44. RINAI HUJAN

1.5K 68 3
                                    

HAPPY READING

JANGAN LUPA DENGERIN MULMED NYA YAHH!! 👆🏻 WAJIBB !!

Rintikan hujan berkali kali telah jatuh dan membasahi tubuh gadis dan lelaki yang saling mencintai itu. Bahkan, saat hujan turun pun mereka masih menetap di tempat, dan tidak mencari tempat berteduh. Bukan kah mereka terlalu sering kehujanan seperti ini?

Baiklah, kita tidak akan tahu bagaimana kedepan nya. Apakah mereka akan sakit atau tidak.

Gadis berponi yang memiliki wajah imut itu terdiam sejenak saat menyadari apa yang baru saja ia lakukan, lantas gadis itu dengan refleks mendorong tubuh lelaki tampan yang berada di hadapan nya.

Rasanya aneh, saat ia merasakan itu untuk yang kedua kalinya, ia malah ingin sekali marah dan kesal. Pikiran nya kacau, dan detak jantung nya pun berdebar hebat, serta nafas nya yang memburu.

Gadis itu menjauh dengan wajah yang tegang dan tangan nya yang terkepal kuat. Bahkan saat ini ia merasa sedih, karena tidak seharusnya mereka berdua melakukan itu. Entah mengapa, saat ini ia merasa bersalah kepada kakak dan juga ayah nya.

Baik, ciuman kali ini berbeda saat di mall waktu itu, saat di mall, Vino hanya menciumnya nya sekilas, tapi lihat hari ini, mereka sangat lama melakukan nya.

Hei! mereka ini masih SMA harusnya mereka bisa menahan itu agar tidak terjadi. Tapi entah ada apa sampai mereka berdua melakukan itu.

Vino ikut mematung di tempat, ini salah. Baginya ini juga salah. Mereka tak seharusnya seperti ini.

Aurel pun baru sadar bahwa sedari tadi mereka telah terguyur hujan sejak lama. Ia senang, tapi Aurel juga sedih. Ia bingung bagaimana perasaan nya saat ini.

Vino memejamkan matanya sejenak lalu mengulum bibirnya, "Maaf, aku gak bermaksud."

"Maaf, aku gak bermaksud."

Mereka berbicara bersamaan, lantas keduanya terdiam. Aurel bingung, begitupula dengan Vino. Mendadak atmosfer di tempat ini berubah seketika.

"Ayo cari tempat teduh."

"Aku pingin main hujan."

Lagi, mereka berdua kembali bicara bersamaan tapi dengan kalimat yang berbeda. Aurel mengulum bibirnya dan menunduk kembali.

Vino menghela nafas lalu tersenyum. Kemudian, lelaki itu mendekati Aurel.

"Untuk saat ini, aku gak bolehin kamu main hujan." Vino tersenyum kikuk.

Aurel sedikit terkejut lalu menatap Vino dengan raut wajah sedih.

"Kenapa?" Aurel bertanya.

"Kamu bisa sakit. Kalau kamu sakit, aku juga bakal ikut sakit. Kalau aku sakit, siapa yang bakal jagain kamu?" balas Vino.

Aurel menghela lalu kembali menunduk. Bibirnya tertutup rapat ketika Vino mengatakan itu. Sebenarnya ia ingin bermain hujan, tapi bagaimana lagi. Vino tidak mengizinkan nya. Lagi pula ini demi kebaikan nya bukan?

Baiklah, kali ini ia menurut. Aurel juga merasakan kondisi nya tidak baik saat ini.

Hujan. Apa mungkin karena dirinya terlalu sering kehujanan? Apa kondisi nya mendadak tidak baik ini karena hujan?

RAIN : don't leave me [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang