menyodorkan kamera itu dan meminta ku untuk mengambilnya. Aku menoleh menatapnya, tanpa ba-bi-bu lagi, aku pun langsung menerimanya.

RAIN : don't leave me [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang