54. SEBUAH PESAN

1.2K 61 19
                                    

HAPPY READING

JANGAN LUPA DENGERIN MULMED NYA YAHH 👆🏻 WAJIB !!!



Aurel berjalan pelan seraya menunduk sambil memperhatikan sepatu putih nya. Di depan nya ada Varo yang berjalan sembari memasukan kedua tangan nya ke dalam kantong celana nya.

Hari sudah mulai gulap gulita, bintang-bintang pun sudah mulai muncul dimana-mana. Suara jangkrik sangat terdengar ketika sunyi menyelimuti mereka berdua.

Saat ini mereka berjalan menuju dimana motor Varo di parkirkan, Varo berjanji ia akan mengantar Aurel lebih awal. Varo menoleh saat ia menyadari Aurel masih berjalan di belakang nya.

Seketika Varo berhenti berjalan dan tersenyum menatap gadis itu.

"What do you think?"

Ucapan Varo membuat Aurel yang tadinya menunduk kini mengangkat kepalanya. Gadis itu mengerjapkan matanya bingung, kemudian ia menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Aurel bergeming di tempatnya membuat Varo kini terkekeh.

"Kenapa jalan nya lama banget?" tanya Varo, bercanda.

Aurel mengerucutkan bibirnya sesaat kemudian berlari menghampiri Varo yang berada di depan nya. Aurel berlari membuat rambut nya yang tergerai itu bergerak-gerak lucu.

Saat Aurel sudah berada di sampingnya, Varo kembali berjalan. Aurel sempat kesulitan menyamakan langkah nya dengan Varo karena langkah kaki lelaki itu besar, berbeda dengan langkah kakinya yang kecil.

Aurel menghembuskan nafasnya pelan, malam-malam begini biasanya Aurel akan pergi bersama Vino. Menghabiskan waktu bersama, bercerita bersama, menikmati indahnya langit malam, dan masih banyak lagi kegiatan yang Aurel rindukan bersama Vino.

Aurel mengambil ponsel di dalam tasnya kemudian membuka isi chat nya dengan Vino. Melihat tidak ada balasan dari Vino, Aurel kembali menghembuskan nafasnya. Gadis itu dengan malas kembali memasukan ponsel nya ke dalam tasnya.

Gadis itu kembali menunduk sampai tak sadar bahwa ia sudah sampai di tempat motor Varo di parkirkan.

Varo segera menyerahkan helm milik Aurel, gadis itu pun menerima nya. Bukan nya memakai helm, Aurel malah diam mematung sambil memperhatikan wajah Varo.

Saat Varo sudah naik ke atas motor, Aurel masih diam saja di tempat. Varo menoleh kebelakang, lelaki itu menautkan alisnya saat melihat Aurel belum juga naik ke atas motornya. Bahkan memakai helm pun tidak.

Akhirnya Varo turun dari motornya dan menghampiri Aurel yang kini masih sibuk memperhatikan wajahnya. Entah karena apa, yang pasti Varo yakin Aurel sedang memikirkan sesuatu.

"Kenapa?" tanya Varo.

Aurel bergeming di tempat nya, otaknya sedari tadi berputar memikirkan kejadian beberapa jam yang lalu.

"Umm-anu, aku penasaran." ucapan Aurel membingungkan Varo.

Varo mengernyit, "Penasaran apa?" tanya Varo.

Aurel menarik nafas panjang terlebih dahulu sebelum berucap lagi, "I-itu, kamu tadi kenapa panggil aku, Babe?"

Deg!

Varo kicep sesaat.

Lelaki itu mendadak gerogi, ia bahkan tidak mengira Aurel akan menanyakan tentang hal itu.

Tidak ingin mengulur waktu, Varo segera menjawab dengan santai, "O-oh itu. Sorry, i just feel like you're my girlfriend."

"H-hah?!" Aurel terkejut,  jantung nya berpacu hebat. Bahkan kali ini Aurel merasa seperti terkena serangan jantung.

RAIN : don't leave me [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang