Bagian -8

58 9 0
                                    

"Khmm.." dehaman Refki membuat kedua nya menoleh kearahnya.

Setelah melihat sumber suara, Reva memutuskan pergi. Ia tidak ingin mengacaukan hari Deva, lebih tepatnya gadis itu tidak ingin sakit hati melihat kedekatan Deva dan Refki.

Sebelum Reva melangkahkan kakinya, Refki terlebih dahulu mencekal pergelangan tangan Reva. Ia akan meminta maaf pada Reva karena telah melukai hatinya.

"Le.pas." ujar Reva, singkat dan jelas.

"Gue..."

"Lo gak ada hak ikut campur sama urusan kita", Reva memotong ucapan Refki.

"Gue tau lo suka sama dia, tapi lo gak berhak ikut campur" lanjut Reva sambil menunjuk ke arah Deva yang tengah menunduk.

"Tapi gue penyebab dari pertengkaran kalian" kata Refki.

Ia tidak sanggup lagi melihat Deva dan Reva bertengkar. Refki takut jika salah satu diantara mereka bernasib sama seperti Anna.

Perlahan Refki melonggarkan cekalannya. "Gue mau minta maaf sama kalian dan gue berharap kalian nggak bertengkar lagi. Kalau misalnya kehadiran gue ngebuat kalian bertengkar gue bakal pergi" ucap Refki.

Deva dan Reva mengeryitkan kedua alisnya, mereka bingung dengan apa yang dikatakan oleh Refki.

"Maksud lo?" tanya Reva dan Deva kompak.

Refki tersenyum, "gitu dong, kompak, kan enak lihatnya" ujar nya.

"Jawab pertanyaan gue", ucap mereka lagi, kompak.

"Eh sorry, jadi gini, gue bakal di pindahin sekolah ke Jerman" Ucap Refki.

Reva dan Deva melongo tak percaya, "Kenapa?" tanya mereka lagi.

Lagi lagi Refki tersenyum melihat kekompakan saudara kembar itu, "Gue bakal ikut Ayah gue ke Jerman, Ayah gue diberi amanah buat menjalankan perusahaan kakek gue" Cerita Refki.

Hati Deva dan Reva bagai disayat-sayat. Mereka tidak mau jauh dari Refki, meskipun Refki penyebab pertengkaran mereka.

Jika boleh jujur, sebenenarnya yang membuat mereka bertengkar adalah keegoisan masing-masing, bukan karena Refki atau siapapun.

Setelah beberapa menit hening, "Ya udah, gue duluan ya mau ngurus perpindahan gue" Ujar Refki. Ia pergi begitu saja, sebelumnya ia sempat mengucapkan salam perpisahan.

🌷🌷🌷

Kini Deva dan Reva sedang berada didalam mobil Jazz merah yang dikendarai oleh pak Mamat, sopir baru mereka. Sebelumnya sopir mereka yang lama, pak Jodi, memutuskan untuk berhenti bekerja karena anaknya sakit, dan membutuhkan lebih kasih sayangnya.

Di dalam mobil keadaan nampak hening. Deva dan Reva sedang sibuk dengan pikiran nya masing-masing. Reva tidak menyangka bahwa Refki akan pergi ke Jerman.

Deva sendiri bingung, setelah mengoyakkan perasaannya, Refki akan pergi begitu saja?

Perjalanan dari sekolah ke rumah membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit. Setelah turun dari mobil, Deva dan Reva memutuskan untuk pergi ke kamar masing-masing.

🌷🌷🌷

Deva segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Sekitar 10 menit, Deva selesai dengan aktifitasnya. Ia merebahkan dirinya diatas kasur, menatap langit-langit kamarnya, memikirkan kejadian tadi.

"Gue bingung sama jalan pikiran lo Ref" gumam Deva, masih menatap langit-langit.

Setelah memikirkan kisah cintanya yang begitu rumit, Deva mengambil handphone yang sedari tadi tidak ia nyalakan.

Dari: Refki Pratama
Gue minta maaf Dev..
09.20

Refki mengiriminya pesan dari tadi pagi.
Deva mengernyitkan alisnya, apa maksud semua ini? Kenapa Refki meminta maaf? Toh jika Refki punya salah ia langsung maafkan.

Bayangan tentang Refki kembali menguasai pikiran Deva.

🌷🌷🌷

Reva telah selesai membersihkan diri. Ia mendudukan dirinya di atas sofa didalam kamarnya.

"Gue suka sama lo Ref, tapi kenapa lo gak pernah ngerti perasaan gue" Ujar Reva menatap ponsel nya yang terdapat foto Refki disana.

Setelah Reva menyadari bahwa dirinya menyukai Refki, Ia menstalker semua akun sosial media milik Refki. Ia sering mengambil foto Refki diam-diam.

Saat tengah menatap foto Refki di ponselnya, Reva dikagetkan dengan notifikasi dari Refki.

Dari: Refki Pratama:)
1 voice note
19.20

Refki baru saja mengiriminya pesan suara, dengan segera Reva memencet tombol play dan mendengarkan pesan Refki.

Gue minta maaf sama lo Rev, maaf gue gak pernah peka dengan perasaan lo, gue harap lo mau baikan sama saudara lo. Dia yang lebih pantas lo sayang daripada gue yang hanya orang baru dan membuat kalian bertengkar.

Gadis itu terkejut mendengar pesan suara yang cukup panjang tersebut. Reva merasa jika Refki benar, ia harus segera berbaikan dengan Deva, saudaranya.

🌷🌷🌷

Tok.. Tok.. Tok..

Terdengar suara pintu kamar Deva yang diketuk beberapa kali oleh seseorang. Deva bangkit, ia segera membukakan pintu.

Ceklek..

Nampak seorang gadis cantik, berwajah sama seperti Deva sedang berdiri di depan  pintu kamar Deva. Ya, dia adalah Reva, saudara kembarnya.

Reva melangkah, memeluk Deva erat. Deva terkejut dengan kedatangan Reva yang langsung memeluknya, kemudian ia membalas pelukan Reva tak kalah eratnya.

"Maaf" Ucap Reva lirih.

"Gue juga minta maaf" ujar Deva tak kalah lirih.

Mereka berdua berpelukan begitu erat hingga tanpa disadari air mata dari kedua nya menetes begitu saja.

____________________________________________

Yuhuuu... Sepertinya akan lama up, kuota saya habis euy, yang berkenan membelikan silahkan, hehe:v

Ps : typo bilang ya:)

..jangan lupa vote and comment..
Lov yu❤❤

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang